Piala AFF

9 Kompilasi Drama Piala AFF 2022: Perang Urat Syaraf Duo Pelatih Korea hingga Insiden Pelemparan Bus Thailand!



NOBARTV NEWS – Turnamen 2022 sudah selesai digelar. Thailand sukses menyabet gelar ketujuhnya usai menaklukkan Timnas Vietnam di partai final. Terlepas dari itu, banyak sekali drama yang terjadi di dalam dan luar lapangan. Apa saja? Berikut 9 kompilasi drama Piala AFF 2022!

1. Perang Urat Syaraf Shin Tae-yong Vs Park Hang-seo

Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Piala AFF 2022 diwarnai oleh banyak pelatih asing asal Korea Selatan. Tercatat, ada tiga pelatih Korea Selatan di Piala AFF 2022 ini. Mereka adalah Park Hang-seo (Vietnam), Shin Tae-yong (Indonesia), dan Kim Pan-gon (Malaysia).

Kehadiran para pelatih Korea tersebut seharusnya memberikan warna tersendiri bagi even sepak bola dua tahunan ini. Sayang, dua di antara pelatih tersebut yakni Shin dan Park justru terlibat urat syaraf pra dan pasca pertandingan.

Ketika Indonesia dan Vietnam bertemu di babak semifinal, dalam beberapa sesi konferensi pers, Park dan Shin terlibat saling singgung. Puncaknya adalah ketika kedua pelatih tersebut tidak berjabat tangan dan memilih saling mengabaikan usai pertandingan. Park mengaku memiliki masalah masa lalu dengan Shin, namun Shin tak bisa menjawab masalah apa yang dimaksud oleh seniornya itu.

2. Doan Van Hau Vs Everybody

Bek Timnas Vietnam Doan Van Hau menjadi satu nama yang sangat disorot dalam Piala AFF 2022 ini. Ia beberapa kali terlibat duel-duel berbahaya. Namun lucunya, tak satupun kartu merah yang didapatkan Van Hau dalam duel berbahayanya itu.

Tercatat, ada tiga aksi brutal Van Hau selama Piala AFF 2022 ini. Pertama kepada pemain Malaysia di fase grup, lalu kepada Dendy Sulistyawan dan Ricky Pratama dalam babak semifinal leg pertama.

3. Park Hang-seo Ngomel-ngomel di Sesi Konferensi Pers

Ketika bertandang ke markas Indonesia di Gelora Bung Karno, Jakarta, Park terlihat kesal dalam sesi konferensi pers. Ia marah sambil menunjuk dua wartawan Korea Selatan dalam jumpa pers tersebut. Park mengira keduanya merupakan mata-mata dari . Namun setelah dijelaskan, Park paham dan melanjutkan jumpa pers tersebut.

Tidak hanya dalam sesi konferensi pers, di sesi latihan ringan sebelum pertandingan, Park mengusir satpam di sekitar tempat latihan skuad Vietnam. Park merasa tak nyaman dengan kehadiran mereka.

4. Kartu Merah Pemain Malaysia

Dalam fase grup B kemarin, Timnas Vietnam menjamu Malaysia di My Đình Stadium. Namun terdapat drama yang terjadi di luar lapangan – yang tak terekam jelas dalam pertandingan.

Saat itu, wasit asal Jepang Ryuji Satu memberikan kartu merah kepada Azam Azmi. Tidak hanya itu, Ryuji juga memberikan hadiah penalti kepada skuad The Golden Stars. Keputusan tersebut menimbulkan banyak tanda tanya pasalnya pelanggaran tak jelas tertangkap kamera dan pelanggaran itu tidak dilakukan di dalam kotak penalti.

5. Keputusan Wasit yang Kontroversial

Termasuk keputusan Ryuji pada Azam Azmi tadi, beberapa keputusan lain juga diberikan oleh pengadil lain. Selain mendiamkan pelanggaran yang dilakukan Van Hau pada Dendy Sulistyawan dan Ricky Kambuaya tadi, pelatih asal Jepang Yusuke Araki juga membiarkan pelanggaran yang dilakukan bek Vietnam pada Dendy Sulistyawan di dalam kotak penalti pada leg kedua semifinal di Mỹ Đình Stadium.

Selain itu, masih banyak kontroversial yang dilakukan oleh pengadil lainnya.

6. Bus Thailand Dilempari Suporter Indonesia

Ketika bertandang ke markas Indonesia, bus Thailand mendapatkan perlakuan tidak mengenakkan. Bus mereka dilempari ketika hendak menuju stadion Gelora Bung Karno, Jakarta. Lemparan tersebut membuat beberapa bagian kaca bus retak.

Dikabarkan, Federasi Sepak Bola Thailand sudah melaporkan kejadian tersebut kepada AFF.

7. Pelatih Brunei Risih dengan Asal-usul Wasit

Dalam laga lawatannya ke markas Brunei Darussalam kemarin, pelatih tuan rumah Mario Rivera Campesino protes usai laga. Ia tidak setuju dengan wasit yang memimpin. Pasalnya, saat itu wasit yang berasal dari Korea Selatan itu terlihat mengobrol dengan Shin Tae-yong.

Mario menganggap wasit tersebut tak profesional karena dan menyebutnya sebagai tindakan yang tidak menghormati sepak bola.

“Pada menit kelima, hakim garis tertawa dengan pelatih Indonesia [Shin Tae Yong], karena mereka berdua dari Korea Selatan. Ini sungguh tak bisa dipercaya, mereka tidak menghormati sepak bola, tidak menghormati para pemain,” kata Mario Rivera saat itu.

8. Asisten Pelatih Thailand Ngajak Gelut Wartawan Vietnam

Asisten Mano Polking sekaligus penerjemah Wasapon Kaewpaluk melakukan tindakan intimidasi usai pertandingan leg pertama final Piala AFF 2022 antara Vietnam vs Thailand.

Ketika masuk ke dalam sesi konferensi pers, Wasapon berdiri tepat di depan meja jumpa pers. Ia melotot ke arah wartawan Vietnam yang berada di dalam ruangan tersebut. Wasapon lalu menantang sang wartawan. Beberapa detik kemudian, Mano Polking memintanya untuk duduk kembali.

Kemarahan Wasapon tersebut ternyata diakibatkan oleh wartawan yang merekam aksi Wasapon yang sempat marah-marah ketika menunggu Park menghabiskan sesi konferensi pers terlebih dahulu.

9. Marc Klok Diving, Ogah Salaman dengan Van Hau

Permainan terakhir Timnas Indonesia di Piala AFF 2022 sekaligus menjadi penentu gagalnya skuad Garuda di even tersebut berlangsung ketat. Saat itu, Vietnam menjamu Indonesia di My Đình Stadium.

Klok yang bermain habis-habisan di laga tersebut melakukan diving. Tidak hanya itu saja, drama lainnya yang tertangkap kamera adalah Klok menolak jabat tangan dari Van Hau ketika pertandingan masih berlangsung.

Lalu Getar

Seorang penikmat kopi dan fans layar kaca Real Madrid

15 Comments