NOBARTV NEWS – Shin Tae-Yong beberkan alasannya ingin datangkan kiper Sampdoria, Emil Audero. Padahal, untuk posisi penjaga gawang, Indonesia memiliki banyak pemain bertalenta. Seperti Nadeo Argawinata, Ernando Ari, M Riyandi, dan sederet nama lainnya yang layak dicoba oleh pelatih asal Korea Selatan itu.
Alih-alih mendatangkan pemain dengan spesialisasi penyerang (striker) atau pengumpan (gelandang), kenapa ia (Shin) malah berpikir demikian (mengincar kiper)?
Usut punya usut, Shin Tae-Yong ternyata ingin membawa budaya pesepakbola Eropa ke dalam negeri – khusunya untuk posisi penjaga gawang. Budaya yang dimaksud adalah ‘etos' kerja yang tinggi. Sebab, untuk posisi penjaga gawang, kiper Timnas Indonesia sudah kadung berada di zona nyamannya. Mereka tidak akan berkembang jika tidak memiliki pesaing dengan kualitas baik dan jam terbang yang lebih tinggi. Nah, budaya luar (Eropa) inilah yang ingin dibawa Shin, agar anak asuhnya menjadikannya contoh dan teladan bagi mereka.
“Dengan kemampuan sebagus itu dan jika dia datang ke Indonesia, mungkin dia bisa menyampaikan sesuatu yang baik untuk kiper-kiper Indonesia,” ujar Shin Tae-Yong.
Namun, Shin Tae-Yong tidak sepenuhnya yakin dengan pihak Audero – terkait kesediaannya membela Timnas Indonesia.
“Namun, saya tidak bisa pastikan Audero bisa dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia atau tidak,” jelas Shin Tae-Yong.
Selain Emil Audero, ada satu nama pemain dengan posisi kiper yang ingin membela Timnas Indonesia. Ia adalah Cyrus Margono. Saat ini, Margono tercatat sebagai kiper Panathinaikos B di kasta kedua Liga Yunani.
Beda Audero beda pulau Margono. Untuk Audero, PSSI ngotot ingin mendatangkannya. Sedangkan Margono, dirinya sendiri yang mendatangi pemerintah Indonesia di Yunani untuk menyatakan ketertarikannya membela Timnas Indonesia. Pihak KBRI Yunani pun sudah bertemu dengan PSSI untuk menyampaikan keinginan dan pesan dari Margono tersebut.
Margono jauh lebih muda dari Audero. Tapi Audero lah yang memiliki jam terbang tinggi – dan kualitasnya tidak diragukan lagi.
Di masa mendatang, posisi penjaga gawang Timnas Indonesia akan semakin sengit. Persaingan antar posisi terasa keras. Tapi, untuk posisi yang hanya membutuhkan ‘satu' pemain di atas lapangan, akan lebih mendebarkan daripada pemain yang mengincar posisi lainnya.
