NOBARTV NEWS – Selain fokus pada pembinaan taktik serta mental para pemain, Shin Tae-Yong juga aktif dalam membentuk watak serta kepribadian anak didiknya. Jadi, jangan heran jika Shin Tae-Yong mengabaikan pemain berbakat namun tidak memiliki attitude yang baik.
Beberapa pemain pernah menjadi korban dari aturan yang diterapkan Shin Tae-Yong. Pelatih asal Korea Selatan ini memang menerapkan sebuah prinsip dalam skuad Timnas Indonesia.
Beberapa pemain pernah menjadi korban dari kebijakan Shin Tae-Yong tersebut. Antara lain Rifad Marasambesy, Yudha Febrian, Nurhidayat Haji Haris dan beberapa nama lainnya. Tidak ada yang meragukan kemampuan nama-nama tersebut di atas lapangan, namun sikap indispliner mereka membuat Shin Tae-Yong tidak sudi memanggilnya lagi.
Shin Tae-Yong datang ke Indonesia tidak hanya untuk mengubah kepribadian pemain seperti yang disebutkan tadi. Ia juga aktif memberi masukan kepada PSSI agar federasi sepakbola tertinggi di Indonesia itu membantunya dalam bentuk lain.
Contohnya dalam hal sarana penunjang demi mencapai tujuan (mencetak generasi hebat sepak bola) tersebut. Shin Tae-Yong pernah meminta agar dibuatkan training center khusus untuk skuad Garuda. Selain meminta hal tersebut secara spesifik kepada PSSI, Shin Tae-Yong juga memiliki permintaan khusus kepada para pemain skuad Timnas Indonesia.
Permintaan khusus itu seringkali ia tuangkan dalam wawancara atau konferensi pers. Jadi, dalam sebuah tim yang hebat, terdapat beberapa komponen yang membuat tim tersebut layak disebut sebagai tim terbaik. Peran federasi dan pelatih turut membantu sebuah tim sehingga layak disebut sebagai tim hebat.
Khusus untuk peran pemain yang dimaksud, Shin Tae-Yong meminta 4 hal berikut wajib dimiliki oleh skuad Timnas Indonesia. Apa saja itu?
1. Skuad Indonesia Memiliki Postur yang Bagus
Tidak bisa dipungkiri memang bahwa postur yang bagus membuat seorang pemain lebih diandalkan dari pemain lainnya. Skil memang amat penting, namun jika tidak disertai dengan tubuh yang kokoh, maka hal itu akan sia-sia. Hanya sedikit pemain yang mengandalkan skil tapi tidak memiliki postur yang ideal. Salah satunya adalah Lionel Messi.
Metode latihan keras Shin Tae-Yong tak lepas dari cita-citanya untuk membuat skuad Timnas Indonesia lebih berisi. Dalam sebuah pertandingan, body dan benturan serta permainan fisik akan menguntungkan si pemilik tubuh ideal.
2. Tidak Egois ketika Bermain
Dari dulu hingga saat ini, permasalahan Timnas Indonesia selalu sama : enggan memberi umpan ketika ada ruang kosong untuk kawan lainnya.
Di laga menghadapi Timnas Kuwait semalam, Saddil Ramdani tampak egois dan enggan memberikan umpan kepada kawannya. Padahal posisi pemain Indonesia lainnya amat kosong. Hal inilah yang ingin diubah oleh Shin Tae-Yong.
3. Memiliki Mental dan Semangat Juang yang Kuat
Mentalitas yang dimiliki skuad Timnas Indonesia memang rentan naik-turun. Di sesi latihan menjelang laga perdana Kualifikasi Piala Asia 2023 kemarin, Shin Tae-Yong sampai turun tangan dan menyemangati skuad Garuda yang tampak murung di sesi latihan tersebut.
Shin Tae-Yong berharap anak asuhnya memiliki mental baja dan bermain spartan – seperti yang seringkali ditunjukkan oleh Asnawi Mangkualam Bahar.
4. Skuad Berisikan Pemain Muda
Shin Tae-Yong gemar menggunakan pemain muda dalam skuadnya. Bahkan, komposisi skuad Timnas Indonesia di ajang Kualifikasi Piala Asia 2023 memiliki usia rata-rata 23,6 tahun. Pemain tertua adalah Fachruddin Aryanto dengan usia 33 tahun dan pemain termuda adalah Marselino Ferdinan dengan usia 17 tahun.
Bukan kali ini saja Shin Tae-Yong melakukan hal serupa. Di Piala AFF 2020 kemarin, Shin Tae-Yong lebih sering mengandalkan pemain berusia muda alih-alih pemain tua namun berpengalaman.
