Politik & Hukum

Ridwan Kamil Mau Berkunjung, Warga Jatinegara: Bubar! Bubar! Ini Videonya!



NOBARTV NEWS Calon Gubernur (Cagub) Jakarta dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, Ridwan Kamil kembali mendapatkan penolakan dari warga Jakarta. Setelah sebelumnya disoraki dan diminta turun dari panggung pada salah satu acara keagamaan di daerah Priok, sekarang giliran masyarakat Rawabunga, Jatinegara, Jakarta Timur, yang menolak kedatangan RK, sapaan akrab Ridwan Kamil.

Penolakan itu terekam dalam unggahan video akun X @MurthadaOne1.  Video berdurasi 39 detik dengan caption ‘Detik-detik RK ditolak warga Rawabunga, Jatinegara, Jakarta Timur’ itu memperlihatkan kerumunan warga yang berteriak menolak kedatangan RK ke wilayah mereka.

Dikabarkan rencananya kedatangan RK ke Rawabunga adalah untuk bermusyawarah dan mendengarkan aspirasi dari masyarakat di sana. Sayangnya RK langsung mendapatkan penolakan keras dari warga Rawabunga.

“Betawi! Betawi!” teriak salah satu warga yang terekam dalam video pendek tersebut.

“Bubar, bubar dari kampung ini!” teriak warga yang lain.

Warga yang merekam video tersebut mengkonfirmasi kegaduhan yang ia rekam. “Penolakan Ridwan Kamil. Ridwan Kamil ditolak. Mau mengadakan musyawarah,” ungkap perekam video.

Ridwan Kamil Ditolak Banyak Pihak

Mungkin RK sudah memprediksi jika pertarungan di Jakarta tidak akan mudah. Meskipun Anies Baswedan, kandidat dengan elektabilitas terkuat dipastikan tidak ikut bertarung, namun rintangan kini datang dari sejumlah warga Jakarta itu sendiri.

Sebelumnya Ridwan Kamil telah dideklarasikan oleh 12 gabungan partai politik sebagai calon gubernur (cagub) Jakarta periode 2024-2029. Ia diduetkan dengan politisi senior Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Suswono sebagai calon wakil gubernur (cawagub).

RK yang sebelumnya merupakan eks Gubernur Jawa Barat dianggap kurang tepat memimpin Jakarta. Pasalnya, RK lebih cocok memimpin Jawa Barat kembali dari pada pindah ke Jakarta. Namun, karena RK adalah kader Partai Golkar maka ia harus mengikuti perintah partai.

Padahal elektabilitas RK di Jawa Barat sangat tinggi sehingga potensi menangnya lebih besar. Sedangkan di Jakarta elektabilitas RK masih sangat rendah dan ia perlu kerja keras merebut hati pemilih.

Namun, menaklukan Jakarta tidak semudah menaklukan Jawa Barat. Apalagi Jakarta merupakan medan baru buat Ridwan Kamil. Namun, ia percaya diri dapat belajar dan menyesuaikan diri dengan cepat.

Penolakan yang dialami RK dari warga Jatinegara tersebut bukanlah yang pertama. Sebelumnya saat menghadiri Haul Mbah Priok dan diberi kesempatan berbicara di atas podium, sejumlah warga meneriaki RK dan memintanya untuk  turun.

Tak sampai di situ, RK juga sampai saat ini masih mendapatkan penolakan dari komunitas pendukung Persija Jakarta, The Jakmania. Padahal Ridwan Kamil sudah berjanji akan mencintai The Jakmania dan Persija Jakarta jika nanti terpilih sebagai Gubernur Jakarta.

Penolakan dari The Jakmania sebenarnya dapat dimaklumi. Pasalnya saat menjabat sebagai Wali Kota Bandung dan Gubernur Jakarta Ridwan Kamil kerap menampilkan betapa dirinya mencintai Persib Bandung dan Bobotoh, sebutan untuk pendukung Persib.

Sedangkan Persija dan Persib serta The Jakmania dan Bobotoh dikenal punya rivalitas panjang yang tak bisa dihilangkan sisi psikologisnya.

Teranyar, Ridwan Kamil lagi-lagi mendapatkan penolakan. Kali ini dilakukan oleh warga Rawabunga, Jatinegara, Jakarta Timur. Hingga artikel ini ditulis belum ada tanggapan resmi dari Ridwan Kamil terkait penolakan tersebut.

Apakah langkah RK untuk mengantisipasi penolakan-penolakan yang mungkin bisa terjadi kembali beberapa waktu ke depan?

Demikian rangkuman info menarik dalam artikel berita berjudul Ridwan Kamil Mau Berkunjung, Warga Jatinegara: Bubar! Bubar! Ini Videonya! yang telah tim penulis NOBARTV NEWS ( ) sarikan dari berbagai sumber terpercaya.

Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini:

Muhammad Izzuddin

Seorang penikmat nasi balap yang suka mengamati dan membicarakan politik dalam negeri. Kadang-kadang menganalisa, memprediksi, dan mencari hal menarik dari setiap peristiwa politik yang terjadi.