Politik & Hukum

Ditemani Istri, Jokowi Diteriaki Mulyono Saat Kunjungan ke Surabaya



NOBARTV NEWS Jelang detik-detik akhir masa jabatannya habis Presiden Jokowi melakukan sejumlah kunjungan kerja ke beberapa daerah. Salah satunya adalah Surabaya. Di Ibu Kota Provinsi Jawa Timur ini Jokowi mendatangi Pasar Dukuh Kupang untuk melihat stabilitas harga pangan.

Terpantau Jokowi tiba di Pasar Dukuh Kupang, Kecamatan Dukuhpakis, Jawa Timur pada pukul 08.00 WIB Jum’at (20/9/2024). Jokowi tidak sendiri, terlihat ia didampingi oleh Ibu Negara Iriana, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, Pj Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono hingga Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

Jokowi yang datang menggunakan kemeja putih polos itu kemudian bercengkrama dengan sejumlah pedagang. Jokowi nampak berbincang dan menanyakan sejumlah harga bahan pokok yang ada di Pasar Dukuh Kupang tersebut.

Ayah dari Gibran Rakabuming Raka itu juga memanfaatkan momentum kunjungannya itu untuk membagikan Bantuan Langsung Tunai dan Bantuan Modal Kerja, kaos warna hitam, dan sejumlah paket sembako.

Para pedagang di Pasar Dukuh Kupang dan juga sejumlah warga yang kebetulan sedang berada di lokasi terlihat antusias menyambut kedatangan orang nomor 1 di Indonesia itu. Saking antusiasnya mereka sampai memanggil Jokowi dengan panggilan masa kecilnya.

“Mulyono, Mulyono, Mulyono,” teriak warga kepada Jokowi.

Namun, Jokowi nampak menghiraukan panggilan dan teriakan tersebut. Ia tak bergeming dan fokus menyapa warga dan segenap pedagang yang ditemui.

Jokowi mengatakan kunjungannya kali ini murni untuk mengecek harga, bukan untuk pamitan seperti yang ia lakukan beberapa waktu lalu. Sebelumnya Jokowi memang pernah mengunjungi sejumlah pasar di Surabaya dan berpamitan kepada pedagang dan warga yang ada di sana.

“Ya ngecek harga, masa pamitan terus. Ngecek harga,” kata Jokowi kepada awak media.

Dilansir cnnindonesia.com, pasca wawancara Jokowi dan Iriana kemudian membagikan kaos dan bingkisan-bingkisan kepada pedagang. Lagi-lagi warga di sekitar lokasi meneriakkan nama Mulyono.

“Mulyono, Mulyono, kaos, kaos, kaos,” teriak sejumlah warga meminta kaos hitam yang dibagikan Jokowi.

Pasca kunjungan di Pasar Dukuh Kupang, Jokowi dan Iriana dijadwalkan akan menghadiri acara pernikahan putra ketiga Khofifah Indar Parawansa, Yusuf Mannagalli Parawansa. Acara tersebut berlangsung di Masjid Al-Akbar Surabaya.

Jokowi dan Panggilan Mulyono

Mengapa Jokowi dipanggil Mulyono? Nama Mulyono sejatinya adalah nama kecil seorang Joko Widodo. Namun, ketika diberikan nama itu Mulyono kecil sering sakit-sakitan. Diyakini nama tersebut tidak cocok dengannya.

Oleh karena itu, pada akhirnya nama Mulyono diganti dengan nama Joko Widodo. Sejak itu pula ia akrab dipanggil Jokowi termasuk ketika masuk ke dunia politik.

Namun, nama Mulyono kembali menggema akhir-akhir ini utamanya di platform Twitter. Hal itu tak terlepas dari sejumlah manuver yang diduga dilakukan Jokowi menggunakan perangkat kekuasaan yang dimilikinya untuk melanggengkan jalan politik anak dan menantunya.

Penggunaan nama Mulyono yang merujuk pada Jokowi kemudian lazim digunakan oleh pengguna media sosial X. Bahkan, sejumlah netizen meyakini jika Jokowi terus-terusan dipanggil Mulyono ia akan kehilangan pamornya dan mendapatkan penderitaan.

Sebagian netizen sepertinya percaya dengan mitos tersebut sehingga semakin banyak pula netizen yang menyebut Jokowi dengan panggilan Mulyono.

Siapa sangka ternyata panggilan yang viral di X tersebut telah merambah ke dunia nyata. Di Surabaya pedagang-pedagang dan warga meneriaki Jokowi dengan sebutan Mulyono.

Demikian rangkuman info menarik dalam artikel berita berjudul Ditemani Istri, Jokowi Diteriaki Mulyono Saat Kunjungan ke Surabaya yang telah tim penulis NOBARTV NEWS ( ) sarikan dari berbagai sumber terpercaya.

Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini:

LINK LIVE STREAMING BOLA HARI INI

Muhammad Izzuddin

Seorang penikmat nasi balap yang suka mengamati dan membicarakan politik dalam negeri. Kadang-kadang menganalisa, memprediksi, dan mencari hal menarik dari setiap peristiwa politik yang terjadi.