NOBARTV NEWS – KAS Eupen akan menjamu tamunya, KV Mechelen pada laga ke-32 Liga Pro Belgia. Laga tersebut bukanlah laga big match di kompetisi tertinggi Liga Belgia. Namun, yang menjadi daya tarik utamanya adalah di masing-masing tim terdapat calon pemain naturalisasi Timnas Indonesia.
Di kubu tuan rumah, Jordi Amat siap menahan gempuran tim tamu. Sedangkan, KV Mechelen telah siap mendobrak lini bertahan KAS Eupen. Di sisi KV Mechelen, ada bek sayap lincah yakni Sandy Walsh yang siap menyisir pertahanan kiri KAS Eupen.
Laga ini akan berlangsung nanti malam pukul 23.15 WIB. Klub Sandy Walsh, KV Mechelen jauh lebih diunggulkan untuk keluar sebagai pemenang.
Hingga pekan ke-31 Liga Pro Belgia, KV Mechelen masih bertengger di posisi 6 klasemen sementara. Mechelen sukses mengumpulkan 48 poin dari 14 kemenangan dan 6 kali meraih hasil imbang. Sedangkan tim tuan rumah yang diasuh oleh Stefan Krämer ini terperosok di papan bawah. Mereka hanya mampu mengoleksi 31 poin dan membuatnya tertahan di posisi 16 klasemen sementara.
Kasta tertinggi Liga Belgia diikuti oleh 18 tim. Saat ini, tim yang berpeluang besar mengangkat trofi adalah Union Saint-Gilloise. Jumlah poin yang diraihnya hampir tak terkejar oleh tim-tim di bawahnya.
Namun, di pertandingan nanti tidak akan membahas perkara siapa yang memenangkan gelar Liga Belgia. Tapi, semua mata justru tersorot kepada Sandy Walsh dan Jordi Amat.
Keduanya sama-sama ingin membuktikan dirinya di laga nanti. Rakyat Indonesia tentu memantau pertandingan tersebut. Bahkan, PSSI dan staf pelatih Timnas Indonesia dipastikan akan turut mengamati jalannya pertandingan.
Untuk diketahui, berkas tiga nama pemain naturalisasi yakni Sandy Walsh, Jordi Amat, dan Shayne Pattynama telah diterima Kemenkumham (Kementerian Hukum dan HAM). Pihak Kemenkumham telah telah merestui dan kini sedang memeriksa sekaligus meneliti ke-tiga nama tersebut.
Ditjen AHU Kemenkumham, Baroto menjelaskan,
“Kami tidak sembarangan melakukan naturalisasi. Perlu ada pertanggungjawaban kepada masyarakat. Kami mem-filter, screening, bahwa mereka memang layak diberi status WNI.”
