NOBARTV NEWS Anies Baswedan sudah menyampaikan tanggapannya terkait keinginan Partai Amanat Nasional (PAN) mendukungnya dengan syarat mengambil Zita Anjani sebagai calon wakil gubernur (cawagub). Menurut Anies dukungan tersebut membuatnya merasa senang dan bersyukur. Ia menghormati apapun aspirasi politik dari PAN terhadap dirinya.
Akan tetapi, Anies mengatakan tak bisa langsung memilih Zita Anjani sebagai cawagub. Perlu proses duduk bersama antara semua partai pengusung untuk menyepakati siapa cawagub yang akan diusung mendampinginya. Oleh karena itu, jika Zita Anjani merupakan harga mati dari PAN untuk Anies rasanya akan sulit untuk merealisasikan keinginan tersebut.
Sebelumnya Wakil Ketua Umum PAN, Yandri Susanto menyampaikan bahwa Anies Baswedan menjadi calon gubernur (cagub) alternatif.
“Dan tentu PAN tidak menutup kemungkinan juga bisa bergabung dengan Anies. Tapi dengan syarat, syaratnya wakilnya dari PAN, Zita Anjani,” ujar Yandri sebagaimana dikutip dari detik.com.
Dukungan PAN yang bersyarat tersebut membuat opsi bergabungnya PAN dengan Anies menjadi kecil. Pasalnya, Anies telah menjalin komunikasi dan kerja sama dengan partai-partai lain terlebih dahulu.
Jika Anies mengamini syarat yang diajukan PAN bisa dipastikan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai NasDem tidak terima dan beroptensi membuat koalisi yang sudah terjalin bubar jalan.
PAN jajaki dukung calon lain
Jika tak bersama PAN Anies tidak masalah lantas bagaimana dengan PAN? Tentu PAN berkesempatan untuk mengalihkan dukungan ke calon lain.
PAN nampak tak begitu masalah jika Koalisi Indonesia Maju (KIM) tidak bersama-sama di Jakarta. Sehingga mereka dapat bermanuver bebas tanpa beban.
Terdapat sejumlah nama yang dapat menjadi calon gubernur yang diusung oleh PAN. Menurut Yandri PAN akan mempertimbangkan nama Jusuf Hamka hingga Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Jusuf Hamka saat ini baru saja mendapat surat tugas dari Partai Golkar untuk mencari dukungan pada Pemilihan Gubernur (pilgub) Jakarta. Golkar menugasi pengusaha tol itu pada posisi cagub maupun cawagub.
Sedangkan Ahok sampai saat ini belum mendapatkan penugasan apapun dari partainya, PDIP. Padahal mantan Gubernur DKI Jakarta itu punya elektabilitas cukup bagus.
Hasil survei terbaru Indikator Politik Indonesia menempatkan Ahok di urutan kedua sebagai cagub dengan elektabilitas tertinggi. Dalam simulasi 40 nama Ahok meraih elektabilitas 27 persen. Berada di bawah Anies yang meraih 41,7 persen dan di atas Ridwan Kamil (RK) yang memperoleh 15,4 persen.
Bagi PAN tidak mustahil jika Jusuf Hamka-Ahok dapat menjadi satu paket pasangan. Anehnya, jika ke calon selain Anies PAN tidak mengajukan Zita Anjani sebagai syarat dukungan.
PAN cari aman dari KIM
Mengapa dukungan PAN ke Anies dan calon selain Anies dapat berbeda ketentuan dan persyaratan? Nampaknya PAN masih mempertimbangkan rasionalitas politiknya di mata KIM.
Bayangkan jika Anies mengambil kader PAN sebagai cawagub maka PAN akan memiliki alasan yang sangat kuat untuk berbeda jalan dengan KIM di Pilgub Jakarta. Biar bagaimanapun kader harus jadi yang paling utama.
Akan tetapi, jika ke Jusuf Hamka ataupun Ahok, resistensi arah dukungan tak akan sebesar jika mereka memberi dukungan ke Anies.
Kondisi inilah yang bisa jadi dipertimbangkan oleh petinggi PAN dalam menentukan arah dukungan di Pilgub Jakarta November mendatang.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini: