
NOBARTV NEWS Ole cetak gol perdana, Pemain Timnas Indonesia Ole Romeny mencetak gol perdananya untuk Oxford United. Kendati demikian, sang pelatih Gary Rowett mengaku kecewa karena timnya menelan kekalahan.
Tadi malam, telah digelar laga ke-35 dalam ajang EFL Championship musim 2024-2025. Dalam hal ini, Oxford United bertindak sebagai tuan Rumah sehingga Ole Romeny cs diprediksi bisa memenangkan pertandingan.
Sayangnya, tuan rumah justru dikejutkan dengan gol sang tamu Coventry City lewat Jack Rudoni. Kondisi tersebut membuat tuan rumah tampil ngotot agar mampu menciptakan gol balasan.
Benar saja, pada Babak Kedua tepatnya di menit ke-53, Oxford berhasil menyamakan kedudukan. Istimewanya, gol ini dicetak oleh Ole Romeny – yang di mana, ini merupakan gol perdananya bersama Oxford United sejak didatangkan dari klub Belanda FC Utrecht.
Tak lama berselang atau pada menit ke-58, striker Coventry City Mason Clark membuat Coventry unggul 1-2. Namun empat menit berselang Oxford lagi-lagi membalas lewat Elliot Moore. Skor imbang 2-2 bertahan selama beberapa menit.
Sayangnya, tepat pada menit ke-71, nasib sial menimpa skuad asuhan Gary Rowett itu. Tatsuhiro Sakamoto membuat tim tamu unggul 1-2 berkat gol yang dicetaknya. Skor 2-3 pun bertahan hingga peluit panjang dibunyikan. Kekalahan tersebut menjadi yang ketiga kalinya secara berturut-turut bagi Oxford. Sebelumnya, mereka dipermalukan Portsmouth 0-2 lalu dikalahkan West Bromwich Albion 2-0.

Hal itu menjadi dasar sang pelatih Gary Rowett kecewa dengan penampilan anak asuhnya. Secara blak-blakan, Rowett sudah kecewa sejak anak asuhnya memulai pertandingan.
“Saya kecewa karena banyak alasan. Pertama-tama, saya kecewa dengan cara kami memulai permainan,” kata Rowett dilansir dari Oxford Mail.
“Saat bermain di kandang sendiri, yang pasti Anda tidak boleh kebobolan gol buruk setelah lima menit dan membuat segalanya menjadi sangat sulit,” jelas Rowett menambahkan.
“Kemudian menyamakan kedudukan, kekecewaannya adalah itu tidak berlangsung lama, dan itu sedikit tantangan yang harus kami pertahankan sedikit lebih lama dan bangkit karena kami memiliki sedikit momentum,” ucap Rowett lagi.
“Saat kami kembali ke 2-2, kami memiliki momentum yang sangat bagus, dan tentu saja kebobolan Penalti,” ucapnya memungkasi.