Intermezzo

Tolak Batalkan Puasa, Fullback Nantes Jaouen Hadjam Dicoret Pelatihnya dari Starting Line Up kontra Reims



NOBARTV NEWS – Bek sayap FC Nantes, Jaouen Hadjam menolak untuk tidak berpuasa ketika akan bermain untuk klubnya dalam ajang Ligue 1. Alhasil, ia dikeluarkan dari starting line up dalam laga kandang melawan Reims.

Sebagaimana diketahui, pada Minggu 2 April kemarin, Nantes menjamu Stade de Reims dalam lanjutan Ligue 1 pekan ke-29 di Stade de la Beaujoire – Louis Fonteneau.

Dalam tabel klasemen sementara Ligue 1 musim ini, Nantes masih terdampar di peringkat ke-14. Sedangkan sang tamu Stade de Reims jauh lebih untung. Tim yang diperkuat oleh salah satu pemain Timnas Jepang Junya Ito itu bertengger di peringkat ke-7 klasemen sementara Ligue 1.

Bertindak sebagai tuan rumah, sang pelatih Antoine Kombouaré tentunya ingin menurunkan pemain terbaiknya. Selain karena bertindak sebagai tuan rumah, mereka juga sedang ingin keluar dari zona bawah Ligue 1. Antoine Kombouaré pun berencana untuk memasang salah satu pemain baru yang didatangkan pada musim dingin kemarin yaitu Jaouen Hadjam.

Sejak didatangkan pada pertengahan Januari kemarin, fullback Timnas Aljazair itu langsung nyetel dengan klub dan juga sang pelatih. Meskipun baru datang, ia berhasil menyingkirkan nama-nama lama. Sejak didatangkan pada 17 Januari kemarin, Jaouen Hadjam telah mencatatkan pertandingan sebanyak 9 kali di ajang Ligue 1 dan berhasil mencetak satu assist.

Namun sayangnya, di laga kandang melawan Stade de Reims Minggu lalu, secara tiba-tiba namanya hilang dari daftar starting line up Les Canaris. Bahkan, ia tidak ada dalam daftar pemain cadangan di laga tersebut. Padahal, seperti yang disebutkan tadi, Nantes sedang membutuhkan pemain terbaiknya demi terhidar dari zona degradasi.

Dan ternyata, ada konflik kecil yang terjadi sebelum pertandingan tersebut. Konflik tersebut melibatkan Jaouen Hadjam dengan sang pelatih Antoine Kombouaré. Antoine meminta anak asuhnya yang beragama muslim untuk tidak berpuasa di hari pertandingan. Namun hal itu ditentang oleh Jaouen Hadjam. Hadjam setuju untuk tidak berpuasa ketika Nantes memainkan laga tandang. Namun ketika bermain kandang, fullback 20 tahun itu menolak untuk meninggalkan perintah agamanya. Alhasil, ia pun tercoret dari skuad Nantes di laga tersebut.

Hal yang diterapkan Antoine ini bukan kali pertama ia lakukan. Pada tahun 2009, ketika masih menangani Paris Saint-Germain, ia pernah mengungkapkan peraturan terkait larangan puasa untuk timnya ketika sedang memainkan pertandingan. Hal itu ia ungkapkan di sesi konferensi pers 15 tahun yang lalu.

“Saya memiliki aturan yang sangat sederhana. Tidak ada masalah dengan pemain yang berpuasa Ramadan selama seminggu. Tetapi pada hari pertandingan, itu dilarang,” kata Antoine Kombouaré saat itu.

“Mereka yang menjalani Ramadan pada hari pertandingan akan tinggal di rumah. Saya tidak akan mengacaukan kesehatan pemain, atau menyusahkan rekan satu tim mereka. Ketika Anda tidak makan sepanjang hari, itu menjadi rumit,” ujarnya menambahkan.

Adapun Hadjam, ia menjadi satu-satunya pemain muslim yang memilih berpuasa dan akhirnya tak dimainkan di laga tersebut. Sedangkan pemain muslim Nantes lainnya memilih untuk menuruti keinginan pelatih. Di laga tersebut, tanpa kehadiran Hadjam, Nantes dipermak sang tamu Stade de Reims tiga gol tanpa balas.

Lalu Getar

Seorang penikmat kopi dan fans layar kaca Real Madrid

9 Comments