Timnas Indonesia

Simon McMenemy Dipecat PSSI, Sandy Walsh Mengaku Frustrasi

TOPIK BERITA :


NOBARTV NEWS – Sandy Walsh mengaku pernah frustrasi karena hampir saja gagal membela . Sekitar tujuh tahun lalu, Sandy Walsh diajak PSSI dan pelatih Timnas Indonesia Simon McMenemy untuk memperkuat skuad Garuda. Namun di tengah jalan, Simon dipecat dan membuat dirinya hilang kontak dengan PSSI.

Sebagaimana diketahui, Sandy menjadi salah satu pemain yang diproyeksikan tampil untuk memperkuat Timnas Indonesia di Piala Asia 2023. Ia resmi menjadi WNI sejak akhir tahun 2022 lalu. Akan tetapi, bukan hal mudah baginya untuk mencapai titik di mana ia berada saat ini.

Ia memang sudah resmi menjadi WNI, namun ada kisah getir yang sempat membuatnya frustrasi untuk membela Timnas Indonesia.

Pada tahun 2019 lalu, di saat Sandy Walsh masih memperkuat klub Belgia Zulte Waregem, Simon McMenemy yang saat itu membesut Timnas Indonesia tertarik padanya. Pelatih asal Skotlandia itu bahkan meminta PSSI agar menaturalisasi pemain keturunan yang berposisi sebagai bek sayap itu.

Simon, PSSI, dan Sandy Walsh pun melakukan percakapan terkait peluang sang pemain untuk membela Timnas Indonesia. Namun naas, tidak sampai satu tahun menjabat sebagai pelatih, Simon dipecat dan PSSI melakukan perubahan kepemimpinan.

Hal itu membuat kontak Sandy dengan PSSI pun terhenti. Tak ada percakapan lagi terkait proses naturalisasi itu.

Baca Juga:  Kabar Buruk! Rizky Ridho Dipastikan Absen di Laga Melawan Guinea U23

“Tujuh tahun lalu, saya di RKC Genk dan berada di perempat final . Itu menakjubkan. Saya masuk berita olahraga. Saya ditulis (oleh media Indonesia) sebagai pesepak bola Belgia atau Belanda keturunan Indonesia yang berpartisipasi di perempat final Liga Europa,” kata Sandy Walsh kepada kanal youtube Eleven Belgium.

“Lalu beberapa tahun sesudahnya (2019) saya bertemu dengan coach Simon dan PSSI. Mereka ingin merekrut saya. Di situlah relasi dimulai. Saya dapat menemukan budaya Indonesia,” terang sang pemain lagi.

Sandy sumringah dengan ajakan tersebut. Ia berjuang mengumpulkan semua dokumen yang menyangkut dirinya. Namun di tengah jalan, PSSI memecat Simon McMenemy. Pemecatan itu membuat kontak Sandy Walsh dengan PSSI terputus. Tak ada lagi kontak yang terjadi antara dirinya dengan PSSI. Apalagi untuk membahas proses naturalisasi yang sebelumnya sudah direncanakan.

PSSI pun tak menghubunginya – dan sejak saat itu ia merasa dirinya tak dibutuhkan lagi. Ia sampai dibuat frustrasi gara-gara hal itu.

“Saya kemudian kumpulkan semua dokumen sendirian, tak ada yang membantu. Lalu kemudian PSSI memecat dia. Setelah itu kontak langsung menghilang. Ada ketua baru, lalu saya kemudian tak lagi berhubungan dengan Indonesia. Saya sampai berpikir mungin mereka memang tidak menginginkan saya. Saya berpikir ini bisa menjadi akhir dari cerita yang berpotensi indah.”

Baca Juga:  Oktafianus Fernando Bicara soal Hujatan Netizen pada Marselino Ferdinan usai Piala Asia U-23

Keadaan semakin memburuk ketika Zulte Waregem melepasnya. Ia sempat tak memiliki klub sebelum akhirnya pindah ke klubnya saat ini (KV Mechelen).

“Selama tiga setengah tahun yang lalu, karier saya sedikit menurun. Saya tanpa klub selama empat bulan. Itu sulit. Saya tidak punya lagi kontak langsung di Indonesia,” ujar Sandy lagi.

“Jika saya tanpa klub di Belgia, mereka mungkin tidak menginginkan saya di sana. Saya tidak ingin orang-orang Indonesia tahu bahwa saya tanpa klub. Itu tidak akan membantu keadaan.”

Namun pada akhirnya, secercah harapan muncul secara tiba-tiba. Terpilihnya Shin Tae-yong menjadi alasannya. Pelatih asal Korea Selatan itu mengirim utusannya ke Belgia guna membahas ‘harapan' yang sudah diidam-idamkannya itu. Dan tanpa pikir panjang lagi, Sandy setuju dan akhirnya mengikuti proses naturalisasi seperti yang kita lihat dalam beberapa kurun bulan terakhir ini.

“Salah satu asisten Shin Tae-yong bertanya kepada saya soal tertarik atau tidaknya bela timnas Indonesia. Saya langsung jawab ya. Mereka meminta saya untuk mengirimkan dokumen yang diperlukan. Akhirnya mereka memiliki semua dokumen yang diperlukan. Di situlah benar-benar dimulai, tiga tahun lalu. Saya tidak akan pernah melupakan momen itu. Saya menyangikan lagu kebangsaan dengan mata tertutup,” tutup bek andalan KV Mechelen itu.

Lalu Getar

Seorang penikmat kopi dan fans layar kaca Real Madrid

5 Comments