Timur Tengah

Pasukan Israel Menembaki Delegasi Diplomatik Arab-Eropa di Jenin, Tepi Barat Palestina

Dunia Internasional Kutuk Serangan Israel ke Delegasi Arab-Eropa



NOBARTV NEWSKonflik di Timur Tengah kembali memanas setelah pasukan Israel menembaki delegasi diplomatik Arab-Eropa yang sedang mengunjungi Kamp Pengungsi Jenin, Tepi Barat. Insiden ini memicu kemarahan komunitas internasional, dengan sejumlah negara menuding Israel telah melanggar Hukum internasional. Kejadian ini pertama kali dilaporkan oleh Al Jazeera dan diunggah oleh akun X @clashreport pada Rabu, 21 Mei 2025, pukul 19:29 WIB.

Sehari sebelumnya, delegasi diplomatik yang terdiri dari sekitar 30 duta besar dari negara-negara Arab dan Eropa sedang berada di kamp pengungsi Jenin. Mereka tengah meninjau kondisi Kemanusiaan di wilayah tersebut ketika pasukan Israel menembaki rombongan tersebut, menurut laporan Al Jazeera. Kunjungan ini merupakan bagian dari misi bersama untuk mengevaluasi dampak operasi Militer Israel yang diberi nama “Operation Summer Camps,” yang dimulai sejak 15 Mei 2025.

Operasi militer tersebut telah menimbulkan kerusakan parah di Jenin. Infrastruktur penting seperti rumah sakit, sekolah, dan sistem penyediaan air bersih dilaporkan hancur. Lebih dari 50 warga sipil tewas dalam kurun waktu dua minggu, sebagaimana dikonfirmasi oleh Reuters. Gambar yang diunggah oleh @clashreport memperlihatkan kepulan Asap Tebal dan suasana panik, dengan beberapa diplomat berlindung di balik tembok untuk menyelamatkan diri.

Kecaman Dunia: Pelanggaran Hukum Internasional

Inggris, Prancis, dan Kanada segera mengeluarkan pernyataan bersama yang mengecam tindakan Israel.

“Penembakan terhadap delegasi diplomatik adalah pelanggaran serius terhadap hukum internasional, termasuk Konvensi Wina 1961 tentang hubungan diplomatik,” demikian bunyi pernyataan mereka. Ketiga negara tersebut mendesak dilakukannya investigasi independen untuk mengusut insiden ini.

PBB juga bereaksi keras melalui Kepala Bantuan Kemanusiaan, Martin Griffiths, yang diunggah melalui akun @UNReliefChief. “Kondisi di Jenin telah mencapai Krisis Kemanusiaan yang sangat mengkhawatirkan. Lebih dari 100.000 warga kehilangan akses ke air bersih dan listrik,” tulisnya di X.

Laporan dari organisasi kemanusiaan seperti Amnesty International menambahkan bahwa Operasi Militer Israel telah memperparah krisis di Tepi Barat, dengan ribuan warga terpaksa mengungsi akibat Kekerasan yang terus berlangsung.

Tanggapan Israel: Klaim Keamanan Nasional

Pemerintah Israel, melalui akun resmi @IsraelMFA, membantah tuduhan bahwa penembakan ditujukan kepada delegasi diplomatik. Mereka mengklaim bahwa aksi tersebut merupakan bagian dari upaya untuk “menghentikan ancaman teroris” di Jenin.

“Kami berkomitmen melindungi warga sipil dan menjaga Keamanan nasional. Operasi ini menargetkan kelompok bersenjata yang bertanggung jawab atas serangan terhadap warga Israel,” bunyi pernyataan mereka. Namun, laporan dari BBC menyebutkan bahwa tidak ada bukti konkret adanya ancaman langsung terhadap delegasi pada saat kejadian, sehingga pernyataan Israel ini dipertanyakan oleh banyak pihak.

Ancaman Sanksi dan Reaksi Global

Sejumlah negara, termasuk Prancis dan Kanada, mengancam akan memberlakukan sanksi terhadap Israel jika investigasi membuktikan adanya pelanggaran hukum internasional. Bentuk sanksi yang dipertimbangkan meliputi pembatasan ekspor senjata dan pembekuan Aset pejabat Israel yang terlibat.

CNN melaporkan bahwa Uni Eropa juga tengah mempertimbangkan langkah diplomatik, seperti penangguhan kerja sama Ekonomi dengan Israel, sebagai respons atas insiden ini.

Sementara itu, Amerika Serikat, yang dikenal sebagai sekutu utama Israel, belum mengeluarkan kecaman resmi. Juru bicara Departemen Luar Negeri AS hanya menyatakan bahwa mereka “memantau situasi dengan saksama,” sebuah sikap yang menuai kritik dari beberapa analis sebagai bentuk keengganan untuk mengambil tindakan tegas di tengah krisis kemanusiaan yang memburuk.

Konteks dan Analisis: Ketegangan yang Memuncak

Insiden ini terjadi di tengah Eskalasi Konflik di Timur Tengah, khususnya setelah pertempuran sengit di Gaza pada awal 2025. Menurut Reuters, operasi militer Israel di Tepi Barat telah memicu gelombang protes di berbagai belahan dunia, termasuk Demonstrasi besar di London, Paris, dan New York pada pekan lalu.

Analis politik menilai bahwa penembakan terhadap delegasi diplomatik dapat memperburuk hubungan Israel dengan komunitas internasional, terutama di tengah tekanan global untuk menghentikan operasi militer di wilayah pendudukan.

Seruan PBB untuk Gencatan Senjata dan peningkatan bantuan kemanusiaan belum mendapat respons memadai. Krisis di Jenin juga menyoroti urgensi reformasi dalam pendekatan internasional terhadap konflik Israel-Palestina, dengan banyak pihak mendesak mediasi yang lebih tegas dari PBB untuk mencapai solusi jangka panjang.

Insiden penembakan di Jenin bukan sekadar serangan terhadap delegasi diplomatik, melainkan juga cerminan dari krisis kemanusiaan yang kian parah di Tepi Barat. Dengan infrastruktur yang porak-poranda dan jumlah korban sipil yang terus bertambah, dunia dihadapkan pada tantangan untuk segera bertindak mencegah eskalasi lebih lanjut.

Nobartv News, sebagai jurnalis yang memberitakan peristiwa ini, menyerukan kepada semua pihak untuk mengutamakan dialog dan solusi damai. Seorang warga Jenin yang diwawancarai Al Jazeera mengungkapkan harapan sederhana namun mendalam: “Kami hanya ingin hidup dengan tenang, tanpa ketakutan akan bom atau tembakan setiap Hari.”