Intermezzo

Jadi Bulan-bulanan Netizen Sebab Tolak Israel, Ganjar Pranowo: Saya Tidak Pernah Menyesal!



NOBARTV NEWS – Ganjar menjadi salah satu sasaran amukan netizen begitu FIFA memutuskan untuk membatalkan status Indonesia sebagai tuan rumah 2023. Hal itu dikarenakan Ganjar sempat menolak kehadiran Israel di even tersebut. Atas bully-an yang ia terima, Ganjar mengaku tak menyesal dengan statement yang pernah ia keluarkan.

Seperti yang diketahui, FIFA pada Rabu malam lalu telah menarik kesimpulan dengan mencabut keikutsertaan Indonesia dalam Piala Dunia U-20 2023. Keikusertaan Indonesia adalah sebagai tuan rumah untuk even tersebut. Dengan demikian, Indonesia berhak untuk mengirimkan tim nasionalnya ke salah satu ajang sepak bola paling bergengsi di dunia itu.

Namun sayangnya, kurang dari dua bulanan menjelang even tersebut digelar, FIFA resmi membatalkan pelaksanaan turnamen tersebut di Indonesia. Otomatis skuad Garuda muda yang seharusnya tampil di ajang tersebut menjadi batal. Sebab satu-satunya peluang mereka untuk tampil di Piala Dunia U-20 lewat jalur tuan rumah sudah dihapus oleh FIFA.

Pembatalan tersebut (status tuan rumah Piala Dunia U-20) disinyalir diakibatkan oleh kondisi Indonesia jelang even tersebut dilaksanakan. Saat itu atau beberapa minggu yang lalu, gelombang protes terkait kehadiran salah satu kontestan yakni Timnas Israel menggema dengan begitu kencang. Salah dua politisi Indonesia juga ikut bersuara – dan menyebut Israel tak berhak datang ke Indonesia. Saat itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Bali Wayan Koster menjadi dua tokoh yang menolak kedatangan salah satu peserta Piala Dunia U-20 itu.

“Kita sudah tahu bagaimana komitmen Bung Karno terhadap Palestina, baik yang disuarakan dalam Konferensi Asia Afrika, Gerakan Non Blok maupun dalam Conference of The New Emerging Forces. Saya berharap agar diupayakan langkah-langkah terobosan bersama, tanpa kehadiran Israel,” kata Ganjar pada 23 Maret lalu.

Akibat statement tersebut, FIFA disinyalir menjadikannya sebagai salah satu faktor pembatalan pelaksanan Piala Dunia U-20 di Indonesia. Oleh sebab itu, wajar saja jika banyak netizen yang merasa kesal dan berkomentar terkait hal itu di media sosial sang gubernur. Bahkan, tak hanya netizen biasa saja, para pemain yang tergabung di skuad Garuda muda juga meluapkan amarahnya di kolom komentar media sosial Ganjar Pranowo.

Kurang dari satu minggu sejak pembatalan itu, Ganjar akhirnya hadir dalam sebuah wawancara bersama Najwa Shihab dalam sebuah kanal youtube milik sang presenter. Ganjar lalu merespon tudingan, amarah, bully-an, serta cacian yang ia dapatkan atas komentar yang sudah ia berikan itu. Ganjar mengaku tidak menyesal telah mengeluarkan statement tersebut – namun di satu sisi ia sangat menyayangkan sikap FIFA yang mencoret Indonesia sebagai tuan rumah.

“Saya tidak pernah ragu akan keputusan yang saya ambil,” kata Ganjar Pranowo.

Ganjar mengkalim bahwa apa yang ia ucapkan sudah selayaknya ia lakukan. Dan bukan hanya untuk dirinya saja, namun itu merupakan sikap untuk kita semua.

“Saya tidak pernah menyesal, karena ini sebuah sikap keputusan yang harus kita ambil,” tambah politikus PDIP itu.

“Itu menjadi kontrak sosial kita, penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan keadilan. Dan tentu saja ada juga politik luar negeri kita yang bebas aktif, turut serta dalam perdamaian dunia dan itu dilakukan.”

“Itu fakta yang terjadi, dan pemerintahnya hari ini di Israel memang rasa-rasanya sangat kanan begitu, sehingga potensi-potensi terjadi konfliknya akan sangat tinggi, ini yang juga kondisi empiris yang ada,” katanya lagi.

“Aturannya jelas, enggak boleh bendera, enggak boleh lagu kebangsaan, enggak boleh forum umum, forum khusus diberikan kepada yang seperti itu,” ujar Ganjar menutupi.

Lalu Getar

Seorang penikmat kopi dan fans layar kaca Real Madrid

2 Comments