Timnas Indonesia

Jika Jadi Ketum PSSI, Arif Putra Wicaksono Ingin Liga 1 Setara Liga Jepang dalam 3 Tahun ke Depan

TOPIK BERITA :


NOBARTV NEWS – Arif Putra Wicaksono berjanji akan mengubah kualitas sepak bola Indonesia baik dari sisi liga maupun tim nasionalnya. Jika terpilih sebagai Ketum PSSI pada KLB mendatang, Arif mengaku bisa menyamaratakan sepak bola Indonesia dengan Jepang hanya dalam kurun waktu tiga tahun saja.

Besok, Kongres Luar Biasa PSSI akan resmi dilakukan. Sampai saat ini, tak ada perubahan nama untuk calon Ketua Umum PSSI. Lima nama yang sudah terdaftar sebelumnya tetap bersaing untuk memperebutkan kursi nomor satu di PSSI.

Mereka yang akan bersaing di Kongres Luar Biasa PSSI tersebut adalah Erick Thohir, La Nyalla Mattalitti, Arif Putra Wicaksono, Doni Setiabudi, dan Fary Djemi Francis.

“Dalam waktu tiga tahun, kita akan sama dengan Jepang. Kualitas klub kita, kompetisi kita, dan akan sama,” terang Arif Putra Wicaksono dalam sebuah acara yang digelar oleh PSSI Senin kemarin.

Baca Juga:  Termasuk Arab Saudi, 2 Negara Timur Tengah Ini Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2027

Dalam acara yang sama, dua calon ketua umum PSSI lainnya yakni Doni Setiabudi dan Fary Djemi Francis turut hadir. Sedangkan Erick Thohir dan La Nyalla Mattalitti absen di acara itu. Mengingat keduanya memiliki jabatan sebagai Menteri BUMN dan Ketua DPD RI, maka tak heran jika dua tokoh tersebut tak hadir di acara tersebut.

Lebih lanjut, Arif mengatakan ia memiliki program PSSI 2.0. Arif mengakui jika programnya tersebut merupakan jembatan untuk mencapai Indonesia emas pada tahun 2045 mendatang.

“PSSI 2.0 Indonesia akan menjadi kendaraan menuju Indonesia emas 2045. Sepak bola cermin sebuah bangsa, sepak bola bisa jadi alat memajukan bangsa,” ujarnya menambahkan.

Untuk diketahui, pencalonan Arif pada KLB Pebruari mendatang merupakan kali keduanya. Sebelumnya, pria yang menjabat sebagai CEO Nine Sport ini ikut ambil bagian pada KLB tahun 2019 lalu. Sama dengan sekarang, saat itu ia juga menjadi calon Ketum PSSI. Akan tetapi, ia kalah dari Mochamad Iriawan dalam kontestasi tersebut.

Baca Juga:  Kabar Buruk! Rizky Ridho Dipastikan Absen di Laga Melawan Guinea U23

“Sepak bola adalah cermin sebuah bangsa. Sepak bola bisa menjadi alat memajukan bangsa.”

Masih kata Arif, ia mengungkapkan bahwa sepak bola tak lepas dari pengaruh ekonomi sebuah negara. Jika daya beli sebuah negara kecil, maka jangan harap sepak bolanya bisa maju. Arif memberikan contoh bagaimana sepak bola Inggris dan Jerman bisa maju seperti saat ini.

“Inti masalah sepak bola berkaitan dengan ekonomi atau daya beli masyarakat. Dua negara dengan sepak bola maju, Inggris dan Jerman tingkat ekonomi jauh lebih baik dari Indonesia,” terang Arif lagi.

“Daya beli masyarakat berkaitan dengan ini, khususnya dari piramida paling bawah bahwa banyak masyarakat Indonesia dari klaster tersebut merupakan penonton sepak bola Indonesia,” tutupnya.

Lalu Getar

Seorang penikmat kopi dan fans layar kaca Real Madrid

23 Comments