NOBARTV NEWS Ekonom Senior dan pengamat politik, Faisal Basri tutup usia. Faisal Basri meninggal dunia di usia 64 tahun, pada Kamis, 5 September 2024 pukul 03.05 WIB di RS Mayapada, Kuningan, Jakarta Selatan.
Kabar ini dikonfirmasi oleh beberapa pihak terdekatnya, yaitu keluarga dan sesama ekonom dari Institut for Development of Economics and Finance (INDEF). Faisal Basri dikabarkan meninggal dunia akibat serangan jantung yang ia alami pada Senin (2/9/2024) lalu.
Faisal Basri meninggalkan istri, Syafitrie Nasution dan tiga anaknya bernama Anwar Ibrahim Basri, Siti Nabila Azuraa Basri, dan Muhammad Attar Basri. Rumah duka almarhum beralamat di Kompleks Gudang Peluru Blok A 60, Jakarta Selatan.
Rencananya, jenazah Faisal Basri akan dimakamkan seusai salat asar di Masjid Az Zahra, Gudang Peluru, Tebet, Jakarta Selatan. Almarhum akan dimakamkan di TMP Menteng Pulo.
“Telah berpulang ke rahmatullah hari ini, Kamis, 5 September 2024, pukul 03.50 WIB di RS Mayapada, Kuningan, Jakarta, suami, ayah, anak, abang, adik, uwak, mamak, kami tersayang: Bp. Faisal Basri bin Hasan Basri Batubara pada usia 65 tahun. Mohon doanya semoga Rahimahullah diberikan tempat terbaik Jannatul Firdaus, diampuni segala khilafnya, dilapangkan kuburnya, diterima amal ibadahnya, serta keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan keikhlasan,” demikian bunyi pesan yang diterima oleh Tempo.
Faisal Basri adalah seorang ekonom senior dan salah satu pendiri Institut for Development of Economics and Finance (INDEF). Faisal Basri juga pernah menjadi anggota Tim Asistensi Ekonomi dan Industri (Ekuin) Presiden pada tahun 2000.
Selain itu, Faisal Basri juga dikenal sebagai salah satu pengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) untuk mata kuliah Ekonomi Politik, Ekonomi Internasional, Ekonomi Pembangunan, dan Sejarah Pemikiran Ekonomi.
Faisal Basri merupakan salah satu pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) dan menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PAN pada tahun 1998-2000, serta pernah ikut dalam kontestasi Pilkada DKI Jakarta bersama Biem Benyamin melalui jalur independen.
Mengenal Sosok Faisal Basri, Ekonom Senior Indonesia
Faisal Batubara atau yang lebih dikenal dengan nama Faisal Basri adalah seorang politikus yang mengawali kariernya sebagai seorang ekonom yang mumpuni. Faisah Basri lahir di Kota Kembang Bandung tanggal 6 November 1959.
Ayahnya adalah Hasan Basri Batubara. Sebagai penghargaan pada sang ayah, Faisal menggunakan nama “Basri” sebagai nama belakangnya dan melekat hingga sekarang.
Faisal Basri masih ada hubungan darah dengan Wakil Presiden RI Adam Malik, lebih tepatnya salah satu keponakan Menteri Luar Negeri Indonesia itu. Karier politik Faisal Basri salah satunya diawali kala ia dan teman-temannya sepakat untuk mendirikan Mara atau Majelis Amanah Rakyat.
Pada perkembangannya, Mara berkembang menjadi Partai Amanah Nasional (PAN) dimana ia dipercaya menjadi sekretaris jenderal pertama dan pasca Kongres I di Yogyakarta didapuk menjadi ketua.
Faisal Basri sendiri aktif untuk mendirikan beberapa organisasi nirlaba, semisal Yayasan Pencerahan Indonesia, Global Rescue Network, dan Yayasan Harkat Bangsa. Faisal sudah dikenal aktif di berbagai organisasi sejak masih duduk di bangku kuliah Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Faisal Basri masuk di tahun 1978 kala kampus sedang bergejolak dan Faisal tak ketinggalan untuk larut dalam berbagai organisasi pergerakan. Rekam jejaknya yang baik di ranah akademik, usai kuliah Faisal Basri diangkat menajdi dosen mata kuliah Ekonomi Politik yang baru diperkenalkan di FEUI di akhir akhir 1980-an.
Lagi-lagi, atas kemampuannya dalam menguasai bidang kombinasi antara dua disiplin tersebut, pada tahun 2000 Faisal Basri ditunjuk untuk menjadi anggota Tim Asistensi Ekonomi Presiden RI. Di awal tahun 2001 ia memutuskan untuk keluar dari PAN namun tetap aktif di dunia politik.
Faisal Basri kemudian mendirikan organisasi politik Pergerakan Indonesia (PI) and sejak Kongres I tahun 2004 hingga 2010 ia dipercaya menjadi Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional. Selanjutnya, Faisal Basri diamanahi untuk memegang jabatan Ketua Dewan Pertimbangan Nasional.
Bulan Oktober tahun 2011, Faisal Basri membuat gebrakan baru yang mana dirinya ingin mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta untuk pemilihan tahun 2012. Faisal Basri pun mengandeng Biem Benyamin, putra dari tokoh legendaris masyarakat Betawi Benyamin Sueb.
Keduanya bersepakat untuk berjuang di jalur independen dan akan menolak jika ada partai politik yang menawarkan diri. Sayang, keduanya dikalahkan oleh pasangan Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini: