NOBARTV NEWS – Usai membersamai skuad Garuda muda dalam pemusatan latihan di Eropa, STY gerak cepat dengan segera mengunjungi klub Elkan Baggott dan Sandy Walsh. Diketahui, pelatih asal Korea Selatan itu telah bertemu dengan manajemen Gillingham (klub Baggott) dan KV Mechelen (klub Sandy).
Kedatangan pelatih Timnas Indonesia ke dua klub Eropa tersebut sudah jelas. Yaitu meminta restu kepada pihak klub agar kedua pemain Timnas Indonesia itu bisa pulang ke tanah air ketika Piala AFF 2022 nanti.
Shin rela datang jauh-jauh hanya untuk meminta izin. Hal ini dilakukan Shin karena jika sekadar memanggil (tanpa menemui) kedua pemain tersebut ke tim nasional, maka kecil kemungkinannya diberikan izin untuk pulang membela Timnas Indonesia. Mengapa?
Pertama, Piala AFF bukan agenda resmi FIFA. Maka klub berhak untuk menolak panggilan sebuah tim nasional jika pemainnya diminta untuk pulang. Dalam hal ini, Gillingham dan Mechelen berhak menolaknya atas dasar tersebut.
Kedua, kedua klub tersebut memiliki jadwal pertandingan yang cukup padat. Kita tahu, bahwa keduanya merupakan pemain andalan. Bukan sekadar penghangat bangku cadangan saja.
Maka daripada itu, Shin yang kebetulan baru saja selesai dalam TC bersama skuad Garuda muda menyempatkan diri untuk datang ke Inggris dan Belgia. Barangkali, dengan cara pendekatan (datang meminta restu) seperti itu, klub akan lebih respect dan menganggapnya sebagai salah satu iktikad baik dan serius. Dengan demikian, mereka akan memberikannya izin.
Lewat akun media sosialnya, STY menceritakan perjalanan yang ia lakukan dari Spanyol ke Inggris lalu dilanjutkan ke Belgia.
“Pergi ke London dari Spanyol untuk menonton pertandingan tandangnya Elkan pada tanggal 22,” tulis STY.
“Sekalian kunjungan dan meeting dengan tim Elkan (Gillingham FC) mengenai pemanggilan timnas untuk Piala AFF pada tanggal 23,” ujarnya menambahkan.
Terkait pertemuan itu, pelatih Gillingham Neil Harris menceritakan hasilnya kepada media setempat Kent Online.
“Tidak ada jendela UEFA/FIFA yang akan datang hingga Maret, meskipun jelas kami memiliki Piala Dunia saat ini,” ujar Neil kepada Kent Online.
Lebih lanjut, Harris menegaskan bahwa keputusan untuk memberikan izin kepada Baggott untuk membela Timnas Indonesia bukan hak mutlak mereka. Jadi, meskipun Gillingham memberikan lampu hijau, namun Baggott tidak serta merta bisa membela Timnas Indonesia.
Ternyata, selain lampu hijau dari Gillingham, PSSI juga butuh persetujuan dari klub utama Baggott yakni Ipswich Town. Sebagaimana diketahui, di Gillingham FC, Baggott hanya berstatus sebagai pemain pinjaman dari klub kasta ketiga Ipswich. Demi menambah jam terbang, pemain muda Timnas Indonesia itu ikhlas bermain di divisi yang lebih bawah asalkan tetap mendapatkan jaminan untuk bermain setiap pekannya.
“Elkan adalah pemain kami, jika dia dipanggil oleh tim nasionalnya maka diskusi akan selalu dilakukan dengan dia dan Ipswich, sebagai klub induknya. Kami sangat menghormati itu,” tutupnya.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini:
Semoga di kasih ijin