Timnas Indonesia

Staf Pelatih Timnas U-22 Keberatan Dapat Sanksi dari AFC: Saya Ngga Merasa Bersalah!



NOBARTV NEWS – Asisten pelatih U-22 Sahari Gultom keberatan dengan sanksi AFC yang diberikan kepadanya pasca kerusuhan di laga final SEA Games 2023.

Sebagaimana diketahui, beberapa waktu lalu, Timnas Indonesia dan Timnas Thailand terlibat dalam laga final SEA Games 2023. Laga tersebut tersaji usai kedua tim sama-sama mengalahkan lawan-lawannya di babak semifinal. Skuad Timnas U-22 sukses membenamkan perlawanan Timnas Vietnam U-22 dengan skor meyakinkan 3-2 sedangkan Thailand berhasil membuat Timnas Myanmar U-22 tak berdaya.

Sebelum laga tersebut digelar, Timnas Indonesia menjadi satu-satunya tim yang selalu meraih kemenangan dari fase grup diikuti dengan laga semifinal. Anak asuh Indra Sjafri itu menang telak atas Filipina U-22, Timor Leste U-22, Myanmar U-22, hingga tuan rumah Kamboja U-22 juga dibabat habis oleh Ramadhan Sananta dkk. Sampai-sampai, seperti yang disebutkan tadi, Timnas Vietnam U-22 selaku juara bertahan juga dihabisi oleh skuad Timnas U-22.

Oleh karenanya, laga final melawan Thailand U-22 tentu sangatlah krusial. Perjuangan skuad Garuda akan sangat sia-sia jikalau rentetan kemenangan itu diakhiri dengan kekalahan atas Thailand U-22 di partai final. Hingga akhirnya, ketika laga tersebut digelar, kedua tim sama-sama memberikan penampilan maksimal.

Baca Juga:  Kecuali Justin Hubner, Seluruh Pemain Timnas U-23 Terbang ke Paris untuk Hadapi Guinea U23

Pertandingan berjalan keras dan mendebarkan. Unggul dua gol lebih dulu, skuad Garuda justru disamakan di detik-detik terakhir babak kedua. Pertandingan terpaksa dilanjutkan lewat babak extra time.

Di babak extra time ini banyak sekali drama yang terjadi. Kedua tim sempat saling ejek usai gol tercipta. Sampai-sampai, kerusuhan pun terjadi sehingga membuat wasit mengeluarkan banyak sekali kartu merah dan kuning. Salah satu staf Timnas Indonesia yakni sang Manajer Sumardji mengalami luka di bagian bibir akibat kerusuhan di pinggir lapangan itu.

Timnas Thailand U-22 yang kekurangan beberapa pemain karena kartu merah akhirnya menyerah. Skor 5-2 menjadi akhir dari pertandingan.

Tak lama berselang, AFC merilis hukuman kepada beberapa staf dan pelatih Timnas Indonesia U-22 serta Thailand U-22 buntut dari kerusuhan saat itu. Ya, baik AFC maupun FIFA kala itu sangat mengecam kerusuhan yang terjadi. Dan tak lebih dari lima hari yang lalu, AFC mengambil langkah tegas dan memberikan hukuman kepada para orang-orang yang terlibat di kerusuhan itu.

Salah satu staf pelatih Timnas Indonesia U-22 yang kena sanksi adalah Sahari Gultom. Diketahui, Sahari Gultom merupakan pelatih kiper Timnas U-22. Ia disebut terlibat oleh AFC sehingga Asosiasi Sepakbola Asia itu memberikannya hukuman.

Baca Juga:  Begini Pengakuan Shin Tae-yong usai Dipermalukan Irak 2-1

Akan tetapi, Sahari Gultom merasa tak bersalah. Sahari mengaku tak pernah melakukan pemukulan terhadap lawan di kerusuhan itu.

“Pertama saya belum dapat surat itu. Ada yang bilang larangan tampil saja, ada yang bilang ada dendanya. Kedua, seandainya pun dapat, saya maunya banding, karena saya gak merasa bersalah. Saya gak merasa ikut pemukulan yang mereka maksud,” kata Sahari Gultom.

“Karena saya gak merasa ikut pemukulan, kalau ada bukti memprovokasi silakan (disanksi). Tapi gak ada belum ada buktinya, karena memang saya gak ada melakukan itu,” ujarnya menambahkan.

Lebih lanjut, katanya lagi, sebelum surat sanksi dari AFC itu keluar, ia pernah melayangkan surat keberatan kepada AFC. Sebab saat itu ia menjadi salah satu staf yang diberikan kartu merah oleh sang pengadil lapangan.

“Setelah hukuman kartu merah itu, usai SEA Games saya sempat melayangkan surat keberatan, karena gak ada melakukan hal-hal memprovokasi. Tiba-tiba kartu merah saja. Bisa jadi salah lihat, tapi saya sudah buat statement ke AFC,” ucapnya memungkasi.

Lalu Getar

Seorang penikmat kopi dan fans layar kaca Real Madrid

One Comment