NOBARTV NEWS – Momen mengharukan terekam di media sosial instagram pada Kamis malam kemarin. Pemain hingga staf Timnas Indonesia yang kini sedang berada di Turki memposting serentak pesannya di platform milik Mark Zuckerberg itu. Pesan tersebut berbunyi stop membanding-bandingkan pemain lokal dan keturunan di skuad Timnas Indonesia.
Seperti yang diketahui, saat ini, skuad Timnas Indonesia sedang berada di Antalya Turki. Mereka tengah melakukan pemusatan latihan jelang tampil di even sepak bola tertinggi di benua Asia yaitu Piala Asia 2023. Bahkan, anak asuh Shin Tae-yong itu tidak sekadar melakukan latihan saja, namun mereka juga melakoni beberapa laga uji coba. Tercatat, Elkan Baggott dkk bakal melakoni tiga laga uji coba. Uji coba pertama sudah dilakukan pada Selasa malam kemarin dan uji coba kedua akan digelar pada malam hari ini.
Di uji coba pertama tersebut, Timnas Indonesia dipermalukan dengan skor telak 4-0 oleh tim asal Afrika Libya. Menariknya, di uji coba malam ini, skuad Garuda akan kembali melawan tim yang sama. Adapun untuk uji coba ketiganya, skuad Timnas Indonesia akan melakoninya di Doha Qatar dengan melawan Timnas Iran.
Sayangnya, sejak sebelum pemusatan latihan hingga di tengah-tengah pemusatan serta persiapan ini dilakukan, berbagai masalah menimpa skuad Garuda. Masalah-masalah tersebut datang dari luar alias bukan dari skuad Garuda itu sendiri.
Ya, sejak awal digelarnya TC, banyak suporter atau sebut saja netizen yang menyoroti segala sesuatu yang berkaitan dengan Timnas Indonesia. Dimulai dari ketidakpuasan dengan pemilihan pemain, lalu dilanjutkan dengan kekecewaan mereka akibat dua pemain yang masak mie instan di tengah TC, hingga masalah yang paling serius – yaitu membeda-bedakan alias mengkotak-kotakkan antara pemain lokal dan keturunan.
Untuk poin ketiga ini, pemisahan antara pemain lokal dan keturunan sudah menjadi masalah serius sejak berbulan-bulan yang lalu. Mereka yang biasanya kontra dengan pemain keturunan ini adalah orang-orang yang memegang prinsip Indonesia selayaknya diperkuat oleh full pemain lokal. Mereka para orang-orang yang kontra juga terkesan tidak setuju dengan agenda yang kini sedang digencarkan oleh PSSI yaitu ‘naturalisasi pemain.'
Kemarin, ketika Timnas Indonesia dipermalukan Libya 4-0, akun media sosial pemain naturalisasi Justin Hubner diserbu banyak netizen. Pemain muda Wolverhampton Wanderers itu menjadi sasaran cemoohan mereka. Kendati tak sedikit juga yang membela, namun sikap anti keturunan ini seharusnya sudah dibuang sedini mungkin.
Hingga akhirnya, pada malam hari tadi, para pemain serta staf Timnas Indonesia memosting secara bersamaan di akun media sosial instagram. Postingan tersebut berisikan pesan agar jangan ada laga pembedaan terhadap pemain lokal maupun keturunan. Sebab pada kenyataannya, pemain lokal maupun keturunan adalah sama – mereka juga ingin memberikan seluruh cinta dan rela berkorban untuk Timnas Indonesia.
“Mari hentikan membandingkan pemain lokal dan pemain keturunan. Kita semua di sini adalah satu keluarga dengan satu impian, yaitu memberikan yang terbaik untuk timnas dan rakyat Indonesia,” bunyi pesan tersebut.
“Tidak masalah dari mana asal-usul kami, karena kami selalu bersatu, baik di dalam maupun di luar lapangan. Saat tim kami mengalami kekalahan, kita semua merasakannya, dan saat tim menang, itulah kemenangan bagi kita semua.”
“Sebagai pemain, mengenakan jersey ‘Merah Putih' bukan hanya kebanggaan, tetapi juga suatu kehormatan bagi kami. Mari bersama-sama, dukung, dan support kami dengan penuh semangat di Piala Asia 2024,” pungkas pesan tersebut.
