Intermezzo

Duh! Tidak Ada Pembukuan dalam Audit Keuangan PSSI di Era Edy Rahmayadi

TOPIK BERITA :


NOBARTV NEWS – Ernst and Young sudah melakukan audit sementara untuk tiga periode kepemimpinan PSSI. Kata Arya Sinulingga selaku Exco, dalam masa kepemimpinan Edy Rahmayadi, PSSI tidak memiliki pembukuan keuangan.

Sebagaimana diketahui, dalam upaya melakukan bersih-bersih di tubuh PSSI, Ketua Umum Erick Thohir sudah menunjuk firma audit Ernst and Young untuk mengaudit keuangan PSSI. Jadi, upaya yang dilakukan Erick ini juga bertujuan agar PSSI jadi lebih terbuka dan transparan. Hal ini juga sebagai lanjutan dari janji Erick Thohir sebelum terpilih sebagai Ketua Umum PSSI pada 16 Pebruari lalu.

Dalam audit awal yang dilakukan oleh Ernst and Young tersebut, mereka melakukan pengecekan dan telah menyampaikan hasil sementara terkait audit keuangan PSSI dalam tiga era atau periode. Era pertama yang dimaksud adalah eranya Edy Rahmayadi (2017-2019), lalu kedua Mochamad Iriawan (2019-2023), serta terakhir eranya Erick Thohir yang baru berjalan selama beberapa bulan.

“Proses awal audit masih on going berdasarkan MoU penjajakan antara PSSI dan Ernst & Young. Informasi awal yang bisa kami berikan, dari internal review PSSI, ada tiga periode yang akan diaudit. Periode 2017-2019, lalu 2019-2023, dan periode di kepengurusan Pak Erick Thohir, yang baru berjalan tiga bulan,” kata Exco PSSI Arya Sinulingga.

Lebih lanjut, kata Arya lagi, proses audit yang dilakukan Ernst and Young cukup mengalami kesulitan ketika mengaudit keuangan PSSI era Edy Rahmayadi dan Mochamad Iriawan. Mereka memiliki tantangan untuk memeriksa bagian pembukuan, pengumpulan data, dan lain sebagainya.

Bahkan di era Edy Rahmayadi yaitu pada tahun 2017 sampai 2019 tidak ditemukan pembukuan keuangan sama sekali. Oleh sebab itu, PSSI menggunakan jasa IT untuk mengumpulkan data-data email pada bagian keuangan. Sebetulnya terdapat data fisik pada era Edy, akan tetapi fisiknya sudah tidak jelas lagi.

“Dari internal review kami, di periode 2017-2019, tidak tercatat sama sekali pembukuannya, sehingga PSSI harus menggunakan jasa IT untuk mendapatkan data-data dari e-mail bagian keuangan di periode tersebut. Ada beberapa data fisik, namun tidak jelas. Misalnya, ada pengeluaran cheque, namun tidak ada perinciannya,” ujarnya menambahkan.

Sementara itu, di era Mochamad Iriawan, pembukuan keuangan sudah mulai tertata rapi. Namun lagi-lagi, Ernst and Young mengalami kesulitan. Pasalnya, akuntansi yang digunakan saat itu masih manual. Sistem itu menjadi satu-satunya yang digunakan pada era Iriawan.

“Tahun 2019-2023, sudah mulai tertata dan ada perbaikan, dalam urusan transaksional dan prosedur pengeluaran dana. Namun, akuntansi yang digunakan masih manual, dan tidak menggunakan sistem akuntansi apapun. Itu dulu yang bisa kami sampaikan karena prosesnya lagi dijalankan firma audit tersebut,” katanya menutupi.

Lalu Getar

Seorang penikmat kopi dan fans layar kaca Real Madrid