NOBARTV NEWS – Dalam proses seleksi pemain Timnas Indonesia U-17 jelang Piala Dunia U-17 2023, Papua menjadi salah satu tempat yang tidak mendapat jatah sebagai lokasi seleksi. Atas hal tersebut, pelatih Timnas U-17 Bima Sakti pun angkat suara.
Sebagaimana diketahui, sejak Rabu 12 Juli lalu, PSSI dan staf kepelatihan Timnas U-17 memulai proses seleksi pemain Timnas U-17. Proses tersebut diawali di Bandung diikuti di Palembang serta disusul di Bali. Secara keseluruhan, proses seleksi ini akan dilakukan di 12 kota berbeda se-Indonesia.
Tujuan proses seleksi ini ditujukan agar PSSI dan pelatih Timnas U-17 bisa mengakomodir bakat-bakat pesepakbola berbakat dari berbagai pelosok di tanah air. Oleh sebab itu, meskipun pada awalnya PSSI sudah memanggil 34 pemain dalam pemusatan latihan tahap awal, namun PSSI beserta staf pelatih Timnas U-17 masih serius untuk mencari bakat-bakat lainnya.
Barangkali, dengan proses penjaringan pemain di berbagai kota itu membuat Bima Sakti dan rekan-rekan menghasilkan bibit muda yang ternyata lebih kompeten dari pemain yang sudah ada. Padahal, kalau dipikir-pikir, sebelumnya PSSI sudah mendapatkan 30 nama pemain keturunan Indonesia yang saat ini berkarier di luar negeri. Enam dari 30 pemain keturunan tersebut juga sudah dipanggil dalam TC tahap awal itu.
Dan jika dipikir-pikir, proses seleksi di beberapa kota ini tentunya mengeluarkan biaya yang tidak sedikit dibanding dengan meminta pemain keturunan-keturunan tersebut untuk datang ke Indonesia. Tetapi, ada sesuatu yang ingin dituju PSSI. Yaitu menemukan permata baru yang kelak juga akan menjadi tulang punggung untuk timnas senior.
Akan tetapi, meksipun seleksi tersebut dilakukan di 12 kota, masih ada beberapa tempat yang ternyata tidak terjamah. Adalah Papua, dalam seleksi pemain Timnas U-17 ini, tak ada nama Papua di dalamnya. Padahal, jika diamati, Papua adalah salah satu penghasil pesepakbola berbakat untuk Timnas Indonesia.
Saat ini ada nama Sayuri bersaudara, sebelumnya pernah ada nama Boaz Solossa, Osvaldo Haay, Okto Maniani, Feri Pahabol, hingga puluhan pemain asal Papua lainnya. Andai saja PSSI menggelar seleksi di Papua, maka dijamin Bima akan menemukan banyak pesepakbola handal di sana.
Atas hal itu, sang pelatih pun angkat suara. Ia menjawab pertanyaan mengapa PSSI tidak menggelar seleksi di tanah Papua. Kata Bima, untuk wilayah Papua hingga Manado, proses seleksinya digabung di satu tempat yakni di Makassar.
“Papua nanti gabung di Manado atau di Makassar,” kata Bima Sakti.
“Ya mereka ini bergabung. Ini juga kemarin yang di Palembang juga ada yang dari Jambi, Lampung, jadi mereka datang. Nanti di Medan, ya dari Aceh, dari semua daerah, kalau keliling ke semua daerah waktunya habis,” ujarnya menambahkan.
“Yang dari daerah gabung nanti, Agustus. Kan tunggu selesai dulu semua daerah. Nanti di akhir Juli kita data semua, nah di bulan Agustus PSSI akan panggil mereka, dibawa ke Jakarta. Ya nanti bisa kita lihat kita adu nih kalau perlu sama tim yang ada, jadi lebih fair,” ucapnya memungkasi.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini:
Padahal banyak bakat di sana