NOBARTV NEWS melaporkan bahwa Pernyataan Kontroversial dari Moshe Feiglin, mantan anggota Knesset Israel, mengenai Konflik di Gaza telah memicu reaksi luas di Media sosial dan dunia internasional. Dalam wawancara yang disiarkan di Channel 14, Feiglin menyatakan, “Setiap anak, setiap bayi di Gaza adalah musuh. Musuh bukan Hamas… Kita perlu menaklukkan Gaza dan mengkolonisasinya serta tidak meninggalkan satu pun anak Gaza di sana. Tidak ada Kemenangan lain.” Pernyataan ini, yang dipublikasikan oleh akun X @SuppressedNws, telah menjadi sorotan karena dianggap memuat retorika yang menyerukan Genosida.
Pernyataan Feiglin muncul dalam konteks Eskalasi Konflik antara Israel dan Hamas, yang terus memengaruhi situasi di Gaza. Video wawancara tersebut, yang juga dibagikan oleh akun X @ireallyhateyou, menunjukkan Feiglin berbicara di depan rak buku, sementara layar samping menampilkan gambar truk-truk di perbatasan Gaza, mungkin sebagai simbol bantuan atau blokade. Subtitle dalam video tersebut mencatat pernyataan Feiglin secara detail, yang kemudian menjadi Viral dan memicu diskusi intens di platform media sosial.
Pernyataan Feiglin tidak hanya menimbulkan Kontroversi karena isinya, tetapi juga karena latar belakangnya sebagai tokoh Politik Israel yang pernah menjabat di Knesset. Sebagian besar reaksi di media sosial, termasuk dari akun seperti @jihadignosis_ dan @OmzyB7, mengecam pernyataan tersebut sebagai bukti sikap anti-humanitas. Seperti yang diungkapkan oleh @jihadignosis_, “Mereka terus menunjukkan siapa mereka sebenarnya, tetapi semua orang terus mencari alasan bodoh untuk apa pun alasannya.” Hal ini mencerminkan sentimen bahwa pernyataan Feiglin bukanlah isu terisolasi, melainkan bagian dari narasi yang lebih luas mengenai konflik Israel-Palestina.
⚡️🇮🇱JUST IN: Former Israeli MK Moshe Feiglin this morning on Channel 14:
“Every child, every baby in Gaza is an enemy. The enemy is not Hamxs… We need to conquer Gaza and colonize it and not leave a single Gazan child there. There is no other Victory.”
pic.twitter.com/dK3SqSulGr— Suppressed News. (@SuppressedNws) May 20, 2025
Isu ini juga relevan dengan tren global mengenai Hak Asasi Manusia dan genosida. Menurut laporan terbaru dari Amnesty International pada Juni 2023, kebijakan Israel dalam memperluas permukiman ilegal di Tepi Barat dan Gaza telah menjadi Salah satu pendorong utama pelanggaran hak asasi manusia massal. “Kebijakan Israel dalam membangun dan memperluas permukiman ilegal di Tanah Palestina yang diduduki adalah salah satu kekuatan pendorong utama di balik pelanggaran hak asasi manusia massal akibat pendudukan,” ungkap laporan tersebut. Pernyataan Feiglin dapat dilihat sebagai eskalasi retorika yang bertentangan dengan norma-norma internasional.
Selain itu, pernyataan Feiglin juga mencuat di tengah diskusi global tentang anak-anak sebagai korban konflik. Seperti yang dilaporkan oleh Al Jazeera pada Desember 2023, “Israel telah lama mendoktrinasi anak-anaknya untuk percaya bahwa orang Palestina kurang dari manusia.” Fenomena ini menunjukkan bahwa pernyataan Feiglin mungkin mencerminkan pandangan yang lebih luas di kalangan sebagian Masyarakat Israel, meskipun tidak mewakili seluruh penduduk.
Informasi dalam tweet @SuppressedNws dan @ireallyhateyou telah divalidasi melalui beberapa sumber berita terbaru. Channel 14, stasiun televisi Israel, memang dikenal sebagai platform yang sering menayangkan pandangan kanan ekstrem, dan wawancara Feiglin tampaknya sesuai dengan pola tersebut. Selain itu, pernyataan Feiglin juga sejalan dengan laporan Mondoweiss pada November 2018, yang mencatat bahwa Feiglin pernah mengusulkan pembersihan etnis di Gaza, meskipun dalam konteks yang berbeda. Hal ini menunjukkan konsistensi dalam retorika Feiglin sepanjang waktu.
Reaksi terhadap pernyataan Feiglin bervariasi, tetapi mayoritas negatif. Seperti yang ditulis oleh @N1sarAhmed, “Jenis Bahasa ini adalah apa yang disetujui mayoritas orang Israel. Menurut perkiraan, sekitar 80% masyarakat merasa bahwa anak-anak di Gaza perlu dibantai. Ini tidak pernah tentang Hamas.” Komentar ini mencerminkan persepsi bahwa pernyataan Feiglin mungkin mencerminkan sentimen yang lebih luas, meskipun data spesifik tentang persentase tersebut perlu diverifikasi lebih lanjut.
Di sisi lain, beberapa pihak melihat pernyataan Feiglin sebagai bagian dari strategi provokasi untuk memengaruhi opini publik. Namun, dampaknya terhadap citra Israel di mata internasional tidak dapat diabaikan. Seperti yang dicatat oleh @chrislunn47, “Masalahnya bukan hanya Israel, mereka selalu terbuka tentang niat mereka, tetapi media Barat dan pemimpinnya yang berusaha keras untuk memutihkan genosida.”
Pernyataan Moshe Feiglin tentang Gaza telah memicu perdebatan besar mengenai etika perang, hak asasi manusia, dan retorika politik. Sebagai jurnalis, Nobartv NEWS menekankan pentingnya memahami konteks pernyataan tersebut dalam kerangka konflik yang lebih luas. Meskipun Feiglin tidak lagi menjabat di Knesset, pernyataannya mencerminkan isu-isu mendalam yang terus membayangi hubungan Israel-Palestina.
Dengan meningkatnya perhatian global terhadap konflik ini, pernyataan seperti yang diucapkan Feiglin dapat memperburuk situasi Diplomasi dan Hubungan Internasional. NOBARTV NEWS mengajak pembaca untuk tetap kritis dan mencari informasi dari sumber yang kredibel, seperti laporan Amnesty International, Al Jazeera, dan Mondoweiss, untuk memahami kompleksitas isu ini.