NOBARTV NEWS Kabar terbaru datang dari Calon Gubernur (cagub) Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Eks Bupati Purwakarta tersebut baru saja diusung oleh Partai Golkar dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat. Dukungan tersebut sekaligus merepresentasikan arah dukungan Koalisi Indonesia Maju (KIM) pada Pilkada Jawa Barat.
Setelah resmi diusung oleh KIM Dedi Mulyadi mulai membicarakan tentang kandidat calon wakil gubernur (cawagub) yang akan mendampinginya. Dedi mengatakan akan menyerahkan urusan cawagub kepada partai politik pengusung, dalam hal ini partai-partai yang berada di KIM.
Sejumlah nama mulai muncul dan disanding-sandingkan dengan Dedi Mulyadi. Salah satunya adalah Partai Amanat Nasional (PAN) yang mengajukan dua kader mereka untuk dipertimbangkan sebagai cawagub Dedi Mulyadi. Mereka adalah Bima Arya, Wali Kota Bogor dan Desy Ratnasari, anggota DPR RI dari fraksi PAN.
PAN mengklaim Bima Arya dan Desy Ratnasari akan bisa memberikan dampak elektoral bagi Dedi Mulyadi. Terlebih elektabilitas Dedi Mulyadi belum bisa dianggap aman untuk memenangkan kontestasi. Diperlukan figur cawagub yang bisa melengkapi sekaligus menambal kekurangan-kekurangan yang ada pada Dedi Mulyadi, baik dari segi personal maupun elektoral.
Cawagub Dedi Mulyadi dari Golkar
Namun sepertinya asa PAN untuk mengajukan dua kader terbaiknya sebagai cawagub Dedi Mulyadi harus sirna lebih awal. Pasalnya Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, mengatakan bahwa cawagub Dedi Mulyadi untuk Pilkada Jawa Barat akan berasal dari Partai Golkar. Ini merupakan bentuk apresiasi dari Gerindra atas kebesaran hati Golkar bersedia mendukung kader mereka di Pilkada Jawa Barat.
“Pasangan Dedi Mulyadi dari Golkar (untuk Pilgub Jabar),” kata Dasco saat ditemui awak media di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (⅝).
Ketika disinggung terkait nama Dasco belum mau membeberkan siapa kandidat kuat cawagub Dedi yang berasal dari Partai Golkar tersebut. Namun ia berjanji akan mengumumkannya dalam waktu dekat.
“Namanya sehari dua hari lagi juga,” tutur Dasco.
Pasca Ridwan Kamil dipastikan tidak berlaga di Pilgub Jabar Dedi Mulyadi menjadi magnet utama. Hal itu tidak terlepas dari hasil survei yang memperlihatkan bahwa jika RK tak menjadi cagub maka elektabilitas Dedi Mulyadi jadi yang paling tinggi.
Praktis sejumlah politisi saat ini sedang berupaya meningkatkan daya tawar untuk dilirik oleh KIM dan dipilih sebagai pendamping Dedi Mulyadi.
Meskipun demikian, selama cawagub Dedi Mulyadi belum resmi diumumkan oleh KIM maka peluang Desy Ratnasari dan Bima Arya masih ada. Apapun bisa berubah dalam politik. Lawan saja bisa jadi kawan apalagi sekedar kandidat cawagub yang akan diusung.
Lain hal jika cawagub Dedi Mulyadi sudah diumumkan dan dideklarasikan oleh partai pengusung maka di situlah peluang kandidat lain tertutup rapat.
Potensi kemenangan Dedi Mulyadi jika Ridwan Kamil tak berlaga di Jakarta telah disampaikan oleh banyak pihak. Salah satunya adalah Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, yang mengatakan ketika nama RK dihapus dari simulasi, Dedi Mulyadi menjadi tak tertandingi.
“Sama siapa pun, Kang Dedi unggul, sepanjang Ridwan Kamil tidak maju. Saya ingin katakan asumsi yang dibangun Golkar mengapa mereka keberatan membawa Ridwan Kamil ke Jakarta tu empirik,” ungkap Burhanuddin di awal Juli lalu.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini: