NOBARTV NEWS – Posisi Shin Tae-Yong aman (sebagai pelatih Timnas U-19) meski sang pelatih gagal membawa Timnas Indonesia U-19 lolos ke babak semifinal Piala AFF U-19. Sebelumnya, Garuda muda ditargetkan keluar sebagai juara dalam event tersebut.
“Shin masih terus (melatih-red) karena kami melihat perkembangan anak-anak luar biasa,” jelas Mochamad Iriawan, selaku Ketua Umum PSSI usai laga melawan Myanmar, Minggu malam kemarin (10/07).
Bagi pengamat sepakbola – bahkan orang yang tak terlalu menggemari olahraga ini, semua sepakat jika perjuangan Marselino Ferdinan dkk di ajang Piala AFF U-19 ini amat mengesankan. Bermain dalam jangka waktu yang berdekatan dari satu pertandingan ke pertandingan lainnya, rentetan cidera yang sempat meremukkan harapan, namun di laga terakhirnya, skuad Garuda tetap memberikan penampilan terbaiknya dalam laga tersebut.
Namun apa hendak dikata, 17 gol yang berhasil digelontorkan skuad muda – dan hanya kebobolan 2 gol saja tidak mampu membawa sang tuan rumah lolos ke fase berikutnya (semi-final). Memiliki jumlah poin yang sama (11) dengan Vietnam dan Thailand, Garuda muda dinyatakan gugur karena kalah head to head dari dua tim tersebut.
Sungguh, perjuangan sampai akhir yang layak diapresiasi.
Maka daripada itu, Mochamad Iriawan berharap besar padanya (Shin). Pria yang biasa disapa Iwan Bule ini tetap menaruh harapannya kepada pria berkebangsaan Korea Selatan itu.
Usai dinyatakan gagal melaju ke babak semifinal, dalam konferensi pers yang dihadiri oleh Shin Tae-Yong, Iriawan mendatangi sang pelatih. Ia tidak hanya bersalaman biasa. Namun lebih dari itu. Iwan Bule memeluk erat sang pelatih. Meyakinkan kalau perjuangan yang ia berikan untuk Timnas Indonesia U-19 tidaklah sia-sia.
“Di luar dugaan, ketika pemain cadangan dimainkan, ternyata kualitasnya hampir sama dengan pemain inti. Berarti Shin betul-betul mempunyai talenta luar biasa. Anak-anak juga memiliki ‘chemistry' (ikatan emosional-red) dengan dia,” papar Mochamad Iriawan mengomentari komposisi skuad Timnas Indonesia usai melawan Myanmar.
“Untuk kelolosan ke semifinal, memang ada regulasi yang mengatur. Namun apa yang dilakukan Vietnam dan Thailand seharusnya tidak boleh mengingat mereka tim besar,” tutupnya.
