NOBARTV NEWS Gaung elektrifikasi di sektor otomotif kian nyaring terdengar, tak terkecuali di Indonesia. Di tengah meningkatnya minat masyarakat terhadap kendaraan listrik, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah mengkaji ulang tarif asuransi kendaraan bermotor dengan kemungkinan adanya tarif khusus untuk kendaraan listrik. Isu ini tentu menjadi perhatian bagi para pelaku industri asuransi, termasuk Tugu Insurance.
“Pembahasan ini masih berjalan dan OJK bersama industri secara bersama akan mencapai solusi yang bermanfaat kepada masyarakat luas,” ucap Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono dalam keterangan tertulis dikutip, 17 Juli 2024.
Menyikapi dinamika ini, Tugu Insurance menunjukkan sikap adaptif dan proaktif. Direktur Teknik Tugu Insurance, Sudarlin, melalui keterangan tertulisnya, menegaskan komitmen perusahaan untuk selalu mematuhi regulasi yang ditetapkan OJK. Namun, beliau juga menekankan pentingnya kolaborasi antara regulator dan pelaku industri.
“Kami berharap dalam proses pembuatan kebijakan ini, perlu dilakukan kajian terlebih dahulu. Perusahaan-perusahaan asuransi dapat pula dilibatkan untuk memberikan pandangan dari sisi pelaku usaha. Dengan demikian, perusahaan dapat mengembangkan produk yang kompetitif sesuai dengan aturan serta dapat memberikan perlindungan terbaik bagi nasabah,” kata Sudarlin keterangannya.
Sudarlin menjelaskan bahwa saat ini perhitungan premi asuransi untuk kendaraan listrik di Tugu Insurance masih mengacu pada basis yang sama dengan kendaraan konvensional. Namun, mengingat karakteristik unik kendaraan listrik, seperti adanya komponen baterai bertegangan tinggi yang memiliki risiko berbeda, Tugu Insurance melakukan penyesuaian pada syarat dan ketentuan premi.
“Namun, dikarenakan saat ini volume kendaraan listrik belum sebanyak kendaraan konvensional dan terdapat komponen baterai yang membedakan dengan konvensional dari sisi risiko, maka kami melakukan penyesuaian pada terms and conditions dalam penentuan preminya,” imbuhnya.
Menariknya, di tengah tren penurunan penjualan kendaraan bermotor secara umum, penjualan kendaraan listrik justru menunjukkan pertumbuhan positif. Semakin banyak produsen mobil listrik, baik lokal maupun asing, yang berlomba-lomba memasuki pasar Indonesia.
Hal ini tentu menjadi peluang emas bagi Tugu Insurance untuk memperluas pangsa pasar dan memperkenalkan produk asuransi kendaraan listrik yang inovatif dan relevan dengan kebutuhan konsumen.
Lebih dari sekadar peluang bisnis, Tugu Insurance melihat perkembangan pesat kendaraan listrik sebagai momentum untuk berkontribusi dalam mewujudkan Indonesia yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Untuk mewujudkan visi tersebut, Tugu Insurance tidak hanya berfokus pada pengembangan produk asuransi, tetapi juga menjalin kemitraan strategis dengan berbagai pihak dalam ekosistem kendaraan listrik.
“Dalam mendorong peningkatan premi asuransi kendaraan listrik ini, Tugu Insurance terus mengoptimalkan kerja sama dengan existing business partners dan membangun kerja sama baru dengan business partners dalam ekosistem ini,” ujar Sudarlin.*