Piala Dunia 2022

FIFA Resmi Terapkan Teknologi Offside Semi-Otomatis di Piala Dunia 2022, Begini Cara Kerjanya

TOPIK BERITA :


FIFA Resmi Terapkan Teknologi Offside Semi-Otomatis di Piala Dunia 2022, Begini Cara Kerjanya
Teknologi Offside Semi-Otomatis

NOBARTV NEWS – FIFA terus menggenjot persiapan yang akan berlangsung di Qatar November mendatang, terbaru badan sepakbola tertinggi dunia tersebut mengumumkan teknologi offside semi-otomatis resmi digunakan pada Piala Dunia 2022 yang berlangsung di Qatar musim dingin ini.

Nantinya teknologi ini diharapkan mampu mencegah terulangnya kesalahan-kesalahan pengambilan keputusan oleh wasit seperti beberapa edisi piala dunia sebelumnya, salah satunya di babak 16 besar Piala Dunia Afrika 2010 dimana panggilan offside yang jelas salah membuat Carlos Tevez mencetak gol pertama Argentina dan berakhir dengan kekalahan Meksiko 1-3 atas Argentina.

Cara Kerja Teknologi Offside Semi-Otomatis

Berbeda dengan VAR, teknologi ini didesain menggunakan kamera pelacak anggota badan untuk melihat pergerakan pemain dan sensor di dalam bola, hasilnya akan menampilkan video 3D secara langsung di lapangan agar mudah dipahami penonton.

Sistem offside baru dinilai dapat hasilkan keputusan yang lebih cepat dan lebih akurat daripada yang saat ini dibuat dengan sistem Video Assistant Referee (VAR).

Sistem pelacakan optik ini telah diujicobakan pada gelaran Piala Dunia Antarklub FIFA di Abu Dhabi awal tahun ini dan juga telah diuji di Piala Arab di Qatar Desember lalu.

FIFA memperkirakan teknologi tersebut akan membantu memangkas waktu pengambilan keputusan karena offside dari rata-rata 70 detik menggunakan metode peninjauan video (VAR) saat ini menjadi antara 20 hingga 25 detik.

FIFA Ingin Piala Dunia Yang Adil

Yang terpenting, FIFA bermaksud untuk menunjukkan kepada penonton di stadion dan pemirsa di rumah tentang ilustrasi 3D dari keputusan setelah dibuat, kemungkinan besar pada jeda berikutnya setelah insiden tersebut di Piala Dunia 2022.

Pierluigi Collina, ketua komite wasit badan pengatur sepak bola dunia, berharap sistem baru ini akan “dipuji” dan diterima seperti teknologi garis gawang, dengan margin kesalahan yang sama.

Dia mengatakan GLT telah akurat hingga tiga sentimeter ketika diperkenalkan dan sekarang akurat “hingga beberapa milimeter.”

Dia sangat ingin bersikeras bahwa wasit di lapangan, dan asisten video, masih penting dalam memvalidasi keputusan.

“Saya telah mendengar banyak tentang ‘wasit robot'. Saya mengerti kadang-kadang ini sangat bagus untuk berita utama, tetapi ini tidak terjadi,” kata pria Italia itu.

“Para ofisial pertandingan masih terlibat dalam proses pengambilan keputusan, karena teknologi ini hanya memberikan jawaban ketika seorang pemain dalam posisi offside.

“Dengan kata lain, penilaian mengganggu lawan tetap menjadi tanggung jawab ofisial pertandingan.

“Demikian pula, saya mendengar orang mengatakan butuh empat atau lima detik untuk mendapatkan keputusan offside. Tentu saja, kita tidak bisa mendapatkan jawaban dalam waktu empat atau lima detik, ini adalah harapan yang salah.

“Kami akan lebih cepat, kami akan lebih akurat, ini adalah tujuan dari teknologi offside semi-otomatis.”

Rasanya dengan bantuan teknologi para pengadil di lapangan makin terbantukan, semoga saja di putaran Piala Dunia 2022 mendatang tak ada lagi tim yang merasa dii rugikan akibat kelalaian yang di lakukan oleh para wasit di lapangan.

Peter Nawa Nawa

Penggila sepakbola yang tidak bisa bermain bola, tapi cukup lihay dalam menulis berita bola