Timnas Indonesia

Soal Koreografi yang Dirusak Paspampres, Menpora Zainudin Amali Berikan Penjelasan



NOBARTV NEWS – Menpora RI Zainudin Amali akhirnya buka suara setelah beberapa rumor yang menyebutkan bahwa Paspampres merusak koreografi milik La Grande Indonesia.

Kemarin, telah menjamu Vietnam dalam leg pertama semifinal 2022. Di laga tersebut, skuad Garuda bermain sama kuat 0-0. Meski banyak memiliki peluang, namun sayang anak asuh Shin Tae-yong tak mampu menciptakan satu gol pun.

Selain itu, laga ini juga berjalan dengan sengit. Pelanggaran-pelanggaran dalam pertandingan bahkan menyerempet hingga pinggir lapangan. Diketahui, Shin Tae-yong dan Park Hang-seo tak bertegur sapa apalagi berjabat tangan usai pertandingan.

Terlepas dari hasil pertandingan dan momen yang terekam dalam kamera, ada sebuah hal yang sangat disesalkan. Pasalnya, salah satu kelompok suporter Garuda La Grande Indonesia memboikot laga tersebut. Mereka memutuskan untuk tidak datang ke stadion. Biasanya, La Grande hadir di bagian tribun utara Stadion GBK.

Baca Juga:  Termasuk Arab Saudi, 2 Negara Timur Tengah Ini Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2027

Usut punya usut, ternyata, absennya La Grande dikarenakan koreografi yang mereka buat telah dihancurkan oleh aparat. Aparat yang dimaksud adalah Paspampres atau Pasukan Pengaman Presiden. Di laga kemarin, Presiden Joko Widodo hadir bersama dengan sejumlah pejabat RI.

“Semalam koreografi sudah selesai kami persiapkan akan tetapi siang ini kami dapat kabar kalau koreografi itu dihancurkan oleh Paspampres yang ingin mengamankan kedatangan presiden Jokowi,” tulis La Grande dalam akun instagramnya.

“Untuk itu kami mengutarakan sebuah sikap untuk tidak hadir di tribun utara atas nama La Grande Indonesia. Jika kreativitas dan jeri payak kami tidak dihargai oleh Paspampres dan presiden Joko Widodo untuk apalagi kami hadir,” lanjut pernyataan tersebut.

“Kami sadar sejak pertandingan pertama melawan Kamboja apa yang kami lakukan berdampak sangat besar. Juga menjadi perhatian berbagai kalangan, baik aparat keamanan sampai media dengan sudut pandang masing-masing,” tutup pernyataan dari La Grande.

Baca Juga:  Pelatih Guinea U23 Ungkap Masalah Timnya Jelang Hadapi Timnas Indonesia

Pada akhirnya, usai pertandingan, Menpora RI Zainudin Amali angkat suara terkait pemboikotan itu. Kata Amali, koreografi La Grande bisa menimbulkan rasa tak nyaman bagi suporter lainnya.

“Ya sepanjang sesuai dengan peraturan Polri itu memungkinkan ya silahkan aja. Tetapi kalau nanti di dalam malah membuat orang lain tidak nyaman dan lain sebaginya tentu itu tidak boleh,” kata Menteri asal Gorontalo itu.

Lebih lanjut, Amali menyebut dilarangnya koreografi tersebut karena adanya peraturan baru. Sebelumnya, koreografi memang diperbolehkan namun saat ini tidak lagi.

“Ya artinya selama ini kan kita bebas-bebas aja sekarang mulai diatur. Sebab yang nonton bukan cuman kita, ada orang lain juga yang nonton yang harus kita hargai gitu loh,” tambahnya.

“Kalau bawa bendera saya kira gak ada masalah ya. Apalagi kan tidak boleh lagi menyampaikan hal-hal yang mengejek kebencian dan lain sebagainya itu sangat ketat,” pungkasnya.

Lalu Getar

Seorang penikmat kopi dan fans layar kaca Real Madrid

19 Comments