NOBARTV NEWS – Berbagai strategi dilakukan PSSI demi menarik minat masyarakat untuk menyaksikan pertandingan Piala Dunia U-17 2023 di stadion.
Seperti yang diketahui, pada tanggal 10 Nopember mendatang, Indonesia akan menjadi tuan rumah untuk ajang akbar bertajuk Piala Dunia U-17 2023. Di even tersebut, Timnas Indonesia U-17 asuhan Bima Sakti akan menjadi salah satu peserta. Mengingat Indonesia bertindak sebagai tuan rumah, maka tiket lolos otomatis ke putaran final sudah pasti digenggam oleh Arkhan Kaka dkk.
Di ajang ini, sesuai hasil drawing yang dilakukan beberapa waktu lalu, Timnas Indonesia U-17 bakal tergabung dalam grup A bersama Timnas Ekuador U-17, Timnas Maroko U-17, dan Timnas Panama U-17. Di antara empat tim yang tergabung dalam grup A itu, hanya Indonesia yang merupakan tim debutan. Sementara itu, tiga tim lain seperti Ekuador U-17, Maroko U-17, hingga Panama U-17 sudah pernah mencicipi even ini di edisi-edisi sebelumnya. Bahkan, Timnas Ekuador U-17 merupakan tim dengan jumlah penampilan terbanyak di Piala Dunia U-17. Tercatat, tim asal CONMEBOL itu sudah pernah bermain sebanyak enam kali termasuk dengan edisi tahun ini.
Oleh karenanya, laga antara Timnas Indonesia U-17 melawan tiga tim tersebut tentu amat sangat amat dinanti. Selain karena melawan tim kuat seperti Ekuador U-17, Timnas Indonesia U-17 – seperti yang disebutkan tadi akan bertindak sebagai tuan rumah.
Diprediksi, penonton yang hadir di laga Indonesia pada Piala Dunia U-17 nanti akan jauh lebih besar dibanding dengan laga-laga lainnya. Penonton dari segala penjuru akan hadir menyaksikan laga seru ini. Hal tersebut sudah terbukti dari beberapa laga yang dimainkan Timnas Indonesia baik untuk kelompok umur hingga tim senior. Setiap laga kandang, suporter Timnas Indonesia selalu membludak hadir di stadion.
Akan tetapi, yang kini menjadi pertanyaannya adalah bagaimana dengan pertandingan yang mempertemukan tim lain? Sebab banyak sekali pertandingan yang akan dimainkan dari fase grup hingga babak final nanti. Sementara itu mayoritas penduduk Indonesia terbiasa menyaksikan laga yang menampilkan tuan rumah saja. Padahal, FIFA sedari awal sudah memberikan target minimal jumlah penonton di setiap pertandingan kepada tuan rumah dalam hal ini ke PSSI.
Atas hal tersebut, Erick Thohir menyebut sudah menemukan strateginya. Hal tersebut disampaikan Erick beberapa waktu lalu.
“Ada target dari FIFA kurang lebih 10 ribu sampai 18 ribu penonton untuk setiap pertandingannya. Dan itulah kenapa sejak awal FIFA bersama PSSI mendiskusikan dari pada pembagian tentu hasil dari pada undian, karena kan kalau undian kita tidak bisa atur gitu,” kata Erick Thohir.
“Itu target yang harus didorong sama-sama. Pak Gubernur punya komitmen tinggi saya juga punya komitmen tinggi, untuk mendorong target tiket paling tidak rata-rata 10 ribu,” kata Erick Thohir.
“Kami coba (upayakan),” tambah pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN itu.
Salah satu strategi yang dilakukan PSSI, kata Erick Thohir adalah dengan melakukan kerjasama dengan VISA serta Bank. Dengan kerjasama tersebut, nantinya akan dibuatkan tiket terusan atau dengan paket keluarga. Dengan dua tiket tersebut, penonton akan mendapatkan kesempatan untuk menonton tiga pertandingan sekaligus sehingga hal itu bisa menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk menonton langsung di dalam stadion.
“Kemarin sudah ketemu dengan VISA. Dan bank untuk bikin paket keluarga. Atau paket (tiket terusan) dalam stadion 3 pertandingan,” kata Erick lagi.
“Karena kembali ini satu-satu dijalankan, trofi tur, lagu, persiapan. Mungkin nanti ada kejutan,” pungkas eks Presiden Inter Milan itu.
