Intermezzo

Resmi! Ritual Lemparan Pratama Arhan Tak Diperbolehkan Lagi di Liga Inggris

TOPIK BERITA :


NOBARTV NEWS – Bek Pratama Arhan dikenal dengan gaya melempar bola ke dalam yang sangat khas dan berbahaya. Musim depan, melarang ritual yang seringkali dilakukan Arhan sebelum melakukan lemparan tersebut. Ritual yang dimaksud adalah mengelap bola hingga kering sebelum akhirnya dilempar oleh sang pemain.

Seperti yang diketahui, Arhan merupakan salah satu pemain muda berbakat yang dimiliki Timnas Indonesia. Pemain yang mulai dikenal sejak 2020 ini tengah membela klub Tokyo Verdy. Meskipun ia sangat jarang dimainkan oleh klub yang bermain di kasta kedua Liga Jepang itu, namun nama Arhan sangat dikenal khususnya di Indonesia. Dikenalnya Arhan tak lepas berkat statusnya sebagai pemain muda terbaik dalam ajang Piala AFF 2020 kala itu.

Ya, usai Piala AFF 2020, Arhan secara mengejutkan pindah ke klub yang berada di kota Tokyo tersebut. Hal yang lebih mengejutkan lagi adalah ia pindah dengan cara ‘cuma-cuma.' PSIS Semarang melepas pemainnya tersebut dengan gratis tanpa mendapatkan imbalan sedikitpun.

Walau Arhan jarang mendapatkan kesempatan untuk bermain, namun ia selalu menjadi pilihan ketika memperkuat Timnas Indonesia. Arhan memiliki skill yang sangat jarang dimiliki oleh banyak pemain lainnya. Ia dikenal dengan ciri khasnya ketika melempar bola ke dalam (throw in).

Ya, lemparan yang dilakukan Arhan sering membuat bek atau lini bertahan lawan kewalahan. Ketika bola keluar di sekitar garis pinggir pertahanan lawan, Arhan selalu menjadi eksekutor bagi Timnas Indonesia untuk melakukan lemparan ke dalam. Setiap kali melempar, saking kerasnya, bola mampu menjangkau hingga depan garis gawang tim lawan.

Hal itu tentunya sangat membuat panik lawan-lawannya. Oleh sebab itu, lemparan ke dalam Arhan sering menjadi senjata mematikan bagi Timnas Indonesia.

Skema yang dilakukan Arhan pernah berbuah manis ketika Timnas Indonesia berjumpa dengan Timnas Curacao di ajang FIFA Matchday tahun lalu. Saat itu, lemparan ke dalam sang pemain langsung mengenai kepala Fachrudin Aryanto (bek tengah Timnas Indonesia) yang kemudian dikonversi menjadi gol.

Hal serupa pernah juga terjadi ketika Arhan membela Tokyo Verdy di ajang Emperor's Cup. Lewat skema yang sama, pemain lawan yang kebingungan justru memasukkan bola ke gawang sendiri akibat kepanikan yang ditimbulkan lewat lemparan ke dalam tersebut. Bahkan, baris pertahanan Timnas Argentina di laga FIFA Matchday ekmarony ketar-ketir ketika menerima lemparan Arhan.

Namun sayangnya, di Liga Inggris, ritual yang dilakukan Arhan sebelum melempar bola resmi dilarang. Ya, biasanya, Arhan selalu mengelap bola hingga benar-benar kering sebelum melemparkannya. Ritual ‘lap' bola itulah yang kini dilarang oleh Liga Inggris.

“EFL akan memperkenalkan sistem multiball di semua kompetisi untuk musim 2023-2024. Bola pertandingan akan ditempatkan pada kerucut di sejumlah area yang sudah ditentukan. Hal ini dimaksudkan untuk efisiensi waktu pertandingan,” bunyi pernyataan EFL.

“Para pemain tak diperbolehkan menggunakan handuk atau barang sejenis, termasuk barang yang didapat dair penonton untuk mengeringkan bola selama pertandingan,” lanjut pernyataan tersebut.

Lalu Getar

Seorang penikmat kopi dan fans layar kaca Real Madrid

One Comment