NOBARTV NEWS – Indra Sjafri memberikan jawaban berbobot ketika ditanyai sampai kapan Indonesia akan membutuhkan pemain naturalisasi.
Seperti yang diketahui, kata ‘naturalisasi’ bagaikan sebuah kata yang tak habis-habisnya untuk dikupas. Kehadiran mereka di skuad Timnas Indonesia terbelah dua. Ada yang setuju (pro) dan adapula yang tidak (kontra).
Biasanya, orang yang setuju dengan diadakannya proses naturalisasi besar-besaran karena mereka jengah dengan kondisi skuad Garuda saat ini. Ya, selama bertahun-tahun lamanya, permainan Timnas Indonesia dianggap tidak memiliki perubahan. Bahkan, untuk even seperti Piala AFF saja, Indonesia tak pernah meraihnya sama sekali. Namun dengan adanya pemain naturalisasi, mereka jadi lebih optimis – tidak hanya di Piala AFF saja, namun juga untuk even-even lainnya.
Adapun bagi orang yang tidak sepakat (kontra), kata naturalisasi bagi mereka bagaikan sebuah ancaman. Ya, mereka beranggapan bahwa jika naturalisasi terus menerus digencarkan, maka hal itu bisa membunuh bakat pesepakbola asli Indonesia. Biasanya (meskipun tidak semuanya), anti naturalisasi juga diiringi dengan ketidaksetujuan mereka dengan pelatih asing.
Pro dan kontra terhadap pemain naturalisasi ini semakin besar dari hari ke hari. Puncaknya adalah ketika PSSI resmi menaturalisasi lima pemain sekaligus dalam kurun waktu satu tahun ke belakang ini. Dalam kurun waktu tersebut, PSSI sudah meresmikan lima pemain naturalisasi yang di mana tiga di antaranya merupakan pemain senior dan dua adalah pemain muda.
Tiga pemain senior tersebut adalah Sandy Walsh, Jordi Amat, dan Shayne Pattynama. Adapun untuk pemain muda adalah Ivar Jenner dan Rafael Struick.
Sejauh ini, kehadiran para pemain naturalisasi tersebut mampu untuk dikatakan bersaing di posisinya masing-masing. Jordi Amat tak tergantikan di lini belakang skuad Garuda. Sedangkan Ivar Jenner dan Rafael Struick sudah mendapatkan dua laga pertamanya usai resmi berseragam Timnas Indonesia. Hanya Sandy Walsh seorang yang belum membuktikan kualitasnya karena sang pemain tengah dilanda cedera ketika akan melakukan debutnya dengan skuad Garuda.
Pelatih Timnas Indonesia U-23 sekaligus Direktur Teknik PSSI saat ini Indra Sjafri memberikan komentarnya terkait polemik naturalisasi. Ia juga memberikan jawaban yang berbobot ketika ditanyai perihal sampai kapan Indonesia membutuhkan pemain naturalisasi tersebut.
“Jawabannya bukan sampai kapan. Kalau memang kita tidak mau seperti itu, contoh tak mau pemain asing jadi raja liga kita, ayo bersaing. Oleh sebab itu, kita yang harus meningkatkan kualitas,” kata Indra Sjafri.
“Sama halnya dengan pelatih, kita nggak mau Liga 1 dilatih oleh pelatih asing, tapi pelatih lokal, ya tingkatkan kualitas dan harus bersaing. Dunia ini sudah menglobal, tidak bisa kalau harus dibatasi-batasi,” ujarnya memungkasi.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini:
Sampai pembinaan dan kompetisi bagus
Semoga ditangan pak erik cepat membaik