Intermezzo

PSSI Jalin Kerjasama dengan Operator Liga Jerman, Berikut 6 Poin Kesepakatan!

TOPIK BERITA :


NOBARTV NEWS – Kunjungan Erick Thohir dan petinggi PSSI ke Jerman tidak semata-mata hanya untuk berburu Direktur Teknik yang baru. Di sana, PSSI juga menjalin kerjasama dengan Operator atau DFL. Berikut enam poin kesepakatan yang dibahas oleh PSSI dan DFL.

Seperti yang diketahui, beberapa waktu lalu, Erick Thohir beserta beberapa petinggi PSSI berangkat ke Frankfurt, Jerman. Awalnya, PSSI menyebut di sana mereka akan mencari Direktur Teknik PSSI yang baru. Selain itu, PSSI juga membocorkan kalau pihaknya akan melakukan kerjasama dengan DFB atau Federasi Sepakbola Jerman. Namun tidak dijelaskan lebih lanjut kerjasama seperti apa yang akan mereka lakukan.

Pencarian Direktur Teknik PSSI itu sendiri tak lepas dari dipastikannya Indra Sjafri yang akan melepaskan jabatan tersebut. Diketahui, Indra sejak SEA Games 2023 kemarin dipastikan akan tetap menukangi U-23 untuk beberapa even berikutnya. Sebut saja seperti Asian Games 2022 (dimainkan tahun 2023), U-23 2023, dan salah satu yang paling penting yaitu Kualifikasi 2024.

Oleh sebab kesibukan sang pelatih, Erick pun memutuskan untuk mencarikan calon Direktur Teknik yang baru dari Jerman. Dalam kunjungannya ke Jerman tersebut, PSSI juga melakukan rapat dengan DFL selaku Operator Liga Jerman. Kedua pihak diketahui menyepakati beberapa hal sebagai bentuk dari kerjasamanya itu. Diketahui, ada 6 poin kerjasama yang dibahas antara PSSI dan DFL. Apa saja? Berikut ulasannya!

1. Manajemen Stadion

Dari DFL, PSSI belajar bagaimana pengelolaan stadion. Sebab di Jerman, hampir seluruh klub memiliki stadionnya masing-masing. Mereka berhasil menghidupi stadion – termasuk merawatnya untuk bisa digunakan secara terus-menerus.

Stadion di Jerman tidak sekadar bagus saja. Namun juga memiliki berbagai fasilitas penunjang sehingga klub lebih dimudahkan ketika melakukan aktivitas di sana. Sangat berbeda dengan Indonesia – yang di mana sebagian besar stadion merupakan milik Pemerintah Daerah.

2. Manajemen Liga dan Klub

Liga Jerman merupakan salah satu liga terbaik di dunia – bahkan di Eropa. Kompetisi yang kompetitif – diikuti dengan nama besar klub membuat sepakbola Jerman menjadi yang terbaik saat ini. Dari Jerman, PSSI belajar bagaimana cara mengelola sebuah liga berikut dengan pengelolaan klubnya. Pastinya kita sangat tidak asing dengan klub-klub seperti Bayern Munich dan Borussia Dortmund yang sangat mendunia bukan?

3. Keamanan Suporter

Keamanan suporter merupakan hal terpenting dalam sebuah pertandingan sepakbola. Sebab seperti yang sering kita dengar di Indonesia, “Tak ada satu nyawa pun yang sebanding dengan sepakbola.”

Oleh sebab itu, keamanan merupakan kunci utama sebuah pertandingan bisa berjalan lancar. Sebab pada dasarnya, sepakbola tidak hanya milik kaum pria saja. Namun anak-anak, perempuan, bahkan orang tua berhak untuk menyaksikan pertandingan. Mereka semua berhak untuk menyaksikan pertandingan dengan rasa aman dan nyaman. Dari Jerman, PSSI belajar tata cara keamanan suporter.

4. Lisensi Klub

Salah satu hal terpenting dari keberlangsungan sebuah kompetisi adalah lisensi klub. Di Indonesia, hal ini jarang mendapatkan perhatian. Seharusnya, sebelum liga itu dimulai, semua klub harus memiliki lisensi yang membuatnya layak untuk tampil di berbagai even penting.

Dengan lisensi, maka klub tidak perlu khawatir lagi untuk mengalami hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari.

5. Pengembangan Pemain Usia Muda

Aspek penting lainnya adalah bagaimana cara mengembangkan pesepakbola muda agar tetap eksis hingga usia emasnya. PSSI belajar hal tersebut dari Jerman. Di Jerman, pengelolaan kompetisi tidak hanya menyasar tim senior saja. Namun untuk kelompok umur, mereka sudah memiliki liganya tersendiri.

Indonesia sendiri mempunyai kompetisi muda yang dikenal dengan nama EPA atau Elite Pro Academy. Namun jelas kompetisi muda Indonesia tidak sebaik Jerman.

6. Media dan Publikasi

Lewat media, orang di luar suatu daerah bisa mengenal meski tidak berada di sana secara langsung. PSSI kudu mengikuti langkah DFL untuk menggerakkan media secara masif terkait dengan Liga Indonesia ataupun Timnas Indonesia lalu mempublikasikannya. Dengan itu, orang di luar sana akan terkoneksi lewat publikasi yang dilakukan tim media tersebut.

Lalu Getar

Seorang penikmat kopi dan fans layar kaca Real Madrid