Intermezzo

Lagi, Wasit Jadi Korban Pengeroyokan di Laga Klub Liga 3

TOPIK BERITA :


NOBARTV NEWS – Kejadian miris kembali menimpa sepak bola tanah air. Seorang wasit menjadi korban pengeroyokan di salah satu pertandingan yang melibatkan klub Liga 3.

Sebagaimana diketahui, dikarenakan kompetisi Liga 2 dan Liga 3 Nasional distop oleh PSSI, maka satu-satunya jalan yang harus dilakukan oleh pemain untuk mencari nafkah adalah dengan mengikuti sepak bola tarkam (antar kampung).

Hal itu pula yang saat ini tengah dijalani oleh salah satu klub Liga 3 Nasional yakni PSG Ciamis. Karena ketiadaan kompetisi, PSG Ciamis turut serta dalam sebuah even sepak bola tarkam bernama Urip Cup 2023. Even tersebut bahkan berjalan lancar hingga pada akhirnya mencapai babak semifinal yang mempertemukan PSG Ciamis dengan sang lawan Gazebo FC. Kompetisi tersebut diadakan di Lapangan Sawangan Dusun Kertajaga, Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.

Adapun insiden terkait pengeroyokan tersebut terjadi pada Jumat 10 Maret kemarin. Saat itu, wasit dianggap berat sebelah. Tak lain karena ia memberikan keputusan yang disebut merugikan salah satu pihak. Mirisnya, sang wasit justru dikejar dan dikroyok oleh oknum suporter. Bukan oleh para pemain.

Dalam akun instagram resmi wasit dan juga pengawas pertandingan yakni @awapsiciamis_, insiden tersebut diawali dengan keputusan wasit yang memberikan kartu merah kepada salah satu pemain Gazebo FC pada menit ke-70. Kartu merah tersebut dikeluarkan karena sebelumnya sang pemain sudah mendapatkan kartu kuning pertamanya.

“Pertandingan berjalan sekitar 15 menit pertama, pemain dari klub Gazebo melakukan pelanggaran terhadap pemain lawan, PSG sehingga pelapor (wasit) memberi kartu kuning pertama,” bunyi laporan yang diunggah oleh @awaypsiciamis_.

Mirisnya, ketika mendapatkan kartu kuning kedua, Sdr. IW atau pemain yang bermasalah justru melakukan sebuah protes yang berujung provokasi.

“Kemudian pertandingan berlanjut ke sekitar menit 70, Sdr IW, memberikan pelanggaran kembali sehingga pelapor memberikan kartu kuning kedua (kartu merah) dan dikeluarkan dari permainan, sehingga Sdr. IW melakukan protes (provokasi),” lanjut pernyataan itu.

Meski demikian, pertandingan tetap bisa dilanjutkan hingga berakhir. Namun mirisnya, begitu peluit panjang dibunyikan, puluhan oknum suporter Gazebo FC mendatangi wasit dan melakukan pengeroyokan. Alhasil, sang wasit menderita luka memar di tubuhnya. Mirisnya, luka memar tersebut diderita wasit dari wajah, kaki, tangan, hingga kepala.

“Pertandingan sempat dilanjutkan kembali sampai selesai, kemudian pelapor (wasit) berjalan keluar lapangan pertandingan,” tambah pernyataan tersebut.

“Tiba-tiba suporter Gazebo kurang lebih 20 orang masuk lapangan mengejar pelapor (wasit) dengan melakukan pengeroyokan kepada pelapor mengenai wajah, tangan, kepala dan kaki sampai memar-memar.”

Wasit yang menjadi korban pun sudah melaporkan kejadian tersebut ke Polres Ciamis. Ia merasa dirugikan secara fisik. Selain itu, akibat tindak laku oknum suporter tersebut, sang wasit mengaku tak bisa menjalankan aktivitasnya seperti biasa.

“Dengan adanya kejadian tersebut, pelapor merasa telah dirugikan secara fisik dan tidak bisa mengerjakan aktivitas sehari-hari dan melaporkan kejadian tersebut ke Polres Ciamis guna pengusutan lebih lanjut,” tutup keterangan yang diberikan.

Lalu Getar

Seorang penikmat kopi dan fans layar kaca Real Madrid

3 Comments