Politik & Hukum

Bagaimana Nasib Airin Rachmi Pasca Mundurnya Airlangga?



NOBARTV NEWS Nasib Airin Rachmi di Pilgub Banten. Mundurnya Airlangga Hartarto tidak hanya membuat gonjang-ganjing internal Golkar di tingkat pusat tapi juga di sejumlah daerah. Salah satunya adalah Provinsi Banten.

Sampai saat mengundurkan diri, Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar belum juga memberikan rekomendasi dukungan kepada Airin Rachmi Diany untuk maju pada Pilgub Banten. Sejatinya, Partai Golkar di bawah Airlangga Hartarto telah menjalin komunikasi dengan PDI Perjuangan untuk Pilgub Banten dan merencanakan deklarasi pada 14 Agustus, akan tetapi pada 10 Agustus Airlangga justru mengundurkan diri yang mengakibatkan deklarasi untuk Pilgub Banten mau tidak mau harus ditunda.

Lantas, bagaimana nasib Airin pasca mundurnya Airlangga sebagai Ketum Golkar? Akan kah ia tetap bisa maju dalam Pilgub Banten November mendatang?

Hampir Koalisi dengan PDI Perjuangan

Pasca ditinggal oleh hampir seluruh partai praktis Airin tinggal mengharapkan dukungan dari Partai Golkar dan PDIP agar bisa mendapatkan tiket pencalonan Cagub-Cawagub Banten. Pasalnya seluruh parpol yang ada, kecuali Partai Golkar dan PDIP, telah menyatakan dukungan kepada Andra Soni-Dimyati Natakusumah. Praktis, Airin dan Partai Golkar harus menggandeng PDIP agar tetap bisa berlayar.

Komunikasi pun mulai dibangun oleh kedua partai dan mereka sudah sepakat untuk menduetkan Airin Rachmi Diany dan Ade Sumardi, Ketua DPD PDIP Banten, pada Pilkada Banten 2024. Sayangnya ketika surat rekomendasi dari DPP kedua partai belum turun sebagai syarat utama pencalonan di Komisi Pemilihan Umum (KPU), keburu Partai Golkar diguncang prahara.

Airin Rachmi masih menunggu nasibnya di Pilgub Banten (sc: instagram @airinrachmidiany)

Praktis ini berpengaruh kepada arah dukungan terhadap Airin karena surat rekomendasi dukungan harus ditandatangani oleh Ketua Umum masing-masing partai.

Pertanyaannya apakah Ketum Partai Golkar yang baru akan tetap mendukung Airin sebagaimana yang dilakukan Airlangga?

Partai Golkar Tak Bisa Memberi Kepastian

Ketua DPD Partai Golkar Banten, Ratu Tatu Chasanah, belum bisa memastikan apakah partainya tetap mengusung Airin pasca mundurnya Airlangga Hartarto.

“Nanti kita lihat, di Golkar itu kan ada mekanisme yang sudah baku,” ungkap Ratu kepada wartawan di Serang, Banten, pada Senin (12/8).

Ia mengatakan DPD Partai Golkar Banten masih menunggu keputusan Musyawarah Nasional (Munas) dan arah kebijakan Ketum Golkar yang baru nantinya. 2 hal itulah yang akan menjadi penentu nasib Airin di Pilkada Banten.

“Deklarasi gampang, yang penting kita mengawal teman-teman dapat SK dari DPP, setelah itu siap mereka semua, baru deklarasi,” lanjut Ratu.

Praktis Airin harus bersabar menunggu hingga Munas terlaksana dan Ketum Golkar baru terpilih untuk mengetahui kelanjutan nasibnya di Pilkada Banten.

Tarik Ulur Pengunduran Diri Ade Sumardi

Bakal Calon Wakil Gubernur (Bacawagub) Airin Rachmi, Ade Sumardi, saat ini adalah anggota DPRD Banten aktif. Untuk maju sebagai cawagub ia harus mengundurkan diri dulu dari dunia legislatif.

Pengunduran diri itu sudah ia ajukan sebelumnya namun mendadak pada 9 Agustus 2024, persis 1 hari sebelum Airlangga Hartarto mengundurkan diri, Ade Sumardi menarik surat pengunduran dirinya dari DPRD Banten.

Tarik ulur pengunduran diri Ade Sumardi ini membuat sejumlah pihak berspekulasi bahwa paket Airin – Ade Sumardi kemungkinan besar akan gagal ikut kontestasi Pilgub 2024.

Ade Sumardi sendiri belum memberikan penjelasan kepada publik terkait pembatalan pengunduran dirinya. Sepertinya, ia juga masih wait and see dinamika internal DPP Partai Golkar yang pastinya akan berpengaruh kepada dinamika Pilgub Banten nantinya.

Demikian rangkuman info menarik dalam artikel berita berjudul Bagaimana Nasib Airin Rachmi Pasca Mundurnya Airlangga? yang telah tim penulis NOBARTV NEWS ( ) sarikan dari berbagai sumber terpercaya.

Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini:

Muhammad Izzuddin

Seorang penikmat nasi balap yang suka mengamati dan membicarakan politik dalam negeri. Kadang-kadang menganalisa, memprediksi, dan mencari hal menarik dari setiap peristiwa politik yang terjadi.