NOBARTV NEWS Joe Biden, Presiden Amerika Serikat (AS) yang saat ini sedang maju kembali mencalonkan diri sebagai capres AS membuat keputusan mengejutkan. Ia menyatakan diri mundur dari pencalonan Presiden AS. Hal ini mengejutkan banyak pihak lantaran pemungutan suara akan berlangsung hanya beberapa bulan lagi.
Pengunduran dirinya itu ia sampaikan melalui unggahan di media sosial. Politisi Partai Demokrat tersebut sebelumnya digadang-gadang akan menghadapi Donald Trump, kandidat Presiden AS dari Partai Republik.
Alasan mundur
Dilansir dari CNN Indonesia, Biden menyatakan keputusan pengunduran dirinya dilakukan demi kepentingan partainya (Demokrat) dan juga bagi negara.
“Dan meskipun saya berniat untuk maju mencalonkan diri kembali sebagai presiden, saya yakin bahwa demi kepentingan terbaik partai saya dan juga negara, saya harus mengundurkan diri dan hanya berfokus pada pemenuhan tugas saya sebagai Presiden Amerika Serikat selama sisa masa jabatan saya” ujar Biden di akan media sosialnya.
Meski demikian sejumlah asumsi bermunculan terkait mundurnya Biden. Banyak pihak yang merasa Biden terlalu banyak kelemahan untuk melawan Trump pada pilpres AS tahun ini. Faktor kesehatan dan usia Biden menjadi hal yang paling sering disentil Trump ketika berdebat atau pun berkampanye.
Keputusan Biden ini membuat Partai Demokrat kalang kabut. Pasalnya di sisa waktu yang ada mereka harus menentukan pengganti Biden untuk melawan Trump pada Pilpres AS 5 November mendatang. Partai Demokrat harus mengambil keputusan yang tepat untuk menentukan pengganti Biden. Kalau salah tunjuk malah bisa jadi senjata makan tuan untuk partai yang pernah mengantarkan Barrack Obama sebagai Presiden AS tersebut.
Mekanisme penjaringan kandidat presiden di Partai Demokrat akan dimulai dengan konvensi partai. Rencananya konvensi ini akan digelar pada Agustus nanti. Inilah tahapan krusial yang akan menentukan siapa lawan Donald Trump di pilpres AS tahun ini.
Belum ada pernyataan resmi dari kompetitor Biden sebelumnya, Donald Trump, terkait mundurnya pesaing kuatnya itu. Juga belum dapat dipastikan apakah peristiwa ini memberi keuntungan bagi Trump atau justru sebaliknya.
Hal itu akan terjawab ketika Partai Demokrat telah menunjuk resmi kandidat pengganti Biden.
Santer diberitakan bahwa yang akan maju menggantikan Biden melawan Trump adalah Kamala Harris. Kamala Harris sendiri merupakan Wakil Presiden AS saat ini. Ia dipilih oleh Biden 4 tahun lalu ketika mencalonkan diri sebagai orang nomor 1 dan nomor 2 di negeri Paman Sam itu.
Sebelumnya Joe Biden dilantik menjadi Presiden AS pada 20 Januari 2021 usai mengalahkan Donald Trump yang merupakan calon petahana di tahun 2020. Pria berusia 81 tahun itu tercatat sebagai Presiden AS ke-46.
Sedangkan Kamala Harris merupakan politikus sekaligus pengacara kawakan AS. Ia tercatat sebagai Wakil Presiden AS ke-49. Apabila ia berhasil dipilih menggantikan Biden maka Kamala Harris akan menjadi Presiden AS ke-47.
Kamala Harris sendiri memiliki kans cukup kuat untuk maju melawan Trump. Pasalnya dalam pernyataan pengunduran resmi Biden juga diiringi dengan dukungan kepada Kamala Harris untuk maju sebagai Calon Presiden Amerika Serikat.
Ia juga telah menyatakan kesiapan untuk maju melawan Trump. “Saya merasa terhormat mendapat dukungan dari Presiden dan niat saya adalah untuk mendapatkan dan memenangkan nominasi ini,” ujar Kamala Harris pada Minggu (21/7) waktu setempat.
Di media sosialnya Kamala Harris juga mengajak masyarakat AS untuk bersatu melawan Trump. “Saya akan melakukan segala daya saya untuk menyatukan Partai Demokrat dan mempersatukan bangsa kita untuk mengalahkan Donald Trump dan agenda ekstrem protek 2025 miliknya”, ujar Harris.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini: