Timur Tengah

Lintasi ‘Zona Kematian’ 10 Truk Bantuan PBB Akhirnya Tiba di Gaza Utara



NOBARTV NEWS – Setelah lebih dari delapan bulan terisolasi akibat blokade militer Israel dan runtuhnya sistem logistik, wilayah Gaza Utara akhirnya menyaksikan secercah harapan. Sebanyak 10 truk Bantuan Kemanusiaan berhasil mencapai gudang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Gaza Utara pada Rabu, 25 Juni 2025, menandai masuknya bantuan skala kecil pertama ke wilayah yang paling terdampak Konflik sejak awal invasi Israel.

Wilayah Gaza telah mengalami kehancuran masif sejak agresi Militer Israel dimulai pada Oktober 2024. Lebih dari 38.000 Warga Sipil Tewas, mayoritas perempuan dan anak-anak, serta lebih dari 1,9 juta warga kehilangan tempat tinggal. Gaza Utara menjadi pusat kekacauan: Infrastruktur porak-poranda, jaringan listrik hancur, Rumah sakit lumpuh, dan distribusi pangan total terputus.

Warga terpaksa hidup dari tepung basi, air sungai, dan sisa makanan hewan, sementara badan-badan Bantuan Internasional berulang kali gagal mengakses wilayah tersebut karena blokade ketat dan risiko serangan langsung dari militer Israel.

Pengiriman 10 Truk: Misi Berisiko Tinggi di Tengah Hujan Peluru

Kedatangan 10 truk bantuan ke Gaza Utara bukan sekadar aksi logistik. Ini adalah hasil dari negosiasi panjang dan koordinasi kompleks antara PBB, organisasi kemanusiaan Lokal, serta para pemimpin komunitas adat Palestina. Truk-truk tersebut membawa pasokan pangan, air mineral, obat-obatan esensial, serta perlengkapan kebersihan yang sangat dibutuhkan untuk mencegah wabah penyakit.

Baca Juga:  Iran Jajaki Pembelian 40 Jet Tempur J-10C dari China: Tantang Dominasi Udara Israel

Perjalanan truk melintasi daerah yang disebut-sebut sebagai “zona Kematian” ini berlangsung dengan pengawalan lokal dari Komisi Tinggi Urusan Suku Palestina, yang menjadi pelindung sipil di tengah kevakuman otoritas.

“Kami harus mengambil alih peran negara. Jika bukan kami, warga Gaza Utara akan mati kelaparan,” ungkap Abu Anas, tokoh suku yang memimpin pengawalan.

Bahan Bakar Kosong, Warga Membakar Plastik untuk Memasak

Meski bantuan berhasil masuk ke gudang PBB, tantangan distribusi ke ribuan tenda pengungsi tetap luar biasa berat. Wilayah Gaza saat ini kehabisan bahan bakar total, menyebabkan truk distribusi lokal tak bisa beroperasi. Warga pun berinisiatif menarik kereta tangan dan menggunakan gerobak keledai demi membawa bantuan ke kamp-kamp Pengungsian.

Kondisi semakin buruk karena warga kini membakar plastik dan sampah untuk memasak, yang tidak hanya berbahaya secara Kesehatan, tetapi juga memperparah polusi udara di tenda-tenda yang padat penduduk.

Bantuan Tak Seimbang dengan Kebutuhan, Warga Masih Berisiko Tewas saat Antre

PBB memperkirakan bahwa Gaza membutuhkan minimal 500 truk bantuan per Hari untuk memenuhi kebutuhan dasar penduduknya. Namun, pada kenyataannya, hanya 20–60 truk yang diizinkan masuk ke seluruh Jalur Gaza, sebagian besar diarahkan ke selatan.

Baca Juga:  Iran Tangkap Lebih dari 700 Kolaborator Mossad dalam 12 Hari Terakhir

Tragisnya, wilayah utara yang paling hancur justru paling jarang menerima bantuan. Bahkan saat warga mengantre bantuan, mereka masih berisiko ditembak oleh sniper atau terkena Serangan Udara. Otoritas kesehatan di Gaza Utara melaporkan lebih dari 300 warga tewas sejak April 2025 saat sedang mengantre roti dan air.

PBB Desak Akses Bantuan Humaniter Diperluas

Dalam Konferensi Pers di Jenewa, juru bicara OCHA menyatakan bahwa pengiriman 10 truk adalah “langkah awal yang simbolis, namun masih jauh dari cukup”.

“Warga Gaza tidak hanya butuh bantuan, mereka butuh akses permanen dan aman terhadap pasokan pokok. Dunia tidak boleh menganggap pengiriman satu konvoi sebagai akhir krisis ini,” tegasnya.

Lembaga-lembaga seperti Red Crescent, Save the Children, dan UNRWA juga mengingatkan bahwa Musim Panas yang kian panas akan memperparah krisis air, meningkatkan risiko penyakit menular seperti diare, kolera, dan hepatitis.


Ringkasan Situasi Bantuan Kemanusiaan Gaza per 25 Juni 2025

AspekKeterangan
Tanggal bantuan masukRabu, 25 Juni 2025
Jumlah truk yang berhasil masuk10 unit
Lokasi tujuanGudang PBB – Gaza Utara
Barang yang dibawaPangan, air bersih, obat, perlengkapan sanitasi
Pengawal distribusiKomisi Tinggi Urusan Suku Palestina
Kendala utamaKekosongan bahan bakar, risiko serangan, akses distribusi tertutup
Kebutuhan harian ideal500 truk bantuan
Rata-rata truk yang masuk saat ini20–60 per hari (mayoritas ke Gaza Selatan)
Jumlah pengungsi saat ini±1,9 juta orang

Baca Juga:  Yordania Cegat 395 Serangan Udara dalam Konflik Iran-Israel: Ini Rinciannya!


Kedatangan 10 truk bantuan ke Gaza Utara adalah sinyal kemanusiaan di tengah keputusasaan, namun dunia internasional tidak boleh menganggapnya sebagai solusi. Ini hanya langkah kecil dalam lautan penderitaan yang belum juga surut.

Selama blokade belum dicabut, dan selama akses bantuan belum dijamin aman, maka setiap detik warga Gaza terus berpacu dengan waktu antara hidup dan mati. Dunia dituntut untuk tidak sekadar menonton, melainkan bertindak nyata demi hak hidup rakyat Palestina.


News Thumbnail