Timur Tengah

Yordania Cegat 395 Serangan Udara dalam Konflik Iran-Israel: Ini Rinciannya!

Yordania Umumkan Keberhasilan Cegat 156 Drone, 107 Hulu Ledak, dan 132 Rudal dalam Eskalasi Iran-Israel



NOBARTV NEWS Pemerintah Yordania mengumumkan keberhasilan militernya dalam mencegat dan menghancurkan 156 unit Drone, 107 hulu ledak, serta 132 rudal yang melintas selama Eskalasi Militer terbaru antara Iran dan Israel. Pernyataan resmi ini menegaskan posisi aktif Yordania dalam menjaga stabilitas wilayahnya di tengah meningkatnya ketegangan di kawasan Timur Tengah.

Melalui unggahan di akun resmi Platform X (dulu Twitter), Angkatan Bersenjata Yordania menjelaskan bahwa seluruh perangkat militer taktis tersebut berhasil dinetralisir oleh sistem pertahanan udara mereka, sebelum mencapai wilayah pemukiman atau objek vital nasional.

“Seluruh rudal, drone, dan muatan berbahaya lainnya berhasil dicegat dan dihancurkan dengan aman. Tidak ada korban jiwa atau kerusakan Infrastruktur di wilayah kami,” tulis pernyataan militer Yordania.

Ketegangan Iran-Israel: Serangan Skala Besar

Ketegangan memuncak sejak Serangan Udara Israel terhadap fasilitas militer di Suriah dan dugaan upaya sabotase terhadap situs-situs strategis Iran. Iran, yang dikenal sebagai pendukung kelompok milisi di Gaza, Suriah, dan Lebanon, membalas dengan peluncuran drone serta Rudal Balistik ke arah wilayah Israel dan sekitarnya.

Baca Juga:  Iran Tangkap Lebih dari 700 Kolaborator Mossad dalam 12 Hari Terakhir

Serangan tersebut menyebabkan sistem pertahanan berlapis Israel, seperti Iron Dome, Arrow, dan David’s Sling, bekerja ekstra keras bersama sistem sekutu regional seperti Amerika Serikat dan Inggris. Yordania pun memainkan peran vital dengan mencegat ancaman lintas wilayah yang berpotensi masuk ke dalam perbatasannya.

Peran Strategis Yordania

Yordania terletak di posisi geografis yang krusial, berbatasan langsung dengan Israel dan dekat dengan wilayah operasi militer aktif. Dalam beberapa tahun terakhir, Yordania semakin memperkuat kapabilitas pertahanan udara, termasuk sistem radar dan intersepsi rudal jarak menengah.

Dalam operasi ini, Yordania tidak hanya melindungi kedaulatannya, tetapi juga secara tidak langsung menjadi perisai tambahan bagi kawasan. Ini menunjukkan bahwa Konflik antara dua negara bisa membawa dampak lintas batas yang serius dan membutuhkan kerja sama regional.

Analis militer Timur Tengah menyatakan bahwa keterlibatan Yordania menandai “babak baru dalam sistem pertahanan kolektif regional”. Negara-negara Arab kini semakin menyadari perlunya koordinasi dalam menghadapi ancaman lintas batas, baik dari negara maupun Aktor non-negara.

Baca Juga:  Israel Merugi Rp82 Triliun Akibat Serangan Iran Selama 12 Hari: Ekonomi Tertekan!

Reaksi Internasional dan Dampaknya

Meskipun belum ada pernyataan langsung dari Israel atau Iran terkait klaim Yordania ini, komunitas internasional menyambut baik langkah proaktif Amman dalam mencegah eskalasi lebih lanjut. Uni Eropa dan Amerika Serikat dikabarkan telah melakukan pembicaraan dengan pemerintah Yordania guna mempertahankan kestabilan kawasan.

Sebaliknya, Iran menuduh negara-negara tetangga ikut berperan dalam “melindungi entitas Zionis” dan menyatakan bahwa mereka berhak membela diri dari provokasi Israel.

Jumlah total 395 objek militer — terdiri dari 156 drone, 107 hulu ledak, dan 132 rudal — yang berhasil dihancurkan menandai Salah satu operasi pertahanan terbesar dalam sejarah Yordania Modern. Keberhasilan ini mencerminkan kesiapan militer negara tersebut dan komitmennya dalam menjaga Keamanan rakyat serta mencegah perluasan konflik regional.

Pemerintah Yordania menegaskan akan terus bersiaga terhadap setiap bentuk ancaman eksternal dan menyerukan kepada seluruh pihak untuk menahan diri serta mengedepankan jalur Diplomasi.


News Thumbnail