NOBARTV NEWS Dalam berbagai kesempatan Presiden Jokowi mengatakan bahwa hal yang akan dia lakukan pasca lengser dari kursi presiden adalah kembali ke Solo dan berkumpul bersama keluarga. Namun, publik mulai memahami sosok Jokowi seperti apa.
Biasanya apa yang dikatakannya akan berbanding terbalik dengan apa yang dilakukannya. Jokowi pernah mengatakan anak-anaknya tidak akan masuk ke dunia politik. Namun hanya selang beberapa waktu anak sulungnya menjadi Wakil Presiden terpilih dan putra bungsunya menjadi Ketua Umum (Ketum) partai politik setelah 2 hari bergabung parpol tersebut.
Oleh karenanya, publik mulai menduga-duga manuver apa yang akan dilakukan Jokowi pasca 20 Oktober mendatang? Santer diisukan Jokowi akan menjadi Dewan Pertimangan Presiden (Wantimpres). Namun Jokowi membantah dan mengatakan akan kembali ke Solo.
Manuver Jokowi pasca lengser menarik dinantikan karena sejumlah spekulasi politik pasca lengsernya Jokowi sudah meleset. Salah satu di antaranya adalah menjadi petinggi Partai Golkar.
Pada akhirnya baik Jokowi maupun Gibran tidak ada satu pun yang masuk kepengurusan DPP Partai Golkar pasca naiknya Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Umum (Ketum) partai berlambang beringin tersebut.
Jelang Lengser Jokowi Panik?
Salah satu kabar mengejutkan menjelang lengsernya Jokowi adalah akan diadakan Apel Akbar Pasukan Berani Mati untuk Jokowi yang kabarnya akan dilaksanakan pada 22 Oktober 2024. Menurut Pengamat politik Citra Institute, Efriza, jika kemunculan Relawan Berani Mati Jokowi ini adalah bentuk kepanikan Jokowi jelang lengser.
“Jelas ini adalah bentuk kepanikan,” ujar Efriza kepada awak media saat dimintai pendapatnya.
Menurutnya tidak ada esensi strategis Relawan Berani Mati Jokowi tersebut dilakukan pasca lengsernya Jokowi nanti. Alasan atau motif yang paling masuk akal adalah Jokowi ingin menunjukkan pengaruh dan kekuatannya kepada pemerintahan yang sah meskipun ia sudah lengser sebagai Kepala Negara.
Jokowi ingin menunjukkan meskipun ia tak lagi menjabat sebagai Presiden, bahkan tidak memiliki partai sama sekali namun nama dan pengaruhnya masih sangat diperhitungkan di kancah perpolitikan nasional.
Jika bukan untuk tujuan itu rasanya tidak ada tujuan yang lebih masuk akal untuk mengadakan unjuk kekuatan sampai rela memberikan nyawa untuk mantan presiden yang baru lengser.
Efriza juga menambahkan kepanikan yang ada tidak hanya ditampakkan oleh Jokowi namun juga para loyalis-loyalisnya selama 10 tahun terakhir.
“Sebab jika tak ada Jokowi, siapa lagi yang pedulikan mereka (para loyalis). Jadi mereka ini selain lebay, diyakini punya modus lain yang ingin merebut perhatian dari Presiden terpilih Prabowo dengan cara menunjukkan loyalitas kepada Jokowi,” ujar Efriza menjelaskan pengamatannya.
Pendiri Partai Ummat, Amien Rais mengomentari isu gerakan Apel Akbar Relawan Berani Mati Jokowi tersebut. Eks Ketum Partai Amanat Nasional (PAN) itu mempertanyakan siapa kira-kira penyandang dana acara tersebut?
Kabarnya acara itu akan dihadiri oleh 20.000 relawan dari berbagai Indonesia. Jelas diperlukan logistik yang tidak sedikit untuk mengumpulkan relawan sebanyak itu.
“Pasti ada sponsor yang menanggung biaya berjumlah miliaran itu sehingga dalam suasana seperti ini, Mulyono selalu bisa meminta para cukong untuk merogoh kocek mereka tetapi itu dulu menurut saya,” ujar Amien Rais.
“Saya kira sekarang, sejak jadi bebek lumpuh, ia kehilangan kesaktiannya. Kekuatan rakyat yang meminta supaya Mulyono atau Jokowi sekeluarga segera diperiksa oleh penegak hukum sudah semakin meluas,” kata Amien Rais lebih lanjut.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini: