NOBARTV NEWS Di tengah-tengah isu tak sedap dugaan penerimaan gratifikasi oleh Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang juga anak bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, muncul isu liar jika Kaesang akan mundur atau dimundurkan dari posisi orang nomor 1 di PSI tersebut.
Dugaan penerimaan gratifikasi itu muncul usai Erina Gudono, istri Kaesang Pangarep, mengunggah momen ketika mereka menumpang sebuah pesawat yang diduga adalah jet pribadi milik salah satu perusahaan asal Singapura. Secara kebetulan perusahaan pemilik jet pribadi tersebut memiliki kantor perwakilan di Indonesia.
Pun juga setelah dilakukan penelusuran jet pribadi itu bukanlah jet yang disewakan melainkan kepemilikan pribadi. Maka dirasa perlu diusut tuntas mengapa Kaesang Pangarep dan Erina Gudono bisa menggunakan jet pribadi tersebut.
Sejumlah petinggi PSI dan buzzer di media sosial berdalih Kaesang bukan penyelenggara negara sehingga tidak perlu mengklarifikasi hal tersebut. Akan tetapi, sosok Kaesang tak bisa dilepaskan dari atribut putra bungsu Presiden yang sedang menjabat.
Pertanyaannya adalah apakah jika Kaesang bukan anak Presiden Jokowi perusahaan pemilik jet pribadi itu akan memberikan tumpangan gratis kepada Kaesang dan istrinya? Artinya, diduga ada penyalahgunaan pengaruh dan kekuasaan sebagai keluarga pejabat tinggi negara.
Namun, hingga artikel ini ditulis belum ada satupun upaya dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengusut hal ini.
Internal PSI: Kami Solid Bersama Kaesang
Ketua DPP PSI Cheryl Tanzil menegaskan PSI sampai hari ini solid 100 persen di bawah Kaesang Pangarep sebagai ketua umum. Ia menampik adanya isu Kaesang akan mundur atau bahkan dimundurkan. Sejauh ini Kaesang adalah pemimpin tertinggi di internal PSI.
“Tidak ada rencana Mas Kaesang mundur dari PSI, apalagi dimundurkan sebagai Ketua Umum PSI,” ungkap Cheryl kepada awak media pada Senin (9/9/2024).
Ia pun meminta pihak-pihak lain, utamanya yang berada di luar PSI untuk tidak mengusik dapur PSI. Menurutnya, kader PSI lah yang paling tahu internal PSI seperti apa sehingga untuk mereka yang berada di luar tak perlu berlagak paling tahu dinamika internal yang ada.
“Bukan kader partai lain. Silakan kader partai lain urus partai dan ketua umum sendiri. Jangan sok tahu dan masuk urusan partai lain,” ujar Cheryl lebih lanjut.
Ketum PSI itu sampai saat ini masih terus menuai sorotan publik. Apalagi setelah ia muncul ke publik dan bungkam terkait penggunaan jet pribadi yang ia tumpangi bersama istrinya saat melakukan lawatan ke Amerika Serikat.
Kaesang muncul ke publik namun malah melakukan fun match mini soccer alih-alih mengklarifikasi atau pun memberikan komentar terkait polemik yang ada.
Sebelumnya sejumlah pihak telah melaporkan Kaesang ke KPK, di antaranya Koordinator Masyakarat Anti-Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman dan Dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubaidillah Badrun.
Di sisi yang lain, Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) Petrus Selestinus menilai Kaesang sangat layak mundur atau dimundurkan dari posisi Ketum PSI. Kasus penggunaan jet pribadi dan tumpulnya aparat penegak hukum menjadi puncak momentum Kaesang layak didepak dari posisinya itu.
“Selain itu, sikap Kaesang jelas merugikan kepentingan umum, di mana KPK bertindak diskriminatif dan tidak independen dalam menghadapi kasus Kaesang ini,” ujar Petrus.
Petrus juga menyinggung sejumlah fakta yang membuat PSI layak mengganti Kaesang sebagai Ketum. PSI mengangkat Kaesang sebagai Ketum hanya 2 hari setelah dirinya masuk sebagai anggota partai. Kaesang juga gagal membawa PSI lolos ke Senayan sehingga layak untuk diganti.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini: