Politik & Hukum

Anies Ingin Buat Partai Baru, Ini Nasehat Cak Imin!



NOBARTV NEWS Meskipun tidak bisa maju sebagai kontestan pada Pilkada Jakarta namun Anies Baswedan masih menjadi sorotan karena rencananya mendirikan partai baru. Hal itu disampaikan Anies ketika memberikan pernyataan resmi melalui kanal Youtube pribadi miliknya.

Partai atau ormas baru yang dihajatkan Anies diharapkan bisa menampung aspirasi perubahan yang diinginkan oleh banyak pihak. Ia melihat partai-partai yang ada saat ini cukup sulit untuk mewujudkan hal tersebut.

Keinginan Anies ini tak pelak menuai reaksi dari berbagai pihak. Tak sedikit di antara mereka yang mengapresiasi langkah Anies tersebut. Sebagai seorang politisi memang sepantasnya memiliki partai politik sebagai kendaraannya.

Namun tak sedikit pula yang mempertanyakan modal dari mana Anies bisa membuat partai politik? Pasalnya untuk mendirikan dan menjalankan operasional partai politik dibutuhkan dana yang tidak sedikit.

Sedangkan selama ini Anies dianggap ‘malas’ keluar modal untuk keperluan politiknya. Entah ‘malas’ keluar modal atau memang tidak ada yang bisa ‘dikeluarkan’.

Tentu masih lekat di ingatan ketika Sandiaga Uno dengan gamblang menceritakan bagaimana Anies Baswedan meminjam uang hingga puluhan milyar kepadanya ketika pencalonan DKI Jakarta 2017 silam.

Begitu juga pada Pilkada 2024 di mana Anies punya kesempatan menggunakan jalur independen yang diyakini akan mudah baginya mengumpulkan persyaratan.

Sayangnya Anies menolak jalur itu. Belum dapat diketahui pasti apa alasan Anies tidak mau maju melalui jalur independen. Namun santer dikabarkan faktor biaya politik menjadi pertimbangan utama.

Semua tentu tahu maju melalui jalur independen harus mengeluarkan logistik yang lebih besar jika ingin menang. 

Cak Imin: Lebih Baik Gabung yang Sudah Ada!

Eks Calon Wakil Presiden (cawapres) pendamping Anies Baswedan, Muhaimin Iskandar memberikan pandangannya saat ditanya terkait wacana Anies Baswedan mendirikan partai baru.

Ketua Umum (Ketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mewanti-wanti Anies bahwa mendirikan partai baru itu bukanlah sesuatu yang mudah. Untuk itu, ia menyarankan Anies lebih baik bergabung dengan partai-partai yang sudah ada.

Hal itulah yang dilakukan oleh sejumlah politisi untuk menjaga eksistensinya di dunia politik. Dedi Mulyadi masuk ke Partai Gerindra, Ridwan Kamil bergabung dengan Partai Golkar, hingga eks Panglima TNI, Andika Perkasa yang bergabung dengan PDI Perjuangan.

Pernyataan Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin Iskandar, itu berawal saat Cak Imin ditanyai tentang pertemuannya dengan Anies Baswedan di acara pernikahan putri Ipang Wahid, Aqiila dan Khibran. 

“Iya (bertemu di nikahan), sampai hari ini saya belum pernah mendengar langsung dari Mas Anies ya mau bikin partai atau tidak, saya juga belum pernah tanya. Mas Anies belum cerita,” ungkap Cak Imin saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (8/9/2024).

Namun, apabila diberi kesempatan untuk memberi masukan kepada Anies, Cak Imin menganjurkan Anies untuk berpikir ulang sebelum mendirikan partai. Ia saja sangat kewalahan menghadapi pasang-surut ketika memimpin PKB.

“Tapi, saya ingin ingetin aja, bikin partai itu nggak, mudah, berat! Biar saya saja udah kapok. Berat banget,” tutur Cak Imin lebih lanjut.

“Jadi dari pada bikin partai, ya ikut yang ada saja. Tapi nggak tahu kalau pengin dipanggil ketum ya beda lagi,” sambung Cak Imin sambil tertawa.

Sebelumnya Cak Imin dan Anies Baswedan sempat memiliki hubungan baik saat keduanya bertarung di Pilpres 2024. Mereka berhadapan dengan Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud.

Pada akhirnya Anies-Cak Imin harus mengakui keunggulan Prabowo-Gibran yang berhasil mendapat dukungan lebih dari 58 persen pemilik suara.

Demikian rangkuman info menarik dalam artikel berita berjudul Anies Ingin Buat Partai Baru, Ini Nasehat Cak Imin! yang telah tim penulis NOBARTV NEWS ( ) sarikan dari berbagai sumber terpercaya.

Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini:

Muhammad Izzuddin

Seorang penikmat nasi balap yang suka mengamati dan membicarakan politik dalam negeri. Kadang-kadang menganalisa, memprediksi, dan mencari hal menarik dari setiap peristiwa politik yang terjadi.