NOBARTV NEWS – Timnas Indonesia U-19 menutup serangkaian uji coba di Korea Selatan dengan mengecewakan. Menghadapi Yeungnam University untuk kedua kalinya, Ronaldo Kwateh dkk takluk dengan skor 3 – 1.
Meski alami kekalahan, Shin Tae-Yong merasa puas dengan anak asuhnya. Harus diakui bahwasanya anak-anak muda Indonesia kerapkali memiliki masalah mental ketika berhadapan dengan tim besar. Namun secara keseluruhan mereka sudah tampil cukup baik dan membanggakan.
Total 8 pertandingan sudah dilakoni Timnas Indonesia U-19. Timnas Indonesia U-19 takluk di laga perdana dan di laga pamungkasnya – oleh tim yang sama. Di pertemuan pertama, Indonesia U-19 kalah telak 5 – 1 dari Yeungnam University.
Sebelum laga tadi, Shin Tae-Yong sempat menyinggung skuad Yeungnam. Menurutnya, Yeungnam adalah tim hebat yang sulit untuk dikalahkan. Namun sang pelatih tetap berharap agar Ronaldo Kwateh dkk membalas kekalahannya. Sayang, jangankan untuk membalas, untuk mengimbangi saja skuad Garuda muda gagal melakukannya.
Sebetulnya, Yeungnam University bukan tim yang akan dihadapi oleh Garuda muda. Akan tetapi dikarenakan lawannya (Daegu FC) memiliki masalah kesehatan dalam skuadnya, dengan terpaksa Timnas Indonesia U-19 melawan tim lainnya. Beberapa pemain Daegu FC terpapar virus covid-19 sehingga Shin Tae-Yong memutuskan untuk menghadapi tim lain. Coach Shin khawatir dengan kondisi kesehatan anak asuhnya.
Usai menjalani pemusatan latihan serta uji coba di Korea, Ronaldo Kwateh dkk akan pulang ke tanah air. Mereka akan digantikan oleh skuad Timnas Indonesia U-23 yang menyusul ke Korea untuk melakukan pemusatan latihan jelang SEA Games 2021.
Ada beberapa catatan merah untuk Timnas Indonesia U-19 selama berada di Korea. Hal itu diungkapkan oleh asisten pelatih Timnas Indonesia, Nova Arianto.
“Pertama, rasa tanggung jawab. Kedua, motivasi dalam diri sendiri. Ketiga disiplin. Keempat mudah menyerah,” ujar Nova Arianto lewat akun instagramnya.
Dari sekian banyak catatan tersebut, Shin Tae-Yong lebih sering menyoroti masalah mental. Menurut Coach Shin, masalah mental adalah sesuatu yang harus dibuang jauh-jauh dari tubuh Timnas Indonesia U-19.
Masalah mental ini cukup serius bagi pelatih asal Korea Selatan itu. Di Piala Dunia U-20 nanti, Timnas Indonesia tidak akan berhadapan dengan tim Asia saja. Melainkan dari benua luar seperti Eropa, Afrika, hingga Amerika Latin.
Jika menghadapi tim asal Asia saja mental pemain masih lemah, bagaimana nanti ketika bertemu dengan pemain Eropa – yang dikenal dengan postur serta mental sekeras baja?
Berbicara masalah mental, Nova mengakui bahwa pelatih di Indonesia seringkali melupakan masalah tersebut (mentalitas) ketika mendidik calon pesepakbola. Menurut Nova, pelatih lebih mementingkan aspek teknik dan taktik saja. Bahkan, melupakan aspek penting yaitu mental.
“Karena mungkin itu yg sering terlupakan di pembinaan usia dini karena terkadang kita hanya fokus ke teknik dan taktik saja dan melupakan aspek mental,” tutup Nova Arianto.
Belum mendapatkan informasi yang anda cari? silahkan ketik disini: