BRI Liga 1

Demo Berakhir Ricuh di Kantor Arema, Polisi Tetapkan 7 Orang Tersangka



NOBARTV NEWS – Demo berujung ricuh yang terjadi di depan Kantor Arema FC pada Minggu 29 Januari kemarin menjadi atensi aparat kepolisian. Setelah mendapatkan laporan dari manajemen Arema, kepolisian menangkap tujuh orang yang disebutnya sebagai aktor di balik kericuhan tersebut.

Sebagaimana diketahui, pada Minggu akhir pekan kemarin, ratusan orang yang menamakan dirinya Aremania melakukan demo di depan kantor Arema FC. Mereka menuntut keseriusan klub dalam mengusut tuntas Tragedi Kanjuruhan. Menurut para pendemo, sampai detik ini, manajemen dianggap lalai dengan tragedi yang menewaskan 135 jiwa itu.

Demo yang awalnya damai tersebut kemudian pecah menjadi sebuah kericuhan. Pendemo dan penjaga kantor terlibat saling pukul. Bahkan, kantor Arema mendapatkan lemparan batu oleh suporter mereka sendiri. Manekin dan jersey yang terpajang di dalam kantor tersebut berjatuhan.

Usai kericuhan tersebut, salah satu petinggi Arema FC Tatang Dwi Yulianto menjelaskan berbagai alasan mengapa pihaknya seharusnya tak bisa disalahkan sepenuhnya. Tatang menyebut Arema FC sudah memberikan pertanggungjawaban yang salah satunya adalah membuka crisis center. Tak itu saja, Tatang menjelaskan bahwa pihaknya juga terlibat dalam pengusutan kasus tersebut secara hukum yang jelas.

Baca Juga:  Prediksi Persis vs Persita Jumat 26 April 2024, Pekan ke-33 Liga 1 Indonesia

Dalam keterangan yang sama, Tatang mengindikasikan bahwa ia akan membubarkan Arema FC.

Namun beberapa hari kemudian tepatnya pada hari Selasa, 31 Januari 2023, polisi dikabarkan telah menangkap tujuh orang dalam demo tersebut. Ketujuh nama tersebut telah ditetapkan sebagai tersangka oleh aparat kepolisian. Dari keterangan yang bisa dihimpun, Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto menyebutkan pihaknya langsung bergerak setelah mendapatkan laporan. Pelapor dalam kasus tersebut tak lain adalah petinggi Arema tadi Tatang Dwi Yulianto.

“Pelapor adalah saudara Tatang dari manajemen Arema FC,” kata Kombes Pol Budi Hermanto.

Lebih lanjut, Budi Hermanto menyebut tujuh tersangka tersebut memiliki perannya masing-masing.

“Adam Rizky berperan membawa bom smoke dan kaleng cat semprot. Muhammad Fauzi berperan membawa kantong plastik berisi cat yang dilemparkan ke kantor Arema FC,” tambah Budi Hermanto.

Baca Juga:  Prediksi RANS vs Persija Jumat 26 April 2024, Pekan ke-33 Liga 1 Indonesia

“Nauval Maulana membawa bom asap dan pipa besi yang dipukulkan kepada korban, yakni pengaman kantor Arema FC. Aryon Cahya berperan sebagai yang melakukan penendangan kepada korban dan Kholid Aulia melakukan pelemparan batu ke kantor Arema FC.”

“Ferry ini ia memimpin koordinasi lapangan pada saat aksi dan melakukan pertemuan pada saat sebelum aksi untuk memberi tugas kepada orang-orang yang melaksanakan aksi. Tapi yang pasti ada pembagian tugas dari Ferry terhadap aksi tersebut. Ada beberapa perintah untuk membawa flare, membawa cat, bom asap, sehingga ada aksi yang sudah direncanakan,” kata perwira menengah ini lagi.

“Sejauh ini belum ada bukti yang cukup, sehingga kita jadikan sebagai saksi (13 orang),” pungkasnya.

Lalu Getar

Seorang penikmat kopi dan fans layar kaca Real Madrid

7 Comments