NOBARTV.CO.ID PSSI curiga upaya penghambatan proses naturalisasi, Timnas Indonesia di waktu dekat akan kedatangan pemain naturalisasi baru. Namun sayangnya, kata Arya Sinulingga selaku anggota Exco PSSI, pihaknya menduga ada upaya dari beberapa orang untuk menjegal proses naturalisasi tersebut.
PSSI tak berhenti untuk mendatangkan pemain keturunan untuk menjadi bagian dari skuad Garuda. Setelah empat pemain keturunan melakukan debutnya pada Maret lalu, kini di bulan Juni ini kemungkinan jumlah pemain naturalisasi tersebut akan bertambah.
Pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia melawan Maret kemarin, Jay Idzes, Ragnar Oratmangoen, Nathan Tjoe-A-On, dan Thom Haye mencatatkan caps pertamanya untuk skuad Garuda. Istimewanya, keempat pemain ini tampil impresif di dua laga itu. Ragnar Oratmangoen dan Jay Idzes berhasil mencetak gol sedangkan Thom Haye dan Nathan Tjoe-A-On menyumbang masing-masing satu assist.
Berikutnya, pada bulan Juni mendatang, anak asuh Shin Tae-yong itu akan kembali beraksi dalam ajang yang sama yaitu Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia ronde kedua grup F matchday ke-lima dan ke-enam. Dua laga masing-masing melawan Timnas Filipina dan Irak tersebut akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta. Dan kemungkinan, ada pemain baru yang akan mencatatkan debutnya di kedua laga tersebut.
Dua pemain yang dimaksud adalah Marten Paes dan Calvin Verdonk. Sejatinya, PSSI sedang melakukan proses naturalisasi kepada tiga pemain yang salah satunya lagi adalah Jens Raven. Namun mengingat Jens masih cukup muda sementara laga melawan Irak dan Filipina amat penting, maka besar kemungkinannya ia tidak akan diturunkan sehingga Shin lebih memilih untuk mendebutkan Calvin Verdonk dan Paes.
Tapi sayang, di tengah proses naturalisasi untuk ketiga pemain tersebut, PSSI – dalam hal ini Arya Sinulingga mencurigai ada pihak yang mencoba untuk memperumit proses naturalisasi ini.
Bukan tanpa alasan, sebab di akun media sosial Jens Raven, banyak sekali komentar buruk yang dituliskan oleh para netizen. Hal itu karena Jens beberapa waktu lalu kerap mengunggah momen perjalanannya menuju Indonesia dalam proses naturalisasi berikut dengan berbagai aktivasinya yang lain. Atas dasar itu Jens dituduh kalau dirinya sedang mencari pengikut (follower) dari konten-konten yang ia buat.
Inilah yang membuat PSSI beranggapan kalau cara seperti itu bisa menjadi sebab terganjalnya proses naturalisasi.
“Bahaya kan, itu bisa menghambat (proses naturalisasi) loh. Saya jadi curiga jangan-jangan ada usaha membuat kami (PSSI) terhambat naturalisasi dengan membuat isu bahwa netizen Indonesia suka mem-bully,” ucapnya.
