NOBARTV NEWS – Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri heran dengan beberapa sikap klub ketika diminta untuk menyerahkan pemainnya ke Timnas Indonesia. Beberapa di antaranya memang terkesan nyinyir – meski pada akhirnya melepas mereka untuk memperkuat tim nasional.
Diketahui, dari 18 kontestan klub BRI Liga 1 musim 2022-2023, ada tiga pelatih yang blak-blakan kurang setuju atau merasa tidak sreg dengan pemanggilan pemainnya di saat kompetisi sedang berlanjut. Mereka adalah pelatih Persija Thomas Doll, arsitek PSM Makassar Bernando Tavares, dan pelatih lokal Persebaya Surabaya Aji Santoso.
Ketiganya memiliki komentar beragam ketika kehilangan pemainnya. Thomas Doll pernah menyalahkan kekalahan timnya akibat kurangnya pemain (karena dipanggil timnas). Tavares juga pernah menyampaikan keluhannya karena pemainnya terus menerus memperkuat Timnas Indonesia. Bahkan Aji Santoso lebih lucu lagi. Pelatih asal Malang itu pernah meminta pemainnya untuk dipulangkan ke klub dan berjanji akan menyerahkannya jelang perhelatan Piala AFF 2022.
Meski demikian, tak sedikit juga yang memberikan dukungannya kepada Shin Tae-yong. Pelatih Persib Bandung contohnya. Sebagai eks pelatih Timnas Indonesia, Luis Milla paham betul ketika pelatih tim nasional memanggil pemainnya. Sebab ia sendiri pernah berada di posisi yang ditempati oleh STY sekarang. Maka jangan heran ketika trio Persib (Marc Klok, Ricky Kambuaya, Rachmat Irianto) dipanggil, Luis Milla santai tanpa banyak bicara. Selain ia, ada juga pelatih Arema FC Javier Roca yang sama sekali tak mempermasalahkannya (pemanggilan pemain ke Timnas Indonesia). Bahkan, Roca mempersilakan STY untuk memanggil pemainnya jika ia masih membutuhkannya.
Terkait keluhan-keluhan tersebut, STY sudah menyampaikannya kepada Menpora RI Zainudin Amali. Amali dalam keterangannya pun menjamin dan siap membantu jika ada klub yang menolak untuk melepas pemainnya. Tidak hanya Amali, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan juga meresponnya dengan kata-kata serupa dengan Amali tadi.
Nah, baru-baru ini, Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri pun ikut angkat suara. Eks pelatih Timnas Indonesia U-19 itu cukup heran kepada para pelatih Liga Indonesia itu.
Indra membandingkannya dengan klub luar yang di mana sudah memiliki ketentuan dan regulasi yang tak bisa diganggu guat. Sedangkan di Indonesia, selama regulasi masih bisa diatur, terlebih mendapatkan dukungan (untuk melepas pemainnya) dari Ketum PSSI, maka seharusnya para klub sadar jika tujuan utama mereka sebetulnya hanya ‘mempersiapkan’ pemain yang pada akhirnya akan membela Timnas Indonesia.
“Ya itu yang saya bilang, klub di luar ya tentu mereka akan saklek dengan regulasi, tetapi masa sih kita klub-klub di dalam negeri di mana klub itu menyiapkan pemain, pemain itu ujung-ujungnya untuk tim nasional,” kata Indra sedikit heran.
“Kami memahami itu, coach Shin Tae-yong juga memahami kesulitan klub, tetapi di satu sisi kita diberikan target untuk bisa menjadi yang terbaik di aff tahun ini,” ujarnya menambahkan.
“Oleh sebab itu memang harus ada suatu kebijakan dari klub yang di luar dari regulasi yang memang kalau kita ke klub luar kita samakan dengan klub kita di dalam negeri tentu tidak akan bisa,” tutupnya.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini:
Coch indra heran
Ada klub yg menolak
Pemainnya dipanggil timnas
Untuk persiapan timnas
Menghadapi piala aff
Setidaknya ada 3 pelatih
1.aji santoso persebaya
2.bernado tavares psm
3.thomas doll persija
3 tim besar
Sebenarnya tdk menolak
Tapi agak keberatan
Pemainnya dipanggil timnas
Krn klub juga butuh
Menghadapi kompetisi padat
Ini kebutuhan khusus
Untuk timnas Indonesia.
Untuk mengejar target
Juara yg dicanangkan
Gelar piala aff
Sty juga memahami
Kebutuhan klub itu
Dalam kondisi liga berjalan
Dengan jadwal liga padat
Dg membutuhkan pemain
Mungkin tdk pd jadwal fifa
Membuat pelatih enggan melepas
Pemainnya ke tim nasional
Tapi timnas juga sangat butuh pemain tsb
Untuk membantu timnas juara