NOBARTV.CO.ID Ferrari, salah satu produsen mobil sport terkemuka di dunia, sedang bersiap untuk meluncurkan kendaraan listrik pertamanya dengan performa tinggi. Mobil ramah lingkungan ini dijadwalkan akan meluncur pada awal 2026, setelah sebelumnya direncanakan meluncur pada akhir 2025. Langkah ini menandakan komitmen Ferrari dalam beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan tuntutan pasar yang semakin mengedepankan kendaraan ramah lingkungan.
Desain dan Prototipe
Menurut artikel dari otoDriver, salah satu indikasi terbesar bahwa Ferrari sedang mengembangkan mobil listrik pertamanya adalah hadirnya empat ujung knalpot palsu yang digantung di bumper belakang, serta stiker bertema tegangan tinggi yang tersebar di seluruh bodi mobil.
Foto yang diambil oleh fotografer Derek Cornelissen memperlihatkan mobil tersebut menggunakan bodi SUV Maserati Levante. Penggunaan bodi ini menunjukkan keterkaitan dengan masa lalu Ferrari saat masih di bawah naungan Maserati. Selain itu, mobil ini juga terlihat menggunakan lampu depan dari mobil sport Ferrari Roma.
Prototipe mobil listrik ini telah diunggah ke Instagram, memperlihatkan kendaraan dengan velg yang tidak biasa dan dibalut ban Pirelli P Zero E, yang didesain khusus untuk kendaraan listrik.
Meskipun bodi akhir kendaraan listrik Ferrari dan namanya masih belum jelas, penggunaan bodi Maserati Levante mengindikasikan bahwa mobil tersebut akan menjadi model empat pintu, bukan coupe sport yang ramping seperti yang biasa diproduksi Ferrari.
Performa dan Spesifikasi
Ferrari belum merilis spesifikasi detail mengenai mobil listrik pertama mereka. Namun, sumber dari orang dalam mengatakan kepada Reuters bahwa mobil tersebut akan dijual dengan harga minimal 500 ribu dolar AS (sekitar Rp8,8 miliar).
Analis Mediobanca, Andrea Balloni, memprediksi bahwa kendaraan ramah lingkungan ini akan menjadi model khusus dan dapat menyumbang 10 persen dari penjualan tahunan merek tersebut.
Harga mobil listrik pertama Ferrari yang dikabarkan mencapai Rp8,8 miliar akan menempatkannya sedikit di atas model SF90 Stradale PHEV. Meskipun demikian, model ini masih lebih terjangkau dibandingkan hypercar seperti Rimac Nevera yang dijual empat kali lebih mahal.
Mobil listrik Ferrari ini juga akan lebih terjangkau ketimbang model dengan mesin pembakaran internal (ICE) dari Bentley dan Rolls-Royce.
Produksi dan Pabrik Baru
Ferrari akan memproduksi kendaraan listrik pertama mereka di pabrik baru di Maranello, Italia, yang saat ini sedang dalam tahap pembangunan. Pabrik tersebut diharapkan dapat beroperasi penuh dalam waktu tiga hingga empat bulan mendatang. Jalur produksi baru ini memungkinkan Ferrari untuk membuat model dengan mesin bensin, hybrid, dan mobil listrik murni.
Kapasitas produksi akan meningkat hingga sepertiganya, dari 13.663 unit per tahun menjadi 20.000 unit per tahun. Namun, demi mempertahankan eksklusivitas, Ferrari akan membatasi produksi setiap model dan menjaga total produksi tetap di bawah 20.000 unit.
Pengembangan Kendaraan Listrik Kedua
Selain kendaraan listrik pertama, Ferrari juga dikabarkan sedang mengembangkan kendaraan listrik berbasis baterai kedua. Namun, peluncuran mobil listrik kedua ini masih membutuhkan waktu lama, mengingat model pertama belum dirilis.
Dengan peluncuran kendaraan listrik pertama ini, Ferrari menunjukkan komitmennya untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan tuntutan pasar yang semakin mengedepankan kendaraan ramah lingkungan tanpa mengorbankan performa tinggi yang menjadi ciri khas mereka.
Langkah ini juga mencerminkan upaya Ferrari dalam mempertahankan posisinya sebagai pemimpin di industri mobil sport mewah yang selalu mengutamakan inovasi dan keunggulan teknis.
Dengan segala persiapan yang dilakukan, Ferrari tampaknya siap untuk merajai pasar kendaraan listrik dengan tetap mengedepankan performa dan eksklusivitas yang menjadi identitasnya. Peluncuran mobil listrik pertama ini tidak hanya menjadi tonggak sejarah bagi Ferrari, tetapi juga menandai era baru di industri otomotif di mana mobil sport bertenaga listrik akan menjadi lebih dominan.
