NOBARTV NEWS – PSIS Semarang menjadi tim yang dikenai sanksi dalam dua sidang berturut-turut. Terkait hal tersebut, CEO PSIS Semarang pun angkat bicara.
Beberapa waktu lalu, tepatnya pada tanggal 26 Juli 2023, Komite Disiplin (Komdis) PSSI telah melakukan sidang terkait sanksi-sanksi yang diberikannya terkait pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan di kompetisi Liga 1.
Dalam sidang tersebut, Komdis PSSI mengkonfirmasi dua pemain PSIS Semarang yang dikenakan sanksi. Dua pemain yang dimaksud adalah Boubakary Diarra dan Carlos Manuel Dos Santos Fortes.
Untuk jenis pelanggaran yang dilakukan, Carlos Manuel Dos Santos Fortes diketahui menendang pemain lawan sehingga membuatnya mendapatkan kartu merah langsung. Sedangkan Boubakary Diarra, eks gelandang Sporting Covilhã asal Prancis itu telah melakukan tindakan pelanggaran serious foul play. Lucunya, pelanggaran yang dilakukan oleh Diarra luput dari perhatian perangkat pertandingan.
Pelanggaran yang dilakukan oleh dua punggawa Laskar Mahesa Jenar itu dilakukan ketika mereka tandang ke markas PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo Sleman. Adapun untuk sanksi yang sudah dijatuhkan Komdis PSSI, Boubakary Diarra dikenakan tambahan larangan bermain sebanyak 1 pertandingan sejak keputusan diterbitkan dan berlaku pada pertandingan terdekat. Ia juga dikenai sanksi denda Rp10.000.000.
Sementara itu, untuk sang striker Carlos Manuel Dos Santos Fortes, ia mendapat tambahan larangan bermain sebanyak 2 pertandingan sejak keputusan diterbitkan dan berlaku pada pertandingan terdekat. Untuk sanksi materi, ia dikenai denda Rp10.000.000.
Mirisnya, dua hari pasca hukuman ini diterbitkan, PSIS Semarang kembali mendapat kabar buruk. Dalam sidang Komdis PSSI pada 28 Juli kemarin, PSIS dikenakan denda baru sebesar Rp25.000.000. Sanksi ini diberikan karena di laga melawan PSS Sleman tersebut, terdapat suporter PSIS Semarang yang hadir di dalam stadion. Hal itu diketahui dari keterangan Panitia Pelaksana Pertandingan PSS Sleman, Pengawas Pertandingan dan diperkuat dengan bukti-bukti yang cukup untuk menegaskan terjadinya pelanggaran regulasi dan disiplin.
Atas bertubi-tubi hukuman yang diberikan itu, CEO PSIS Semarang Yoyok Sukawi pun akhirnya buka suara. Pria yang juga mantan anggota Exco PSSI itu sangat menyayangkan sanksi yang diberikan tersebut.
“Kenapa PSSI mengedepankan atau menggunakan pendekatan sanksi untuk peraturan baru ini dan tidak melakukan pendekatan komunikasi, sosialisasi serta edukasi,” kata Yoyok Sukawi.
“Kami juga sudah mengimbau dan klub juga telah berusaha secara maksimal,” tambahnya terkait kedatangan suporter ke markas lawan.
“Suporter ayo menahan diri jangan awaydays dulu selama masih ada larangan dari PSSI karena Komdis bisa mengambil bukti-bukti melalui foto-foto dan sosial media, laporan matchcom, laporan intel menjadi bukti yang disatukan untuk menghukum klub,” ujarnya memungkasi.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini:
Harus dikaji ulang