Intermezzo

Ditanyai Perihal Sampai Kapan Suporter Dilarang Away di Liga 1, Erick Thohir: Sampai FIFA Lihat Kita Baik

TOPIK BERITA :


NOBARTV NEWS – Erick Thohir menyebut FIFA tengah memperhatikan persepakbolaan tanah air usai terjadinya Tragedi Kanjuruhan beberapa waktu lalu. Oleh sebab itu, di Liga 1 musim depan, PSSI memutuskan untuk tidak menjual tiket untuk suporter tim away. Keputusan untuk meniadakan kehadiran suporter tamu belum bisa dipastikan sampai kapan akan diterapkan.

Sebagaimana diketahui, pada tahun lalu, telah terjadi salah satu tragedi mematikan dalam sejarah sepakbola dunia. Bertempat di Stadion Kanjuruhan Malang, telah terjadi sebuah insiden yang membuat ratusan jiwa melayang dengan sia-sia.

Ya, akibat ketidakpuasan suporter tuan rumah Aremania usai timnya mengalami kekalahan dari tim rival Persebaya (2-3), beberapa di antara mereka turun ke stadion dan berbuat onar. Aparat keamanan pun merespons mereka dengan menembakkan gas air mata. Sayangnya, gas air mata tersebut juga mengenai suporter yang sama sekali tak melakukan apa-apa.

Alhasil, mereka berlarian tak tentu arah. Mereka saling injak untuk menyelematkan diri. Dengan kondisi serba panik, mereka pun saling injak – dan pada akhirnya sebagian dari mereka meninggal dunia.

Atas kejadian tersebut, Liga 1 sempat dihentikan selama beberapa bulan. Bahkan FIFA menuntut PSSI untuk mentransformasi total sepakbola Indonesia. Namun sejak kejadian tersebut, PSSI dianggap gagal melakukan hal itu hingga pada akhirnya status tuan rumah Indonesia di 2023 kemarin dicabut oleh FIFA.

Oleh sebab itu, belajar dari kejadian tersebut, PSSI melakukan beberapa peraturan baru terkait pelaksanaan Liga 1 musim depan. Salah satunya adalah dengan meniadakan kehadiran suporter tim tamu. Mereka dilarang untuk melakukan away days untuk mendukung tim kesayangannya. Meski peraturan ini mendapat protes, namun PSSI tegas dengan pendirinya.

Sebab hal itu ditetapkan tak lepas dari proses PSSI untuk mentransformasi sepakbola Indonesia. Karena FIFA sampai saat ini masih mengamati gerak-gerik kompetisi sepakbola tertinggi di Indonesia tersebut.

“Sama juga ketika mengingat kejadian Kanjuruhan atau selesainya ujung kompetisi masih ada kontra produktif antar suporter,” kata Erick Thohir.

“Padahal sejak awal saya dah bilang, saya ingin ciptakan sesuai dengan arahan Federation Internationale de Football Association (FIFA) yang gak sanksi Indonesia, bahwa sepakbola harus bertransformasi. Salah satunya dengan suporter dan itu penting sekali,” katanya menambahkan.

Lebih lanjut, kata Erick lagi, dalam surat yang dikirimkan FIFA pasca Indonesia batal sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20, ada satu poin yang meminta untuk transformasi suporter.

“Surat FIFA itu ada ‘kami tidak hukum sepak bola Indonesia tapi dengan poin-poin beberapa termasuk transformasi suporter',” kata Erick lagi.

“Jangan terjadi kerusuhan. Inget lho, FIFA akan mengirim beberapa orang ke Indonesia akhir tahun ini. Salah satunya stadium security dan safety. Kalau gak berubah, ya pasti dihukum.”

Adapun terkait sampai kapan peraturan ini diterapkan (larangan suporter tamu), Erick menjawab sampai FIFA menganggap sepakbola Indonesia baik di mata mereka.

“Kalau ditanya tahun ini kita hanya akan pertandingan dengan suporter tuan rumah, sampai kapan? Ya sampai FIFA liat kita baik. Karena bagi FIFA, keselamatan manusia adalah prioritas,” katanya memungkasi.

Lalu Getar

Seorang penikmat kopi dan fans layar kaca Real Madrid

One Comment