NOBARTV NEWS – PSSI meminta Bima Sakti untuk obyektif dalam memilih pemain untuk masuk ke skuad Timnas Indonesia U-17.
Sebagaimana diketahui, Timnas Indonesia U-17 di waktu dekat ini akan berlaga dalam ajang Piala Dunia U-17 2023. Di turnamen bergengsi tersebut, skuad Garuda Asia (julukan Timnas Indonesia U-17) akan bertindak sebagai tuan rumah. Atas hal tersebut, satu slot untuk tampil di even tersebut sudah menjadi milik Timnas Indonesia. Tanpa mengikuti babak kualifikasi, skuad Garuda sudah dipastikan turut serta pada ajang itu.
Tapi sayangnya, sampai saat ini, Bima Sakti belum bisa menemukan pemain terbaik yang akan dibawanya. Meskipun Bima mengaku sudah mendapatkan 80 persen kerangka timnya, namun itu bukanlah final sebelum ia mempunyai 100 persen persiapan.
Oleh sebab itu, begitu ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 menggantikan posisi Peru, PSSI dan Pemerintah RI bergerak cepat untuk mempersiapkan diri. Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sesegera mungkin mendata para pemain keturunan yang berpeluang untuk menjadi punggawa Timnas U-17. Bahkan, berdasarkan data yang diterima PSSI, terdapat 30 pemain keturunan yang telah diserahkan Menpora RI Dito Ariotedjo kepada Erick Thohir.
Tak hanya itu saja, PSSI juga melakukan seleksi terbuka pemain Timnas U-17 di 12 kota berbeda se-Indonesia. Selain seleksi, pada 10 Juli kemarin, PSSI telah memanggil 34 pemain untuk mengikuti pemusatan latihan yang rencananya akan berjalan hingga bulan Agustus mendatang.
Berbagai persiapan itu – dimulai dari seleksi pemain, pemusatan latihan, hingga pemanggilan pemain keturunan merupakan langkah-langkah yang dilakukan PSSI demi menjaring bakat-bakat pesepakbola muda Indonesia. Akan tetapi, sosok yang akan menentukan para pemain tersebut untuk masuk ke skuad Timnas Indonesia U-17 adalah sang pelatih Bima Sakti. Hanya di tangan Bima Sakti, seorang pemain bisa disebut layak dan masuk sebagai pemain Timnas Indonesia U-17.
Oleh karena itu, Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali berpesan kepadanya. Amali meminta Bima untuk bersikap obyektif dalam memilih pemain. Baik itu untuk pemain lokal maupun keturunan, Bima diminta untuk fokus dan tak pandang bulu.
“Ya nama-nama yang sudah diserahkan dari Kemenpora tentu diterima dengan baik oleh PSSI, federasi sangat apresaisi bantuan dari pemerintah itu,” kata Zainudin Amali terkait data pemain keturunan tersebut.
“Namun kalau urusan teknis tetap kita serahkan ke pelatih, dari jumlah yang disebutkan tadi berapa yang sesuai kualifikasi yang dibutuhkan pelatih, itu yang kemudian dari federasi akan direkomendasikan,” ujarnya menambahkan.
Lebih lanjut, kata Amali lagi, terkait pemilihan pemain Timnas U-17, PSSI tidak akan ikut campur. Sebab segala sesuatu terkait hal-hal teknis di skuad Timnas U-17 merupakan kewenangan sang pelatih seorang.
“Jadi semua teknis kita serahkan ke pelatih, PSSI tidak ada campur tangan apa pun, posisi mana, itu semua tergantung dari pelatih,” ujar Amali lagi.
“Jadi tunggu saja penilaian objejktif apakah memang pelatih membutuhkan nama-nama itu dalam posisinya masing-masing atau memang kita sudah ada stok, tentu akan dibandingkan dengan stok pemain yang (sudah) ada,” ucapnya memungkasi.
Jangan ada pemain titipan