Politik & Hukum

Tanggapan Marshel Widianto Usai Gagal Maju Pilkada Tangsel



NOBARTV NEWS Salah satu kejutan saat pendaftaran calon kepala daerah sudah dibuka adalah batalnya sejumlah kandidat bertarung dalam kontestasi Pilkada. Salah satunya adalah komika muda Marshel Widianto. Tadinya ia didapuk mendampingi Ketua DPD Partai Gerindra Jakarta, Ariza Patria, menjadi calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan.

Pasangan Riza-Marshel bahkan sudah mengantongi dukungan sejumlah partai seperti; Partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai NasDem, hingga Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Namun ketika pendaftaran di KPU sudah dibuka Riza-Marshel dinyatakan tak jadi ikut Pilkada Tangsel.

Padahal Marshel Widianto sudah mulai bergerak dengan melakukan blusukan ke sejumlah titik di Tangerang Selatan. Marshel juga aktif bersuara di media sosial terkait banyak pihak yang meragukan kemampuannya. 

Beberapa upaya yang telah dilakukan Marshel tersebut pada akhirnya tidak berarti apa-apa karena ia gagal maju sebagai salah satu kontestan di Pilkada Tangerang Selatan. Lantas bagaimana Marshel Widianto menanggapi realitas politik ini?

Marshel Widianto Bersyukur dan Siap Jadi Lebih Baik Lagi

Saat dimintai pendapat oleh awak media terkait kegagalan dirinya maju di Pilkada Tangsel Marshel Widianto mengaku bersyukur dan berjanji akan menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Ia juga mengatakan akan fokus ke diri dan karirnya dan menjadikan semua proses yang dilaluinya sebagai pelajaran berharga.

“Saya lagi fokus ke depannya ke diri saya ya, saya akan menjadi lebih baik lagi, saya akan menjadi lebih bersyukur lagi, dan saya akan lebih berubah menjadi Marshel Widianto yang baik,” ungkap Marshel saat ditemui di Kantor DPC Gerindra, Tangerang Selatan, Banten, Rabu(28/8/2024).

Disinggung terkait blusukan-blusukan yang sudah dilakukan Marshel Widianto mengaku tidak menyesal sama sekali. Suami Cesen eks JKT48 menuturkan dengan blusukan ia bisa mengetahui permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh warga Tangerang Selatan.

“Pelajarannya adalah saya lebih tahu lagi apa yang harusnya dilakukan dan juga ketika ada permasalahan apa yang harus diselesaikan duluan dan bagaimana cara menyelesaikannya,” ujar Marshel Widianto kepada wartawan.

Selama melakukan blusukan ke berbagai titik di Tangerang Selatan Marshel Widianto juga mengaku seakan nostalgia dengan kehidupan masa lalunya yang masih miskin.

“Setelah saya turun ke bawah saya lebih bersyukur lagi karena bener-bener kayak flashback lagi gitu perasaan gue yang dulu ketika gue berjuang sebelum jadi Komika dan akhirnya bisa bersyukur dan juga bisa mendapatkan kelimpahan setelah gue bekerja di stand up comedy dengan seni yang gue sayangi,” ucap Marshel Widianto mengenang masa lalu.

Marshel Widianto memang kerap membagikan kehidupan masa lalunya sebelum menjadi seorang komika seperti saat ini. Ia hidup di tengah kemiskinan dan kerasnya kehidupan di Priok.

Bahkan ia pernah menjalani beberapa pekerjaan yang cukup kelam seperti kurir narkoba, ‘anjelo’, hingga penonton bayaran di berbagai stasiun TV. 

Kehidupannya mulai membaik ketika bertemu dengan dunia stand up comedy. Marshel Widianto pernah mengikuti kompetisi stand up comedy academy (SUCA) Indosiar. Ketika itulah namanya mulai dikenal di dunia hiburan tanah air.

Marshel Widianto pernah membuat gempar ketika ia terlibat dalam kasus prostitusi online karena terbukti membeli konten porno milik salah seorang konten kreator onlyfans bernama Dea. 

Teranyar ia membuat heboh karena maju sebagai salah satu kandidat calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan yang diusung oleh Partai Gerindra. Namun, pada akhirnya Marshel Widianto urung maju karena dinamika politik yang begitu dinamis.

Demikian rangkuman info menarik dalam artikel berita berjudul Tanggapan Marshel Widianto Usai Gagal Maju Pilkada Tangsel yang telah tim penulis NOBARTV NEWS ( ) sarikan dari berbagai sumber terpercaya.

Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini:

LINK LIVE STREAMING BOLA HARI INI

Muhammad Izzuddin

Seorang penikmat nasi balap yang suka mengamati dan membicarakan politik dalam negeri. Kadang-kadang menganalisa, memprediksi, dan mencari hal menarik dari setiap peristiwa politik yang terjadi.