NOBARTV NEWS Bakal Calon Gubernur (Bacagub) DKI Jakarta, Anies Baswedan menanggapi tawaran dari Partai Amanat Nasional (PAN) baru-baru ini untuk mendukungnya dengan syarat tertentu. Bagi Anies dukungan dari siapapun harus dihargai dan dilihat sebagai keinginan baik untuk berkolaborasi. Ia mengaku bersyukur dan berterima kasih atas i’tikad baik dari PAN.
“Ya, saya terima kasih kepada PAN, Pak Zulkifli Hasan, atas kepercayaannya. Karena ketika itu disampaikan berarti beliau memberikan kepercayaan, mempercayai untuk bersama-sama memajukan Jakarta lewat Pilkada,” kata Anies usai menghadiri Musyawarah Nasional Ke-IV Ikatan Keluarga Pahlawan Nasional (IKPN) di Kompleks Kementerian Pertahanan RI, Jakarta, pada Sabtu (27/7) kemarin.
Menurut Anies apa yang disampaikan PAN menjadi penyemangat untuk dirinya karena ia merasa dipercaya. Sekedar masuk hitungan saja itu artinya Anies Baswedan dipertimbangkan sebagai cagub potensial. Apalagi yang berbicara ini adalah salah satu partai dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang pada pemilihan presiden (pilpres) lalu berhadap-hadapan dengannya.
Soal Cawagub harus dibicarakan bersama
Namun berkaitan dengan syarat yang diajukan PAN Anies menjawab diplomatis. Siapa yang akan menjadi cawagub harus dibicarakan bersama dengan partai-partai pengusung yang lain.
“Dan terkait dengan pasangan, itu semua tentu akan kita bahas bersama-sama sehingga bisa menjadi kesepakatan. Sehingga itu (cawagub) dapat memperkuat kebersamaan semua partai pengusung,” lanjut Anies sebagaimana dilansir dari suara.com.
Jawaban diplomatis Anies tersebut sangat mendasar. Pasalnya, saat ini setidaknya sudah ada 3 partai yang memberikan dukungan kepadanya. Kebetulan sekali semuanya adalah partai-partai yang berada di Koalisi Perubahan, yaitu Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai NasDem.
PKS pun sudah lebih dahulu menyodorkan nama kader mereka sendiri, Sohibul Iman untuk menjadi cawagub Anies. Sedangkan PKB menginginkan cawagub yang dapat diterima oleh semua partai dan memberikan dampak elektoral untuk kemenangan di pilgub nanti.
PKB sendiri belum menyodorkan satu nama pun sebagai cawagub Anies. Namun dari beberapa pernyataan petinggi PKB, partai yang dinahkodai Muhaimin Iskandar itu menginginkan nama selain Sohibul Iman.
Adapun Partai NasDem menyerahkan pilihan cawagub sepenuhnya kepada Anies. Namun ada satu kriteria yang harus dipenuhi cawagub tersebut, yakni bukan kader Partai NasDem.
Menurut NasDem Anies sudah punya ‘darah biru’ sehingga mereka tak butuh jatah cawagub. Kebersamaan Partai NasDem dan Anies memang cukup harmonis beberapa tahun belakangan. Bahkan, NasDem menjadi partai pertama yang mengusung Anies Baswedan sebagai capres pada pilpres 2024 lalu.
Bagi Anies lebih penting menjaga dukungan partai yang sudah ia dapatkan saat ini. Daripada mengakomodir keinginan PAN namun membuat kecewa 3 partai yang sudah mengusungnya.
Terlebih, partai-partai pendukung Anies memiliki kursi yang lebih besar dibanding PAN. Untuk perbandingan saja kursi PAN di DPRD NTB sejumlah 10 kursi. Angka tersebut setara dengan yang dimiliki PKB.
Sedangkan Partai NasDem memiliki 11 kursi dan PKS sendiri menjadi pemenang di Jakarta dengan menguasai 18 kursi DPRD Jakarta.
Menjaga 39 kursi tentu jauh lebih realistis daripada mengakomodir 10 kursi. Terlebih Zita Anjani belum tentu bisa memberi dampak elektoral yang signifikan untuk Anies.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini: