Timnas Indonesia

Terus Terang, Indra Sjafri Kurang Setuju dengan Masuknya 9 Pemain Timnas U-20 sebagai Polisi



NOBARTV NEWS – Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri mengaku kurang setuju dengan keputusan 9 pemain U-20 yang diketahui masuk menjadi anggota kepolisian.

Beberapa waktu lalu, sebuah kabar mengejutkan datang dari sepak bola tanah air. Kabar tersebut berawal dari satu pemain muda Persija Jakarta yang dinyatakan tak ikut serta ketika mereka melawat ke markas Persita Tangerang dalam lanjutan Liga 1 musim 2023-2024. Pemain yang dimaksud adalah Muhammad Ferrari.

Saat itu, usai pertandingan tersebut digelar, pelatih Macan Kemayoran Thomas Doll menyebut Muhammad Ferrari tak hadir bukan karena sang pemain sedang mengalami cedera. Akan tetapi, kapten Timnas Indonesia U-20 itu diketahui sedang mengikuti akademi kepolisian. Alhasil, Ferrari pun tak bisa turut serta dalam laga lawatan Persija itu.

Doll mengaku ia sudah berbicara dengan Ferrari. Dan keputusan sang pemain adalah meninggalkan Persija Jakarta untuk sementara. Pelatihan kepolisian ini sendiri diketahui memakan waktu hingga enam bulan. Berarti, selain tak bisa membela tim ibukota, Ferrari juga akan absen di beberapa even penting Timnas Indonesia seperti U-23 2023, Kualifikasi 2024, dan beberapa even penting lainnya.

Baca Juga:  Kabar Buruk! Rizky Ridho Dipastikan Absen di Laga Melawan Guinea U23

Ternyata, bukan hanya Ferrari saja yang mengikuti akademi kepolisian dan memaksa mereka absen dari kancah sepakbola Indonesia. Namun terdapat 8 pemain lainnya yang juga rela meninggalkan klub demi mengejar karier sebagai seorang abdi negara. Ke-delapan pemain lainnya itu adalah Kakang Rudianto (Persib Bandung), Ginanjar Wahyu (Arema FC), Frengky Missa (Persikabo 1973), Ananda Raehan (PSM Makassar), Dimas Juliono dan Faiz Maulana (Bhayangkara FC), Rabbani Tasnim (RANS Nusantara FC), dan Daffa Fasya (Borneo FC Samarinda).

Hingga pada akhirnya, pada Senin (7/8) kemarin, Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri angkat suara terkait hal tersebut. Indra terang-terangan mengaku kurang setuju dengan keputusan yang diambil oleh sembilan pemain Timnas Indonesia U-20 itu. Sebagai seorang pesepakbola profesional, seharusnya Muhammad Ferrari dkk tidak mengambil jalan itu.

“Maksudnya begini, ini kan mereka mengambil sikap untuk masuk polisi sebagai antisipasi mereka buat masa depan,” ujar Indra Sjafri di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin kemarin.

Baca Juga:  Kecuali Justin Hubner, Seluruh Pemain Timnas U-23 Terbang ke Paris untuk Hadapi Guinea U23

“Saya mohon maaf, kurang setuju sebenarnya kalau pemain-pemain profesional seperti itu,” tambah eks pelatih Bali United itu.

Indra mencontohkan dirinya ketika masih bekerja di PT Pos Indonesia. Setelah menekuni dunia sepak bola, Indra rela keluar dari anak perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) tersebut.

“Saya saja berhenti dari PT Pos Indonesia. Apa lagi kurangnya industri sepak bola? Asal kita memang konsentrasi di sepak bola, benar-benar kerja keras, tidak ada keraguan sebenarnya,” jelas Indra Sjafri lagi.

“Saya tidak melarang mereka menentukan sikap karena itu pilihan individu. Tapi, saya sebagai orang yang bergerak di sepak bola profesional, jangan ada ketakutan untuk pemain buat benar-benar konsentrasi di sepak bola,” ucapnya memungkasi.

Lalu Getar

Seorang penikmat kopi dan fans layar kaca Real Madrid

One Comment