Politik & Hukum

Pramono Sentil Program RK: Warga Jakarta Cuma Mau Solusi Banjir, Bukan Mimpi Jadi Dubai



NOBARTV NEWS Akhir-akhir ini pasangan calon (paslon) yang akan bertarung di Pilkada Jakarta mulai turun dan menampung aspirasi dari masyarakat. Melalui dialog dan turun ke warga itulah para kandidat dapat menabung masalah dan mencoba merumuskan program-program yang kemungkinan akan mereka lakukan ketika nanti terpilih sebagai Gubernur Jakarta.

Namun, tidak jarang rencana-rencana program yang mereka ajukan bertolak belakang satu sama lain. Seperti apa yang baru-baru ini dikemukakan oleh Pramono Anung terkait dengan apa yang akan dilakukan untuk wilayah Jakarta Utara.

Sebelumnya Ridwan Kamil (RK) memiliki gagasan besar menjadikan kawasan Jakarta Utara seperti Dubai. Eks Gubernur Jawa Barat itu berencana melakukan penataan kawasan Jakarta Utara seperti Dubai salah satunya dengan program pembangunan tanggul laut raksasa.

”Ada sekitar 70-an program dari mulai infrastruktur raksasa menahan banjir di utara dengan kawasan Giant Wall-nya. Nah nanti Dubainya Jakarta ada di sana,” ujar Ridwan Kamil saat ditemui di Kantor DPN Partai Gelora beberapa waktu lalu.

Wacana ini sempat disentil oleh Rano Karno, Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jakarta pendamping Pramono Anung. Menurutnya apa yang disampaikan RK itu bukan wilayah gubernur melainkan pemerintah pusat. Oleh karenya, menurut Bang Doel, sapaan akrab Rano Karno, apa yang sudah digarap pemerintah pusat tak perlu lagi digarap oleh pemerintah daerah.

Ridwan Kamil-Suswono (Sc: viva.co.id)

Pramono: Warga Jakarta Cuma Butuh Solusi Banjir

Hal senada diungkapkan oleh Pramono Anung. Ketika ditanya tentang bagaimana pemikirannya terhadap permasalahan yang ada di Jakarta Utara, Sekretaris Kabinet itu berpendapat warga Jakarta Utara tak pernah punya mimpi daerah mereka seperti Dubai. Mereka hanya ingin banjir dapat diatasi.

“Tadi waktu di Kelapa Gading, saya menjawab pertanyaan yang sangat mendasar tentang kebanjiran di sana. Bahwa mereka saat ini tidak bermimpi tentang Jakarta atau Jakarta Utara atau Jakarta Pulau Seribu jadi Dubai, tapi yang dimimpikan adalah bagaimana persoalan banjir yang ada di mereka,” ujar Pramono kepada wartawan di Kawasan Jakarta Pusat.

Menurut Pramono selama ini persoalan banir sudah bisa teratasi dengan adanya waduk Sukamahi dan Ciawi. Akan tetapi, hal itu belum menyelesaikan permasalahan banjir yang ada di bawah.

“Tetapi belum menyelesaikan persoalan di bawah, karena apa? Sodetan belum selesai, banjir kanalnya belum selesai, dan pompa-pompa di bawah,” jelasnya.

Kondisi daratan di wilayah Jakarta hampir sejajar dengan lautnya. Sehingga begitu ada air rob naik sedikit saja maka pasti banjir akan terjadi. Oleh karenanya, menurut Pramono memasang pompa untuk mengalihkan air rob menjadi salah satu solusi banjir yang harus digalakkan.

”Nah, persoalan ini bisa diselesaikan dengan memasang pompa yang memang pompa yang cukup untuk mengalihkan itu,” tambah Pramono lebih lanjut.

Saat ini banjir memang menjadi salah satu permasalahan utama Jakarta. Setiap kali musim penghujan tiba banjir akan tergenang dan membatasi mobilisasi masyarakat. Kurangnya daerah resapan air dan faktor tinggi daratan dan lautan yang hampir sejajar menambah parah kondisi yang ada.

Pramono-Rano berencana menabung masalah sekaligus menabung aspirasi dari sejumlah eks Gubernur Jakarta. Pramono-Rano berencana akan bergerilya menemui satu per satu mantan Gubernur Jakarta untuk meminta nasihat dan masukan.

Pramono-Rano tercatat telah menemui Fauzi Bowo dan Sutiyoso. Ke depan mereka akan berencana menemui Ahok, Anies, hingga Presiden Jokowi. Bagaimanapun Jokowi pernah menjadi Gubernur Jakarta tahun 2012-2014.

Demikian rangkuman info menarik dalam artikel berita berjudul Pramono Sentil Program RK: Warga Jakarta Cuma Mau Solusi Banjir, Bukan Mimpi Jadi Dubai yang telah tim penulis NOBARTV NEWS ( ) sarikan dari berbagai sumber terpercaya.

Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini:

Muhammad Izzuddin

Seorang penikmat nasi balap yang suka mengamati dan membicarakan politik dalam negeri. Kadang-kadang menganalisa, memprediksi, dan mencari hal menarik dari setiap peristiwa politik yang terjadi.