NOBARTV NEWS – Sedikit demi sedikit, PSSI sudah mulai melunasi utangnya kepada para terhutang.
Seperti yang diketahui, PSSI saat ini memiliki masalah keuangan yang penting untuk diperhatikan. Ya, beberapa waktu lalu, salah satu anggota Exco PSSI Arya Sinulingga mengungkapkan fakta mengejutkan terkait keuangan di PSSI.
Katanya, PSSI saat ini ditagih utang hampir 100 miliar rupiah yang berasal dari berbagai pihak. Ada yang berasal dari utang kepada atlet, operasional ketika melakukan pemusatan latihan di luar negeri, dan lain sebagainya.
Utang-utang tersebut terhitung sebelum Kongres Luar Biasa PSSI bulan Pebruari lalu. Berarti, utang tersebut adalah warisan para pendahulu Erick Thohir sebelum resmi menjabat sebagai Ketua Umum PSSI. Tapi sayang, belum enam bulan menjabat, di era kepemimpinannya, ia harus menerima tagihan yang justru berasal bukan pada eranya.
Tapi beruntungnya, PSSI era Erick Thohir konsekuen untuk melunasi utang-utang tersebut. Kemarin, Exco PSSI Arya Sinulingga menyebut pihaknya sudah mulai mencicilnya dimulai dengan membayar gaji wasit yang memimpin di Turnamen Mini Timnas Indonesia U-20 beberapa waktu lalu.
Jadi, sebelum main di Piala Asia U-20 2023 beberapa waktu lalu, PSSI mengadakan Turnamen Mini yang diikuti oleh beberapa tim dari luar negeri. Saat itu PSSI mengundang Timnas Guatemala U-20, Timnas Fiji U-20, dan Timnas Fiji U-20. Ketiga tim yang menjadi lawan skuad Garuda muda di turnamen ini merupakan kontestan untuk Piala Dunia U-20 2023.
Tapi mirisnya, ternyata gaji-gaji tersebut belum dibayarkan oleh PSSI. Namun beruntung, Arya Sinulingga memastikan tunggakan terkait gaji wasit kini sudah lunas semua.
“Kemarin ada informasi kalau wasit yang di mini turnamen itu belum dibayar semua. Dan sekarang sudah. Sudah kami bayar,” kata Exco PSSI Arya Sinulingga.
“Arahan dari Ketum PSSI bahwa hutang-hutang yang menyangkut kehidupn orang harus diutamakan dibayar. Jadi sudah kami bayarkan itu dengan cepat setelah masuknya tagihan tersebut,” ujarnya memungkasi.
Sebelumnya, Arya menyebut utang PSSI mencapai hampir 100 miliar rupiah. Kata Arya, utang-utang tersebut terkait dengan urusan perhotelan, ticketing, hingga tagihan dari pemain naturalisasi.
“Waduh, puluhan miliar, kisaran tipis-tipis lah, hampir Rp 100 miliar,” kata Arya pada Kamis lalu.
“Tapi enggak sampai lah, di bawah dikit lah, ya sekitar segitu lah (Rp 100 miliar). Misalnya urusan perhotelan, urusan ticketing, kami aja ditagih,” tambahnya.
“Ada pemain naturalisasi, datang ke sini diundang, dibilang, kamu bayar dulu ya, datang dia ke sini dia bayar dulu, abis itu dia balik, enggak dibayar-bayar juga. Mau tiket akomodasi semua ga dibayar, dan ada sesuatu yang dijanjikan untuk agen pemain juga, itu tak dibayar,” tutupnya saat itu.
Yg semangat pak